26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Kelompok 78 Mulai Tuding Agum

JAKARTA-Pendukung duet George Toisutsa – Arifin Panigoro tetap ngotot. Mereka seolah  tak peduli lagi dengan instruksi berkali-kali dari FIFA. Pemilik suara yang tergabung dalam kelompok 78 menuding Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar tidak cakap menjalankan tugas sehingga situasi menjadi makin runyam.

“Mestinya pak Agum bisa mengendalikan diri. Biar saja Komite Banding menjalankan tugasnya dengan professional. Tak usah didikte atau diintimidasi,” kata Usman Fakaubun, salah satu pentolan kelompok 78 asal Pengprov PSSI Papua kemarin. Siapa pun pihak di luar Komite Banding jangan melakukan pernyataan intimidatif dan tendensius,” lanjutnya.

Diantara pernyataan Agum  yang dianggap intimidatif adalah rencana pemecatan terhadap anggota KN yang pro kelompok 78 dan tidak mementingkan bangsa yang lebih mengedepankan ambisi kelompok.
“Kami melihat leadership Agum gagal memimpin KN yang hanya berjumlah 8 orang. Pak Agum mestinya harus mundur dari KN,” timpal Wisnu Wardhana, Ketum Persebaya Surabaya.

Keberadaan Wishnu yang masih mengatasnamakan pemilik suara ini juga dipertanyakan. Sebab Persebaya saat ini sudah tidak ada dalam daftar voter pada kongres setelah dikenai sanksi pengurangan enam poin dari Kommdis PSSI.
Pernyataan kelompok 78 suara itu membuat gerah bakal calon lain. “Orang-orang yang meminta pak Agum Mundur itu tidak punya hati dan tidak tahu sejarah bagaimana pengorbanan Pak Agum untuk sepak bola Indonesia. Mereka tidak usah lah ngomong kasar begitu,” cetus Togar Manahan Nero.

Anggota Exco PSSI di masa kepemimpinan Nurdin Halid ini menegaskan, apapun keputusan KN harus dihargai. “Saya pribadi tidak mau banding karena menghargai keputusan yang sudah dibuat. Saya legawa untuk suksesnya organisasi,” lanjutnya.

Widodo Santoso, Pembina PS Semen Padang yang namanya lolos menjadi salah satu calon Exco menghimbau agar semua pihak berpikir jernih. “Jangan sampai kita dikenai sanksi oleh FIFA. Sebab dampaknya akan sangat tidak bagus untuk sepak bola kita,” ujar Widodo.

Dirut PT Semen Padang ini mengungkapkan, sebagai salah satu calon Exco dirinya sudah menyiapkan sederet rancangan program yang bertujuan memajukan sepak bola tanah air.
“Jangan sampai semua program bagus itu kemudian menjadi sia-sia dengan turunnya sanksi FIFA,” lanjutnya.
Khusus untuk PS Semen Padang, menurut Widodo, dengan dukungan semua elemen yang ada dirinya bertekat membawa klub berjuluk Kabau Sirah itu ke kompetisi Asia musim depan. “Tim senior maupun junior (U-21) sudah menunjukan performa bagus musim ini. Kami akan berjuang agar tim senior Semen Padang bisa musim depan bisa berkompetisi di level Asia,” tegasnya. (ali/jpnn)

JAKARTA-Pendukung duet George Toisutsa – Arifin Panigoro tetap ngotot. Mereka seolah  tak peduli lagi dengan instruksi berkali-kali dari FIFA. Pemilik suara yang tergabung dalam kelompok 78 menuding Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar tidak cakap menjalankan tugas sehingga situasi menjadi makin runyam.

“Mestinya pak Agum bisa mengendalikan diri. Biar saja Komite Banding menjalankan tugasnya dengan professional. Tak usah didikte atau diintimidasi,” kata Usman Fakaubun, salah satu pentolan kelompok 78 asal Pengprov PSSI Papua kemarin. Siapa pun pihak di luar Komite Banding jangan melakukan pernyataan intimidatif dan tendensius,” lanjutnya.

Diantara pernyataan Agum  yang dianggap intimidatif adalah rencana pemecatan terhadap anggota KN yang pro kelompok 78 dan tidak mementingkan bangsa yang lebih mengedepankan ambisi kelompok.
“Kami melihat leadership Agum gagal memimpin KN yang hanya berjumlah 8 orang. Pak Agum mestinya harus mundur dari KN,” timpal Wisnu Wardhana, Ketum Persebaya Surabaya.

Keberadaan Wishnu yang masih mengatasnamakan pemilik suara ini juga dipertanyakan. Sebab Persebaya saat ini sudah tidak ada dalam daftar voter pada kongres setelah dikenai sanksi pengurangan enam poin dari Kommdis PSSI.
Pernyataan kelompok 78 suara itu membuat gerah bakal calon lain. “Orang-orang yang meminta pak Agum Mundur itu tidak punya hati dan tidak tahu sejarah bagaimana pengorbanan Pak Agum untuk sepak bola Indonesia. Mereka tidak usah lah ngomong kasar begitu,” cetus Togar Manahan Nero.

Anggota Exco PSSI di masa kepemimpinan Nurdin Halid ini menegaskan, apapun keputusan KN harus dihargai. “Saya pribadi tidak mau banding karena menghargai keputusan yang sudah dibuat. Saya legawa untuk suksesnya organisasi,” lanjutnya.

Widodo Santoso, Pembina PS Semen Padang yang namanya lolos menjadi salah satu calon Exco menghimbau agar semua pihak berpikir jernih. “Jangan sampai kita dikenai sanksi oleh FIFA. Sebab dampaknya akan sangat tidak bagus untuk sepak bola kita,” ujar Widodo.

Dirut PT Semen Padang ini mengungkapkan, sebagai salah satu calon Exco dirinya sudah menyiapkan sederet rancangan program yang bertujuan memajukan sepak bola tanah air.
“Jangan sampai semua program bagus itu kemudian menjadi sia-sia dengan turunnya sanksi FIFA,” lanjutnya.
Khusus untuk PS Semen Padang, menurut Widodo, dengan dukungan semua elemen yang ada dirinya bertekat membawa klub berjuluk Kabau Sirah itu ke kompetisi Asia musim depan. “Tim senior maupun junior (U-21) sudah menunjukan performa bagus musim ini. Kami akan berjuang agar tim senior Semen Padang bisa musim depan bisa berkompetisi di level Asia,” tegasnya. (ali/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/