Sementara Kamis (10/5) malam, puluhan warga menggelar aksi belasungkawa di depan Mako Brimob Polda Sumut Jalan KH Wahid Hasyim. Dalam aksi tersebut, puluhan warga yang terdiri dari lintas profesi dan agama ini mengecam tindakan radikalisme yang terjadi. Selain itu, mereka juga mendukung, upaya Kepolisian memberantas gerakan radikalisme yang ada di Indonesia. “Kita di sini ikut belasungkawa, atas tragedi gugurnya lima orang saudara kita,” ungkap Kariana, seorang peserta aksi.
Sementara itu, Ketua Baitul Muslimin Indonesia Kota Medan, Ade Darmawan yang juga ikut dalam aksi ini mengatakan, Islam sangat tidak mengajarkan pembunuhan. Karenanya, kata dia, Islam radikalisme tidak boleh dibiarkan hidup di bumi Nusantara. “Islam itu rahmatan lilalamin. Sehingga, jangankan membunuh, membenci saudaranya saja sudah dilarang,” ungkapnya.
Untuk itu, ia mengaku sangat mendukung sepenuhnya upaya Polisi untuk mengantisipasi gerakan Islam radikal. Ia juga menegaskan, pihaknya akan dengan sedia ikut membantu kepolisian dalam memberantasnya. “Karena itu kami warga Sumut sangat berduka dan berbelasungkawa. Saya yakin sepenuhnya 5 putra Bhayangkara yang gugur tidak akan mati dengan sia-sia, dan Allah SWT akan menempatinya kedalam surga,” pungkasnya.
Selain menggelar aksi, puluhan warga ini juga menyalakan lilin sebagai wujud duka citanya. Mereka juga melakukan hening cipta dan berdoa, serta memberikan bunga ke depan Mako Brimob Polda Sumut. (ain/mag-1/gus/adz)
Nyalakan Lilin, Kecam Radikalisme
Sementara Kamis (10/5) malam, puluhan warga menggelar aksi belasungkawa di depan Mako Brimob Polda Sumut Jalan KH Wahid Hasyim. Dalam aksi tersebut, puluhan warga yang terdiri dari lintas profesi dan agama ini mengecam tindakan radikalisme yang terjadi. Selain itu, mereka juga mendukung, upaya Kepolisian memberantas gerakan radikalisme yang ada di Indonesia. “Kita di sini ikut belasungkawa, atas tragedi gugurnya lima orang saudara kita,” ungkap Kariana, seorang peserta aksi.
Sementara itu, Ketua Baitul Muslimin Indonesia Kota Medan, Ade Darmawan yang juga ikut dalam aksi ini mengatakan, Islam sangat tidak mengajarkan pembunuhan. Karenanya, kata dia, Islam radikalisme tidak boleh dibiarkan hidup di bumi Nusantara. “Islam itu rahmatan lilalamin. Sehingga, jangankan membunuh, membenci saudaranya saja sudah dilarang,” ungkapnya.
Untuk itu, ia mengaku sangat mendukung sepenuhnya upaya Polisi untuk mengantisipasi gerakan Islam radikal. Ia juga menegaskan, pihaknya akan dengan sedia ikut membantu kepolisian dalam memberantasnya. “Karena itu kami warga Sumut sangat berduka dan berbelasungkawa. Saya yakin sepenuhnya 5 putra Bhayangkara yang gugur tidak akan mati dengan sia-sia, dan Allah SWT akan menempatinya kedalam surga,” pungkasnya.
Selain menggelar aksi, puluhan warga ini juga menyalakan lilin sebagai wujud duka citanya. Mereka juga melakukan hening cipta dan berdoa, serta memberikan bunga ke depan Mako Brimob Polda Sumut. (ain/mag-1/gus/adz)