JAKARTA- Kebiasaan buruk para pemain Timnas yang sering meremehkan lawan ternyata belum juga hilang. Kali ini terlihat saat Romy Christanto Chandra dkk meladeni Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel dalam laga uji coba di GOR Basket Bulungan, Jakarta kemarin (10/8). Meski menang telak dengan skor 87-49, namun jajaran pelatih timnas tak puas dengan permainan yang ditunjukkan anak asuhnya.
“Kalau teknis memang tak ada masalah. Pola permainan terlihat mulai rapi. Defense yang saya inginkan juga bisa mereka lakukan dengan cukup baik. Tapi anak-anak masih saja terlihat meremehkan lawan,” keluh Rastafari Horongbala, pelatih kepala timnas basket Indonesia proyeksi SEA Games 2011 saat ditemyi setelah pertandingan kemarin.
Itu bukan keluhan pertama yang diutarakan jajaran pelatih terhadap Romy Chandra dkk. Rastafari juga mengeluhkan mental anak asuhnya saat menekuk Dell Aspac Jakarta pada uji coba di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel) 5 Agustus lalu. Meski menang telak, saat itu Romy Chandra dkk juga terlihat menganggap enteng lawan.
“Ini kebiasaan yang masih berulang. Tidak ada hubungannya dengan masalah teknik. Karena teknik anak-anak semakin bagus. Tapi ini masalah mental,” tambah lelaki yang juga menjabat sebagai pelatih kepala Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta tersebut.
Hal itu menimbulkan kecemasan tersendiri bagi jajaran pelatih menghadapi SEA Games 2011 mendatang. Terutama saat menghadapi musuh-musuh yang lebih ringan. Malaysia atau Singapura, misalnya. Rastafari menyatakan bahwa kemenangan timnas atas Malaysia dan Singapura di SEABA 2011 lalu bisa menjadi bom waktu.
“Kalau berhadapan dengan lawan yang lebih bagus, saya tak khawatir. Anak-anak secara otomatis pasti langsung bagus dari awal pertandingan. Tapi kalau lawan tim yang ada di bawah, itu yang bahaya,” tambah Rastafari.
Pelatih Muba Nathaniel menyatakan bahwa permainan timnas sebenarnya sudah bagus. Namun dia melihat komunikasi antarpemain tak berjalan dengan bagus. (ru/jpnn)