25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lintas Timur Padat

Sutan Siregar/SUMUT POS
Sejumlah calon penumpang berada full booked ALS Jalan Sisingamangaraja Medan. Pemudik sudah mulai memadati terminal dan full booked untuk kembali kekampung halaman mereka masing-masing.

SUMUTPOS.CO – Berdasarkan pemantauan arus mudik via darat, laut, dan udara terus dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut sejak Sabtu (9/6). Diprediksi, jalur lintas Timur akan mengalami kepadatan arus lalu lintas, karena pemudik paling dominan mengambil jalur tersebut.

“Kalau untuk angkutan darat (terminal dan stasiun), pemudik umumnya ke arah lintas Timur atau Labuhanbatu. Ada kenaikan, tapi belum signifikan sejak Sabtu kemarin,” kata Ketua Tim Posko Monitoring Angkutan Lebaran Dishub Sumut 2018, Agustinus kepada Sumut Pos, Minggu (10/6).

Pemantauan dan monitoring ini, kata Agustinus, dimulai sejak H-7 sampai H+7. Adapun puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-2 atau pada Selasa, 13 Juni besok. “Tim kita sudah melakukan pemantauan ini baik di terminal, stasiun, bandara dan juga pelabuhan,” kata pria yang juga Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut.

Lebih lanjut Agustinus mengatakan, sesuai Surat Edaran Menhub No.19/2018 dalam rangka kelancaran angkutan lebaran peran gubernur, bupati, wali kota yakni melaksanakan pengecekan sarana angkutan, memprioritaskan kelancaran arus barang dan orang khususnya distribusi barang kebutuhan pokok, membantu penambahan sarana angkutan apabila diperlukan. “Lalu melaporkan segera apabila terjadi hal-hal yang mengganggu kelancaran angkutan barang dan orang kepada instansi terkait, dan melakukan tindakan yang diperlukan jika terjadi hambatan distribusi barang kebutuhan pokok,” katanya.

Sementara prediksi peningkatan jumlah pemudik dibanding 2017, sebut Agus yakni rata-rata hampir 6 persen. “Kalau tahun lalu itu ada terlihat peningkatan penumpang angkutan umum (6,48) persen, yang terdiri penumpang angkutan jalan naik 2,08 persen, kereta api naik 9,29 persen, laut tetap 16,11 persen dan udara naik 8,08 persen,” paparnya.

Untuk realisasi penumpang masa lebaran pada 2016-2017, H-2 arus mudik memang terjadi lonjakan luar biasa yakni 15,28 persen. Begitupun saat arus balik mengalami lonjakan signifikan 9,45 persen. ”

Sedangkan prediksi demand & supply pada puncak arus mudik tahun ini dibanding 2017, lanjut dia yaitu angkutan jalan (demand 42.141 penumpang perhari, supply 48.594 kursi perhari), kereta api permintaan 15.114 penumpang perhari dan ketersediaan sebanyak 19.090 kursi perhari, laut permintaan 1.238 penumpang dengan ketersediaan 2.100 kursi dan udara memiliki permintaan 32.406 penumpang perhari dengan ketersediaan kursi sebanyak 33 ribu perhari.

“Jadi prediksi kita itu untuk angkutan jalan ada pertumbuhan 5 persen, KA 15 persen, laut 10 persen dan udara 15 persen. Kondisi itu sekitar H-3 dan H-2 jelang Lebaran atau puncak arus mudik,” katanya. (mag-1/prn/btr/fac/ris)

Sutan Siregar/SUMUT POS
Sejumlah calon penumpang berada full booked ALS Jalan Sisingamangaraja Medan. Pemudik sudah mulai memadati terminal dan full booked untuk kembali kekampung halaman mereka masing-masing.

SUMUTPOS.CO – Berdasarkan pemantauan arus mudik via darat, laut, dan udara terus dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut sejak Sabtu (9/6). Diprediksi, jalur lintas Timur akan mengalami kepadatan arus lalu lintas, karena pemudik paling dominan mengambil jalur tersebut.

“Kalau untuk angkutan darat (terminal dan stasiun), pemudik umumnya ke arah lintas Timur atau Labuhanbatu. Ada kenaikan, tapi belum signifikan sejak Sabtu kemarin,” kata Ketua Tim Posko Monitoring Angkutan Lebaran Dishub Sumut 2018, Agustinus kepada Sumut Pos, Minggu (10/6).

Pemantauan dan monitoring ini, kata Agustinus, dimulai sejak H-7 sampai H+7. Adapun puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-2 atau pada Selasa, 13 Juni besok. “Tim kita sudah melakukan pemantauan ini baik di terminal, stasiun, bandara dan juga pelabuhan,” kata pria yang juga Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut.

Lebih lanjut Agustinus mengatakan, sesuai Surat Edaran Menhub No.19/2018 dalam rangka kelancaran angkutan lebaran peran gubernur, bupati, wali kota yakni melaksanakan pengecekan sarana angkutan, memprioritaskan kelancaran arus barang dan orang khususnya distribusi barang kebutuhan pokok, membantu penambahan sarana angkutan apabila diperlukan. “Lalu melaporkan segera apabila terjadi hal-hal yang mengganggu kelancaran angkutan barang dan orang kepada instansi terkait, dan melakukan tindakan yang diperlukan jika terjadi hambatan distribusi barang kebutuhan pokok,” katanya.

Sementara prediksi peningkatan jumlah pemudik dibanding 2017, sebut Agus yakni rata-rata hampir 6 persen. “Kalau tahun lalu itu ada terlihat peningkatan penumpang angkutan umum (6,48) persen, yang terdiri penumpang angkutan jalan naik 2,08 persen, kereta api naik 9,29 persen, laut tetap 16,11 persen dan udara naik 8,08 persen,” paparnya.

Untuk realisasi penumpang masa lebaran pada 2016-2017, H-2 arus mudik memang terjadi lonjakan luar biasa yakni 15,28 persen. Begitupun saat arus balik mengalami lonjakan signifikan 9,45 persen. ”

Sedangkan prediksi demand & supply pada puncak arus mudik tahun ini dibanding 2017, lanjut dia yaitu angkutan jalan (demand 42.141 penumpang perhari, supply 48.594 kursi perhari), kereta api permintaan 15.114 penumpang perhari dan ketersediaan sebanyak 19.090 kursi perhari, laut permintaan 1.238 penumpang dengan ketersediaan 2.100 kursi dan udara memiliki permintaan 32.406 penumpang perhari dengan ketersediaan kursi sebanyak 33 ribu perhari.

“Jadi prediksi kita itu untuk angkutan jalan ada pertumbuhan 5 persen, KA 15 persen, laut 10 persen dan udara 15 persen. Kondisi itu sekitar H-3 dan H-2 jelang Lebaran atau puncak arus mudik,” katanya. (mag-1/prn/btr/fac/ris)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/