Mudik Lebaran tinggal menghitung hari. Karenanya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sumut sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelumnya. Demikian dikatakan Humas PT KAI Sumut Irwan, Rabu (10/8) siang.
“Persiapan sudah kita lakukan dan sudah berjalan hampir 90 persen dan tinggal sedikit lagi, persiapan menjelang Lebaran itu full 100 persen,” katanya. Dijelaskan Irwan, pihaknya telah menyiapkan 64 kereta api dengan 28 lokomotif, dimana 7 kereta eksekutif kelas I, 19 kereta bisnis kelas II, 23 kereta ekonomi, 5 kereta bagasi, 6 kereta makan dan sisanya kereta KMP (kereta makan yang ada power listriknya).
Irwan menerangkan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat lebaran tiba, pihaknya juga sudah melakukan antisipasi lainnya, seperti pembatasan pembelian tiket. “Satu orang hanya diizinkan beli empat tiket. Tiket juga ditambahkan dan tiket itu tidak pernah habisnya. Tiket tambahan itu dijual di loket dalam stasiun. Biasanya H-20 itu pembelian tiket sudah meningkat,” ungkapnya.
Disinggung mengenai harga tiket, Irwan mengaku tidak ada kenaikan yang signifikan pada Lebaran nanti. “Tiket kelas ekonomi untuk tujuan Medan-Tebing, Medan-Siantar, Medan-Tanjung Balai dan Medan-Binjai tidak naik. Namun untuk tiket kereta api Eksekutif/Bisnis tujuan Medan-Rantauprapat, sejak 25 Agustus 2011 hingga 5 September 2011 mengalami kenaikan 17 hingga 18 persen untuk pagi dan malam. Kenaikan yang sedikit besar itu pada tiket kereta api eksekutif atau bisnis malam hari sekitar 34 persen. Harga tiket yang tertinggi itu Rp110.000 dari harga Rp80.000,” ketusnya.
Tidak hanya itu, Irwan mengimbau kepada warga agar membeli tiket itu langsung, tidak melalui calo. “Saya juga mengimbau kepada calon penumpang agar tidak memakai perhiasan mencolok, tidak berdiri di depan pintu kereta saat berjalan dan silahkan menunggu kereta berikutnya jika kereta sudah padat,” katanya.
Sementara Humas Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Firdaus, saat dikirim SMS tidak ada balasan. Namun, Kepala Divisi Pelayanan Bandara Poloni Medan, Yohanes saat ditemui di ruangannya mengaku, hingga saat ini belum ada dilakukan penambahan. “Belum ada pihak maskapai yang mengajukan penambahan. Biasanya seminggu sebelum H-20 penambahan sudah ada, tapi sampai sekarang pihak maskapai belum ada laporan,” ungkapnya.(jon)