27 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Komisi I Minta Kepolisian Serius Tangani Laporan Investasi Bodong

MEDAN SUMUTPOS.CO – Komisi I DPRD Medan meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Polrestabes Kota Medan dan jajarannya untuk bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) nya serta dapat lebih serius dalam menangani setiap laporan yang masuk, salah satunya kasus investasi bodong yang baru-baru ini terjadi.

RUANGAN KERJA: Ketua Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong saat di ruangan kerjanya.istimewa/sumutpos.

Sebab dengan adanya laporan tersebut, para korban sangat berharap besar kepada aparat penegak hukum untuk dapat menindaklanjutinya dan memberikan kepastian hukum kepada para korban.

Kepada wartawan, Ketua Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong, mengatakan warga yang berinvestasi, tadinya berharap mendapat penghasilan lebih dari investasi tersebut. Namun karena tertipu bujuk rayu pelaku, mereka terpaksa harus menelan pil pahit.

“Investasi apapun yang ditawarkan oleh oknum, semua keputusan ada di tangan warga. Tinggal tergantung bagaimana warga menerimanya secara akal atau tidak. Begitu pun, oknum-oknum ini tidak boleh dibiarkan, harus ada tindak tegas dari kepolisian,” ujarnya.

Rudiyanto pun meminta warga Kota Medan untuk berhati-hati terhadap investasi-investasi yang ditawarkan saat ini. “Saya berharap warga mempelajarinya dengan baik, kan dunia ini ada digenggaman kita! Investasi-investasi apa namanya itu, kan kita tinggal cari di Google cari tahu jenis investasi yang ditawarkan oknum itu. Jadi kita gak mudah tertipu,” katanya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Medan ini menambahkan, pandemi Covid-19 yang hampir berjalan 2 tahun sudah membuat akal sehat banyak warga tidak lagi menggunakan logika. Dengan menginvestasikan Rp15 juta, berharap uang yang diinvestaskannya kembali dalam jumlah Rp25 juta dengan jangka waktu tertentu.

“Di masa pandemi Covid-19 ini banyak usaha warga yang tak jalan. Dibujuk berinvestasi dengan mendapatkan keuntungan, langsung tergiur. Jadi kami minta aparatur bertindak tegas. Kasihan warga, sudah susah-sudah begini, tertipu lagi dia,” ujarnya.

Mantan anggota DPRD Tanjung Balai ini menyebutkan, persoalan investasi bodong bukanlah barang baru di Indonesia. Sejak beberapa tahun yang lalu, hal ini juga sudah mencuat dan kerap menjadi perhatian publik. Sebab tidak sedikit kerugian yang dialami warga, bahkan mencapai miliaran rupiah.

“Harus ditangkap pelakunya, di hukum. Makanya saya meminta kasus ini ditindak tegas, supaya jangan ada lagi investasi-investasi bodong ini. Walaupun yang paling utama bagi saya, masyarakat harus mawas diri. Jangan mudah di kasih ‘angin surga’ yang merupakan tipu daya,” tandasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu mencuat kasus investasi bodong yang menyita perhatian warga Medan. Betapa tidak, pelaku bernama Ainike Salim diduga telah menggelapkan uang nasabahnya dengan total mencapai Rp20 miliar. Tak terima dengan tindakan itu, para korban pun melaporkan pelaku ke Polrestabes Medan, dengan harapan pelaku dapat ditangkap dan mau mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN SUMUTPOS.CO – Komisi I DPRD Medan meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Polrestabes Kota Medan dan jajarannya untuk bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) nya serta dapat lebih serius dalam menangani setiap laporan yang masuk, salah satunya kasus investasi bodong yang baru-baru ini terjadi.

RUANGAN KERJA: Ketua Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong saat di ruangan kerjanya.istimewa/sumutpos.

Sebab dengan adanya laporan tersebut, para korban sangat berharap besar kepada aparat penegak hukum untuk dapat menindaklanjutinya dan memberikan kepastian hukum kepada para korban.

Kepada wartawan, Ketua Komisi I DPRD Medan, Rudiyanto Simangunsong, mengatakan warga yang berinvestasi, tadinya berharap mendapat penghasilan lebih dari investasi tersebut. Namun karena tertipu bujuk rayu pelaku, mereka terpaksa harus menelan pil pahit.

“Investasi apapun yang ditawarkan oleh oknum, semua keputusan ada di tangan warga. Tinggal tergantung bagaimana warga menerimanya secara akal atau tidak. Begitu pun, oknum-oknum ini tidak boleh dibiarkan, harus ada tindak tegas dari kepolisian,” ujarnya.

Rudiyanto pun meminta warga Kota Medan untuk berhati-hati terhadap investasi-investasi yang ditawarkan saat ini. “Saya berharap warga mempelajarinya dengan baik, kan dunia ini ada digenggaman kita! Investasi-investasi apa namanya itu, kan kita tinggal cari di Google cari tahu jenis investasi yang ditawarkan oknum itu. Jadi kita gak mudah tertipu,” katanya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Medan ini menambahkan, pandemi Covid-19 yang hampir berjalan 2 tahun sudah membuat akal sehat banyak warga tidak lagi menggunakan logika. Dengan menginvestasikan Rp15 juta, berharap uang yang diinvestaskannya kembali dalam jumlah Rp25 juta dengan jangka waktu tertentu.

“Di masa pandemi Covid-19 ini banyak usaha warga yang tak jalan. Dibujuk berinvestasi dengan mendapatkan keuntungan, langsung tergiur. Jadi kami minta aparatur bertindak tegas. Kasihan warga, sudah susah-sudah begini, tertipu lagi dia,” ujarnya.

Mantan anggota DPRD Tanjung Balai ini menyebutkan, persoalan investasi bodong bukanlah barang baru di Indonesia. Sejak beberapa tahun yang lalu, hal ini juga sudah mencuat dan kerap menjadi perhatian publik. Sebab tidak sedikit kerugian yang dialami warga, bahkan mencapai miliaran rupiah.

“Harus ditangkap pelakunya, di hukum. Makanya saya meminta kasus ini ditindak tegas, supaya jangan ada lagi investasi-investasi bodong ini. Walaupun yang paling utama bagi saya, masyarakat harus mawas diri. Jangan mudah di kasih ‘angin surga’ yang merupakan tipu daya,” tandasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu mencuat kasus investasi bodong yang menyita perhatian warga Medan. Betapa tidak, pelaku bernama Ainike Salim diduga telah menggelapkan uang nasabahnya dengan total mencapai Rp20 miliar. Tak terima dengan tindakan itu, para korban pun melaporkan pelaku ke Polrestabes Medan, dengan harapan pelaku dapat ditangkap dan mau mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/