Nyamar Jadi Pasien, Rampok Bersenpi Satroni Praktik Dokter
MEDAN BARU-Perampok bersenjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam) kembali beraksi. Kali ini pelakunya menyamar sebagai pasien dan merampok serta menganiaya dokter Purnama Br Marpaung (52) di tempat praktik merangkap rumah tinggalnya di Jalan Abdullah Lubis No 26 B, Kecamatan Medan Baru, pukul 10.00 WIB, Kamis (10/3).
Selain menggasak tiga unit telepon genggam (HP) dan uang Rp5,5 juta, perampok memborgol memukul kepala dr Purnama dengan gagang pistol. Akibatnya, dokter umum itu mengalami luka dan terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Elisabeth, Jalan H Misbah Medan.
Menurut Zaenab, pembantu rumah tangga dr Purnama, perampok berjumlah sekitar lima orang datang ke rumah dokter Purnama. Mereka mengendarai mobil Daihatsu Terios bercat hitam dengan kaca rayband gelap. Tiga pelaku turun dari mobil dan langsung masuk ke ruang praktik dokter. Sementara dua pria lainnya tetap berada di mobil.
Zaenab sempat menanyakan keperluan ketiga pria itu masuk ke rumah. ”Mau ngapain, Pak,” ujar Zaenab. ”Mau berobat, istriku sedang sakit di dalam mobil,” ujar Zaenab menirukan suara kawanan rampok tersebut.
Pelaku kemudian dipersilakan masuk. Mengetahui Zaenab curiga atas prilakunya, ketiga pelaku yang membawa benda menyerupai pistol dan senjata tajam, langsung membungkam mulutnya dengan lakban, memukulnya dengan palu. Zaenab kemudian disekap di kamar mandi, dekat kamar utama tempat dr Purnama sedang tertidur.
Pelaku kemudian masuk ke kamar, memukul kepala dr Purnama dengan pistol kemudian memborgolnya kemudian dikurung di kamar. Saat itulah perampok leluasa menguras isi kamar dan rumah.
Samuel, anak dokter Purnama yang mendengar suara mencurigakan mendatangi kamar ibunya. Dia curiga melihat pintu kamar dikunci dari luar. Saat dibuka, ia melihat darah mengalir di kepala dr Purnama.
Dengan celana pendek tanpa baju, Samuel langsung keluar dari sebelah garasi dan minta tolong. Spontan para karyawan PT Torganda yang kantornya persis bersebelahan dengan TKP, berhamburan untuk melihat apa yang terjadi.
Ivan Dedi Aruan, security di PT Torganda itu langsung menuju rumah dokter tersebut. Bersama Samuel, Ivan mengangkat dokter Purnama yang kedua tangannya masih terborgol ke mobil yang kebetulan lewat dari depan rumah untuk dilarikan ke RS Elisabeth.
Ivan tak menyangka, mobil Terios yang diparkir di dekat gerbang rumah bercat krem itu ternyata milik perampok. ”Memang tadi kulihat ada (orang) keluar dari mobil. Kupikir itu tamu ibu dokter. Yah tahu sendirilah Bang, siapa tahu itu familinya atau gimana,” ujar Ivan.
Lelaki bertubuh kekar ini mengaku melihat dua orang menunggu di mobil itu.. ”Kaca rayban memang bang, tapi kaca depan mobil sedikit terbuka. Palingan kurasa cuma 15 menit kejadian itu. Eh gak tahunya bang Samuel itu lari dari dalam berteriak,” ujar Ivan, sembari mengatakan bahwa pelaku perampokan itu lari ke arah Jalan Patimura Medan
Saksimata lainnya mengaku melihat mobil perampok itu tergesa-gesa menuju Jalan Patimura Medan. ”Becakku aja mau ditabraknya bang,” ujar salah seorang tukanh becak.
Kapolresta Medan Kombes Tagam Sinaga langsung turun ke TKP untuk melihat langsung lokasi kejadian. ”Anggota sudah memeriksa seluruh ruangan, termasuk benda-benda yang digunakan para pelaku untuk melukai korban,” ujar Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga di lokasi kejadian. ”Motifnya sementara ini hanya ingin menguasai harta benda korban,” tambah Tagam.
Hingga kini kasus tersebut masih ditangani petugas dari Polsekta Medan Baru. ”Rencana empat orang saksi dulu yang diperiksa, termasuk satpamnya dan kini kasus itu telah ditangani Polsekta Medan Baru,” ujar Tagam.
Untuk membantu mempercepat pengungkapan kasus, Polda Sumut turut serta membantu Polsekta Medan Baru dan Polresta Medan. ”Kita sudah bentuk tim untuk memburu pelaku bekerja sama dengan Polresta Medan. Penyelidik sudah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara, Red), ” ujar Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansaori, kemarin.
Karena pelaku tidak meletuskan senjata, Heri belum bisa memastikan pelaku menggunakan senjata api asli. ”Karena perampok di Wilayah Sumut masih banyak menggunakan senjata api mainan dan rakitan,” ucapnya.
Sementara soal borgol asli yang digunakan pelaku, Heri tidak banyak berkomentar.
Heri meminta peran aktif masyarakat untuk selalu peduli lingkungan sekitar dan segera melaporkan bila menemukan kejadian-kejadian yang berpotensi menimbulkan tindak kriminal. (mag-8/mag-1)