25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Metro Sudah Jalan, Fan Fest pun Siap

Foto: Farid Fandi/Jawa Pos Arus penumpang di stadiun Metro Pinheiros, Sao Paolo, Brasil, 09/06/14. Setelah selama lima hari mogok tidak beroperasi, mulai hari ini metro sudah beroperasi normal kembali .
Foto: Farid Fandi/Jawa Pos
Arus penumpang di stadiun Metro Pinheiros, Sao Paolo, Brasil, 09/06/14. Setelah selama lima hari mogok tidak beroperasi, mulai hari ini metro sudah beroperasi normal kembali .

Warga Sao Paulo saat ini sedang girang. Kota terbesar kedua di Brasil itu menjadi tuan rumah pertandingan pertama Piala Dunia 2014. Padahal, sepekan lalu kekhawatiran sempat meliputi seluruh kota.

 

Laporan Wartawan Jawa Pos: Mohammad Ilham, Dhimas Ginanjar, Farid Fandi

 

Suasana di Estacao Paulista, Selasa pagi (10/6) waktu setempat atau kemarin malam WIB, tampak ramai. Berbeda dengan lima hari terakhir ketika serikat pekerja metro memutuskan untuk mogok kerja lantaran menuntut kesejahteraan.

Sejak pagi tampak lalu lalang pekerja atau orang yang ingin bepergian. Kabarnya, sudah ada kesepakatan antara pemerintah Brasil dan serikat pekerja metro Sao Paulo. Itulah kabar yang dinanti seluruh publik Sao Paulo.

“Sangat susah kalau tidak ada metro, jalanan macet. Kalau terpaksa, harus naik taksi yang mahal,” ungkap Lucinha Tavares, penumpang metro yang ditemui Jawa Pos di Estacao Paulista.

“Saya dengar, sudah ada kesepakatan dengan pemerintah. Harusnya lebih cepat karena sangat mengganggu kami warga kota yang terbiasa memakai metro,” ujar perempuan yang tinggal di Consolacao itu.

Bagi para turis atau fans yang ingin menyaksikan Piala Dunia 2014, itu jelas kabar menggembirakan. Dengan beroperasinya metro, mereka bisa berhemat banyak uang. Hanya membayar 3 reais (Rp15 ribu), seluruh sudut metropolitan Sao Paulo sudah bisa terjangkau.

Kalau memakai taksi, dari Anhangabau, lokasi fans fest, ke Itaquare, lokasi Arena Corinthians, tarif bisa menembus 200 reais (Rp 1 juta). Sangat memberatkan. Lagi pula, akan terjadi kemacetan parah di jalanan.

Jawa Pos langsung menjajal metro ketika beroperasi kemarin. Kebetulan, trayek Paulista ke Anhangabau yang menjadi lokasi fan fest satu jalur dengan menggunakan linha 4-Amarela berwarna kuning.

Saat Jawa Pos naik metro, terlihat beberapa penumpang mengenakan jersey sejumlah negara seperti Kroasia, Kosta Rika, Belanda, dan Cile. Kebetulan, Belanda versus Cile bakal bertanding di Arena Corinthians pada 23 Juni nanti. Tetapi, sebagian di antara mereka memilih membuat kamp di dekat sirkuit balapan legendaris di Brasil, Interlagos.

Suasana di pusat Kota Sao Paulo juga jauh lebih semarak daripada sepekan lalu saat Jawa Pos kali pertama datang. Fan fest hampir selesai dibangun. Selain itu, sudah lebih banyak hiasan Piala Dunia 2014 atau bendera Brasil yang bertebaran di toko-toko atau jalur pedestrian.

Di kandang klub raksasa Brasil Corinthians itu akan digelar enam pertandingan. Antara lain, Brasil melawan Kroasia, Uruguay melawan Inggris, Belanda versus Cile, serta Korea Selatan bentrok dengan Belgia. Dua pertandingan sisanya adalah babak 16 besar dan ditutup semifinal.

Kepadatan juga terasa di barat Sao Paulo. Beberapa suporter ber-jersey yang hendak menuju fan fest masih mewarnai. Mereka bergembira karena tidak perlu lagi merogoh kocek lebih dalam. Terutama para fans yang tidak mendapat tiket untuk game di Arena Corinthians.

Kembali beroperasinya metro membuat Estacio Pinheiros benar-benar padat. Maklum, stasiun itu merupakan pertemuan bagi pengguna kereta dari jalur hijau (Esmeralda) di kawasan Barat Sao Paulo dan kuning (Amarela). Nah, penumpang yang ingin memanfaatkan metro harus turun di Pinheiros, lantas melanjutkan perjalanan di Stasiun Paulista atau Consolacao.

Di Pinheiros, kepadatan didominasi kaum pekerja. Hal itu terlihat dari setelan jas yang digunakan para pengguna kereta. Eskalator di stasiun enam lantai itu pun sangat padat. Warga yang terburu-buru tidak bisa memaksakan untuk berjalan di eskalator.

Meski metro sudah beroperasi, jumlah polisi yang berjaga masih cukup banyak. Di Consolacao, misalnya, ada sekitar enam polisi bersenjata lengkap yang berkeliling. Mereka biasanya berdiri di pintu masuk, pintu keluar, dan persilangan jalur berwarna biru itu.

Joaquim Gabriel, salah seorang polisi, mengungkapkan bahwa warga sudah bisa menggunakan metro seperti sedia kala. Namun, kehadiran polisi tetap diperlukan untuk memberikan rasa aman. Selain itu, polisi bisa menjadi jujukan bagi turis maupun fans yang tersesat. “Kami berada di sini untuk memastikan semua baik-baik saja,” terangnya.

Di tempat terpisah, persiapan fan fest terus dikebut. Kabar baiknya, pembangunan venue untuk fans itu, tampaknya, tidak akan terlambat. Dua panggung raksasa sudah siap. Termasuk satu panggung yang bakal difungsikan untuk menempatkan giant screen.

Saat ini lebih banyak fans yang membuang waktu untuk duduk-duduk di sebuah taman yang tidak jauh dari fan fest. Ada pula yang melihat pemandangan dari viaduk yang langsung menghadap ke panggung dengan giant screen. Meski demikian, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan panitia.

Salah satunya adalah toilet umum. Minimnya ruangan itu membuat beberapa sudut taman bau dan sangat tidak nyaman. Padahal, di sebelah taman tersebut ada point interest berupa Theatro Municipal di Praca Ramos yang menjadi jujukan pengunjung untuk berfoto. (c5/kim/rbb)

Foto: Farid Fandi/Jawa Pos Arus penumpang di stadiun Metro Pinheiros, Sao Paolo, Brasil, 09/06/14. Setelah selama lima hari mogok tidak beroperasi, mulai hari ini metro sudah beroperasi normal kembali .
Foto: Farid Fandi/Jawa Pos
Arus penumpang di stadiun Metro Pinheiros, Sao Paolo, Brasil, 09/06/14. Setelah selama lima hari mogok tidak beroperasi, mulai hari ini metro sudah beroperasi normal kembali .

Warga Sao Paulo saat ini sedang girang. Kota terbesar kedua di Brasil itu menjadi tuan rumah pertandingan pertama Piala Dunia 2014. Padahal, sepekan lalu kekhawatiran sempat meliputi seluruh kota.

 

Laporan Wartawan Jawa Pos: Mohammad Ilham, Dhimas Ginanjar, Farid Fandi

 

Suasana di Estacao Paulista, Selasa pagi (10/6) waktu setempat atau kemarin malam WIB, tampak ramai. Berbeda dengan lima hari terakhir ketika serikat pekerja metro memutuskan untuk mogok kerja lantaran menuntut kesejahteraan.

Sejak pagi tampak lalu lalang pekerja atau orang yang ingin bepergian. Kabarnya, sudah ada kesepakatan antara pemerintah Brasil dan serikat pekerja metro Sao Paulo. Itulah kabar yang dinanti seluruh publik Sao Paulo.

“Sangat susah kalau tidak ada metro, jalanan macet. Kalau terpaksa, harus naik taksi yang mahal,” ungkap Lucinha Tavares, penumpang metro yang ditemui Jawa Pos di Estacao Paulista.

“Saya dengar, sudah ada kesepakatan dengan pemerintah. Harusnya lebih cepat karena sangat mengganggu kami warga kota yang terbiasa memakai metro,” ujar perempuan yang tinggal di Consolacao itu.

Bagi para turis atau fans yang ingin menyaksikan Piala Dunia 2014, itu jelas kabar menggembirakan. Dengan beroperasinya metro, mereka bisa berhemat banyak uang. Hanya membayar 3 reais (Rp15 ribu), seluruh sudut metropolitan Sao Paulo sudah bisa terjangkau.

Kalau memakai taksi, dari Anhangabau, lokasi fans fest, ke Itaquare, lokasi Arena Corinthians, tarif bisa menembus 200 reais (Rp 1 juta). Sangat memberatkan. Lagi pula, akan terjadi kemacetan parah di jalanan.

Jawa Pos langsung menjajal metro ketika beroperasi kemarin. Kebetulan, trayek Paulista ke Anhangabau yang menjadi lokasi fan fest satu jalur dengan menggunakan linha 4-Amarela berwarna kuning.

Saat Jawa Pos naik metro, terlihat beberapa penumpang mengenakan jersey sejumlah negara seperti Kroasia, Kosta Rika, Belanda, dan Cile. Kebetulan, Belanda versus Cile bakal bertanding di Arena Corinthians pada 23 Juni nanti. Tetapi, sebagian di antara mereka memilih membuat kamp di dekat sirkuit balapan legendaris di Brasil, Interlagos.

Suasana di pusat Kota Sao Paulo juga jauh lebih semarak daripada sepekan lalu saat Jawa Pos kali pertama datang. Fan fest hampir selesai dibangun. Selain itu, sudah lebih banyak hiasan Piala Dunia 2014 atau bendera Brasil yang bertebaran di toko-toko atau jalur pedestrian.

Di kandang klub raksasa Brasil Corinthians itu akan digelar enam pertandingan. Antara lain, Brasil melawan Kroasia, Uruguay melawan Inggris, Belanda versus Cile, serta Korea Selatan bentrok dengan Belgia. Dua pertandingan sisanya adalah babak 16 besar dan ditutup semifinal.

Kepadatan juga terasa di barat Sao Paulo. Beberapa suporter ber-jersey yang hendak menuju fan fest masih mewarnai. Mereka bergembira karena tidak perlu lagi merogoh kocek lebih dalam. Terutama para fans yang tidak mendapat tiket untuk game di Arena Corinthians.

Kembali beroperasinya metro membuat Estacio Pinheiros benar-benar padat. Maklum, stasiun itu merupakan pertemuan bagi pengguna kereta dari jalur hijau (Esmeralda) di kawasan Barat Sao Paulo dan kuning (Amarela). Nah, penumpang yang ingin memanfaatkan metro harus turun di Pinheiros, lantas melanjutkan perjalanan di Stasiun Paulista atau Consolacao.

Di Pinheiros, kepadatan didominasi kaum pekerja. Hal itu terlihat dari setelan jas yang digunakan para pengguna kereta. Eskalator di stasiun enam lantai itu pun sangat padat. Warga yang terburu-buru tidak bisa memaksakan untuk berjalan di eskalator.

Meski metro sudah beroperasi, jumlah polisi yang berjaga masih cukup banyak. Di Consolacao, misalnya, ada sekitar enam polisi bersenjata lengkap yang berkeliling. Mereka biasanya berdiri di pintu masuk, pintu keluar, dan persilangan jalur berwarna biru itu.

Joaquim Gabriel, salah seorang polisi, mengungkapkan bahwa warga sudah bisa menggunakan metro seperti sedia kala. Namun, kehadiran polisi tetap diperlukan untuk memberikan rasa aman. Selain itu, polisi bisa menjadi jujukan bagi turis maupun fans yang tersesat. “Kami berada di sini untuk memastikan semua baik-baik saja,” terangnya.

Di tempat terpisah, persiapan fan fest terus dikebut. Kabar baiknya, pembangunan venue untuk fans itu, tampaknya, tidak akan terlambat. Dua panggung raksasa sudah siap. Termasuk satu panggung yang bakal difungsikan untuk menempatkan giant screen.

Saat ini lebih banyak fans yang membuang waktu untuk duduk-duduk di sebuah taman yang tidak jauh dari fan fest. Ada pula yang melihat pemandangan dari viaduk yang langsung menghadap ke panggung dengan giant screen. Meski demikian, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan panitia.

Salah satunya adalah toilet umum. Minimnya ruangan itu membuat beberapa sudut taman bau dan sangat tidak nyaman. Padahal, di sebelah taman tersebut ada point interest berupa Theatro Municipal di Praca Ramos yang menjadi jujukan pengunjung untuk berfoto. (c5/kim/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/