28.9 C
Medan
Monday, June 17, 2024

KPPU: Jangan Ada Pengaturan Harga Monopoli

Pantau Kondisi Pasar Jelang Lebaran di Medan

Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI, Dr Ir Benny Pasaribu M Ec turun langsung ke Pusat Pasar Medan untuk memantau kesediaan stok barang dan harga, Sabtu (4/8).

TINJAU: Komisioner KPPU Pusat, Benny Pasaribu duduk diantara pedagang   Pusat Pasar Medan. //CHAIRIL/Sumut Pos
TINJAU: Komisioner KPPU Pusat, Benny Pasaribu duduk diantara pedagang di Pusat Pasar Medan. //CHAIRIL/Sumut Pos

Kehadiran Benny Pasaribu didampingi Ketua Komisi B DPRD Kota Medan, Drs Roma Simaremare, Ketua SPSI Pusat Pasar, Sudin Aritonang, beserta sejumlah pengurus Asosiasi Pedagang Pusat Pasar Medan.

Pada kesempatan itu, Benny mengajak pedagang berdialog seputar stok barang dan perubahan harga di pasar menjelang lebaran.
Dalam dialog itu, pedagang bersedia menjaga terjadinya lonjakan harga menjelang lebaran. Begitu juga, para pedagang sepakat menjaga toleransi diantara umat beragama dan menghormati pelaksanaan ibadah puasa dan hari raya Idul Fitri, dengan menjaga stabilitas harga.

“Menjaga stabilitas harga bahan pokok, itu merupakan sikap menghormati bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri,” kata Benny yang juga doktor ekonomi lulusan Ottawa University, Kanada.

Hasil pengamatan turun ke pasar, perubahan harga yang terjadi sampai saat ini masih wajar, karena berkaitan dengan hukum pasar. Kalau pasokan barang masuk ke pasar sedikit maka harga otomatis naik. Hal itu terjadi untuk daging, cabe, gula dan kedelai yang akhir-akhir ini sedang mengalami kekurangan pasokan, yang mengakibatkan terjadinya fluktuasi harga.

Benny terlihat kecewa dengan kondisi beberapa komoditas yang harganya melonjak karena kekurangan pasokan. Padahal, pemerintah telah mengizinkan masuknya impor atas komoditas tersebut. Benny menambahkan, sampai saat ini nilai impor pangan telah mencapai USD 15 milyar atau sekitar Rp150 triliun per tahun. khusus impor hortikultura telah mencapai lebih dari USD 8 miliar atau sekitar Rp80 triliun.

“Jangan ada harga monopoli yang merugikan masyarakat pada saat pelaksanaan Ramadan dan hari raya idul fitri,” harap Benny yang juga saat ini menjabat Sekjen Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Kebangkitan Sumut (AMPK-Sumut), Rion Aritonang menilai kunjungan Benny Pasaribu langsung ke pasar, rumah sakit dan tempat berkumpulnya masyarakat merupakan aksi simpati yang baik. (ril)

Pantau Kondisi Pasar Jelang Lebaran di Medan

Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI, Dr Ir Benny Pasaribu M Ec turun langsung ke Pusat Pasar Medan untuk memantau kesediaan stok barang dan harga, Sabtu (4/8).

TINJAU: Komisioner KPPU Pusat, Benny Pasaribu duduk diantara pedagang   Pusat Pasar Medan. //CHAIRIL/Sumut Pos
TINJAU: Komisioner KPPU Pusat, Benny Pasaribu duduk diantara pedagang di Pusat Pasar Medan. //CHAIRIL/Sumut Pos

Kehadiran Benny Pasaribu didampingi Ketua Komisi B DPRD Kota Medan, Drs Roma Simaremare, Ketua SPSI Pusat Pasar, Sudin Aritonang, beserta sejumlah pengurus Asosiasi Pedagang Pusat Pasar Medan.

Pada kesempatan itu, Benny mengajak pedagang berdialog seputar stok barang dan perubahan harga di pasar menjelang lebaran.
Dalam dialog itu, pedagang bersedia menjaga terjadinya lonjakan harga menjelang lebaran. Begitu juga, para pedagang sepakat menjaga toleransi diantara umat beragama dan menghormati pelaksanaan ibadah puasa dan hari raya Idul Fitri, dengan menjaga stabilitas harga.

“Menjaga stabilitas harga bahan pokok, itu merupakan sikap menghormati bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri,” kata Benny yang juga doktor ekonomi lulusan Ottawa University, Kanada.

Hasil pengamatan turun ke pasar, perubahan harga yang terjadi sampai saat ini masih wajar, karena berkaitan dengan hukum pasar. Kalau pasokan barang masuk ke pasar sedikit maka harga otomatis naik. Hal itu terjadi untuk daging, cabe, gula dan kedelai yang akhir-akhir ini sedang mengalami kekurangan pasokan, yang mengakibatkan terjadinya fluktuasi harga.

Benny terlihat kecewa dengan kondisi beberapa komoditas yang harganya melonjak karena kekurangan pasokan. Padahal, pemerintah telah mengizinkan masuknya impor atas komoditas tersebut. Benny menambahkan, sampai saat ini nilai impor pangan telah mencapai USD 15 milyar atau sekitar Rp150 triliun per tahun. khusus impor hortikultura telah mencapai lebih dari USD 8 miliar atau sekitar Rp80 triliun.

“Jangan ada harga monopoli yang merugikan masyarakat pada saat pelaksanaan Ramadan dan hari raya idul fitri,” harap Benny yang juga saat ini menjabat Sekjen Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Kebangkitan Sumut (AMPK-Sumut), Rion Aritonang menilai kunjungan Benny Pasaribu langsung ke pasar, rumah sakit dan tempat berkumpulnya masyarakat merupakan aksi simpati yang baik. (ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/