34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Timbulkan Bau Menyengat, Warga Protest PT MM

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bau bahan bakar batu bara yang ditimbulkan pabrik pengolahan CPO mengundang amukan warga. Puluhan warga secara spontan menggeruduk PT MM di Jalan Rawe I Lingkungan 14, Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/2) malam.

Tokoh masyarakat sekitar, Amally mengatakan, asap yang keluar berasal dari pabrik sudah terjadi mulai pagi hingga malam. Hal ini memicu keresahan warga sehingga warga turun melalukan aksi demo. “Kami melihat tidak ada upaya dari pihak perusahaan untuk memadamkan asap tersebut, hingga kami melakukan aksi demo ini, “ ujar Amally.

Masyarakat minta kepada pihak pemerintah dari Dinas Lingkungan Hidup dan Komisi II DPRD Kota Medan agar segera menindak, bila perlu perusahaan tersebut ditutup. Sebab, kehadiran perusahaan ini sudah sangat menggangu warga.

“Kalau tidak dapat menyelesaikam polusi udara, kami meminta DLH dan DPRD Kota Medan, khususnya Komisi ll mengkaji ulang perizinan perusahaan tersebut bila perlu perusahaannya di tutup,” tegas Amally.

Hal yang sama juga disampaikan Sulasmini (55). Ia mengaku terkena dampak polusi tersebut. Dirinya bersama sejumlah warga terpaksa mendatangi perusahaan PT MM untuk memprotesnya.

“Warga setempat keluar spontanitas, karena pabrik PT MM mengeluarkan asap batubara yang menyengat dan dampaknya mengenai warga,” kata Sulasmini.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari berada di lokasi meminta Dinas Lingkungan Hidup melakukan audit lingkungan terhadap PT MM, perusahaan yang mengolah CPO tersebut.

“Kita meminta Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan untuk untuk melakukan audit lingkungan terhadap PT MM, yang diduga melakukan pencemaran lingkungan,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan ini.

Dikatakannya, sehari sebelumnya PT MM yang memproduksi minyak goreng dan aneka jenis sabun tersebut, mengeluarkan asap tebal dari cerobong pabrik yang diduga berasal dari pembakaran batubara dan cangkang sawit yang dijadikan sebagai bahan bakar pabrik.

“Asap pabrik berwara hitam itu berlangsung sejak Minggu pagi dan semakin menghitam pada sore dan malam hari, sehingga warga sekitar Jalan Rawe mendatangi lokasi pabrik,” kata Sundari.

Politikus PAN ini juga mengawatirkan tempat penyimpanan batubara dam cangkang sawit di perusahaan yang mengolah minyak nabati tersebut, tidak dilengkapi hidran, sehingga dikhawatirkan rawan kebakaran. (fac/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bau bahan bakar batu bara yang ditimbulkan pabrik pengolahan CPO mengundang amukan warga. Puluhan warga secara spontan menggeruduk PT MM di Jalan Rawe I Lingkungan 14, Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli, Minggu (9/2) malam.

Tokoh masyarakat sekitar, Amally mengatakan, asap yang keluar berasal dari pabrik sudah terjadi mulai pagi hingga malam. Hal ini memicu keresahan warga sehingga warga turun melalukan aksi demo. “Kami melihat tidak ada upaya dari pihak perusahaan untuk memadamkan asap tersebut, hingga kami melakukan aksi demo ini, “ ujar Amally.

Masyarakat minta kepada pihak pemerintah dari Dinas Lingkungan Hidup dan Komisi II DPRD Kota Medan agar segera menindak, bila perlu perusahaan tersebut ditutup. Sebab, kehadiran perusahaan ini sudah sangat menggangu warga.

“Kalau tidak dapat menyelesaikam polusi udara, kami meminta DLH dan DPRD Kota Medan, khususnya Komisi ll mengkaji ulang perizinan perusahaan tersebut bila perlu perusahaannya di tutup,” tegas Amally.

Hal yang sama juga disampaikan Sulasmini (55). Ia mengaku terkena dampak polusi tersebut. Dirinya bersama sejumlah warga terpaksa mendatangi perusahaan PT MM untuk memprotesnya.

“Warga setempat keluar spontanitas, karena pabrik PT MM mengeluarkan asap batubara yang menyengat dan dampaknya mengenai warga,” kata Sulasmini.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari berada di lokasi meminta Dinas Lingkungan Hidup melakukan audit lingkungan terhadap PT MM, perusahaan yang mengolah CPO tersebut.

“Kita meminta Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan untuk untuk melakukan audit lingkungan terhadap PT MM, yang diduga melakukan pencemaran lingkungan,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan ini.

Dikatakannya, sehari sebelumnya PT MM yang memproduksi minyak goreng dan aneka jenis sabun tersebut, mengeluarkan asap tebal dari cerobong pabrik yang diduga berasal dari pembakaran batubara dan cangkang sawit yang dijadikan sebagai bahan bakar pabrik.

“Asap pabrik berwara hitam itu berlangsung sejak Minggu pagi dan semakin menghitam pada sore dan malam hari, sehingga warga sekitar Jalan Rawe mendatangi lokasi pabrik,” kata Sundari.

Politikus PAN ini juga mengawatirkan tempat penyimpanan batubara dam cangkang sawit di perusahaan yang mengolah minyak nabati tersebut, tidak dilengkapi hidran, sehingga dikhawatirkan rawan kebakaran. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/