25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Suguhkan Tarian Striptease di Hadapan ABG

Menelusuri Lokasi Hiburan Malam di Medan, Diskotik Entrance (9)

Tulisan kami soal tempat hiburan malam masih terus berlanjut. Kali ini, Diskotik Entrance di Hotel Grand Aston Lantai I, Jalan Balai Kota Medan ini, menjadi ‘intipan’ bagi tim dalam tulisan ini.

Tim Sumut Pos, Medan

RAZIA: Seorang petugas kepolisian memeriksa dompet seorang wanita  berada  tempat hiburan malam beberapa waktu lalu.//tim/sumut pos
RAZIA: Seorang petugas kepolisian memeriksa dompet seorang wanita yang berada di tempat hiburan malam beberapa waktu lalu.//tim/sumut pos
Sebenarnya, jauh-jauh hari sebelumnya, kami sudah beberapa kali berkunjung ke Entrance untuk melakukan investigasi ini. Investigasi ini bukan sehari dua hari atau sebulan dua bulan kami lakukan. Kami terpaksa nongkrong ke tempat ini untuk melakukan satu pembuktian: ekstasi dan adanya tarian striptease.

Beruntung, kami akhirnya sempat menonton tarian striptease di tempat itu setelah rutin datang di akhir pekan.
Malam Minggu beberapa waktu lalu itu, tim masuk ke dalam diskotik Entrance dan duduk di hall yang berada di lantai satu. Ternyata, malam itu pengunjung yang datang cukup ramai. Namun rata-rata didomisili oleh remaja, bahkan banyak wanita ABG (Anak Baru Gede) yang mungkin masih duduk di bangku sekolah.

Tim lalu duduk di sudut dekat dengan toilet. Sebelumnya memang tim sudah melakukan pemesanan meja. Dari posisi tempat duduk yang strategis itu, tim bisa mengamati para pengunjung yang ada hal diskotik itu. Malam itu memang benar-benar ramai pengunjung. Para pengunjung remajan
yang datang bergerombol bersama teman-temannya tampak asyik menikmati musik yang disajikan DJ (Disk Jokey). Mereka juga tampak tenggen alias mabuk karena menenggak minuman beralkohol dengan jumlah banyak.

Dalam ruangan diskotik itu, para ABG seperti saling pamer. Pamernya, mereka merasa hebat dilihat oleh pengunjung ABG lainnya jika memesan minuman beralkohol dalam porsi banyak, bahkan hingga memesan minuman itu berulangkali. Tambah dan tambah minuman lagi. Biar kesannya dipandang banyak duit.

Tingkah pola para ABG pria dan ABG wanita itu kadang membuat tim sesekali tersenyum lucu. Bagaimana tidak, hanya untuk pamer menujukkan mampu membeli minuman mahal dalam jumlah banyak, mereka rela menenggak minuman itu sampai mabuk berat. Padahal, kalau dilihat dari kondisi mereka yang rata-rata sudah mabuk berat, mereka sepertinya sudah tak mampu lagi menenggak minuman itu. Lucunya, sampai beberapa di antara mereka harus membungkuk sembunyi di kolong meja untuk membuang muntahan. Setelah itu, hajar lagi minuman itu. Ha..ha..ha..

Miris memang, Entrance membiarkan remaja di bawah umur masuk ke tempat mereka bahkan memesan minuman beralkohol. Padahal itu sudah melanggar peraturan pemerintah soal batasan umur pengunjung di tempat hiburan malam yang diperbolehkan masuk.

Malam itu, lagu-lagu disko yang dipasangkan DJ membuat pengunjung ABG itu tak mau diam bergoyang mengikuti irama. Mereka turun melantai berdisko sambil terhuyung-huyung. Tapi beberapa pengunjung lainnya di situ asyik menggeleng-gelengkan kepalanya karena sudah ‘tinggi’ terpengaruh ekstasi.

Di pertengahan malam, tontonan tari striptease akhirnya muncul. Empat wanita dengan atribut baju yang superseksi,  mengenakan celana nyaris mirip celana dalam dan baju memperlihatkan dada, muncul naik ke atas panggung DJ. Keempat wanita seksi dengan postur tubuh tinggi,  wajah berhias make up tebal, berparas lumayan cantik itu naik ke panggung dengan dilengkapi atribut tongkat, sebagai tambahan atribut dalam tarian mereka.

Kemunculan empat penari seksi itu membuat pengunjung ABG pria langsung riuh memberikan tepukkan. Bahkan mereka langsung merapat mendekati panggung, tempat para wanita seksi itu menari. Tak tanggung-tanggung, pengujung ABG pria itu sedemikian dekatnya menonton tarian itu hingga hanya berjarak satu meter lebih saja.

Keempat wanita seksi itu lalu meliuk-liuk menari di atas panggung mengikuti irama lagu yang dipasangkan DJ. Pengunjung semakin hot, bahkan ada pengunjung nakal yang mencoba menjamah para penari itu. Wow, benar-benar hot! Meski hanya tampil selama satu jam saja, namun sudah mampu membuat pengunjung ABG pria ‘kepanasan.’

Sedangkan kami hanya terkesima menyaksikan empat penari wanita yang berpakaian superseksi itu. Sungguh miris melihatnya karena penari itu tampil di hadapan puluhan pria yang masih berusia di bawah umur.

Padahal, keberadaan tarian seksi di Entrace sudah seringkali mendapat sorotan dari berbagai kalangan, baik kalangan pemuka agama, tokoh pemuda, Ormas Islam dan lainnya. Namun, pengelola Entrance sepertinya membandel dan tidak mengindahkannya. Ironisnya lagi, pihak polisi juga tidak mampu memberikan sanksi hukuman kepada pengelolannya, termasuk Kepala Dinas Pariwisata Medan yang terkesan tutup mata dengan kegiatan tarian seksi ini.
Tidak hanya soal keberadaan penari seksi saja, tapi juga Entrance sering kali melanggar ketentuan jam operasional tempat hiburan malam. Jika tempat hiburan malam tutup pada pukul 03.00 WIB, tapi Entrance bisa tutup lebih dari jam itu. Seperti malam itu, tim menikmati suasana di Entrance hingga fajar hampir menjelang. (*)

Menelusuri Lokasi Hiburan Malam di Medan, Diskotik Entrance (9)

Tulisan kami soal tempat hiburan malam masih terus berlanjut. Kali ini, Diskotik Entrance di Hotel Grand Aston Lantai I, Jalan Balai Kota Medan ini, menjadi ‘intipan’ bagi tim dalam tulisan ini.

Tim Sumut Pos, Medan

RAZIA: Seorang petugas kepolisian memeriksa dompet seorang wanita  berada  tempat hiburan malam beberapa waktu lalu.//tim/sumut pos
RAZIA: Seorang petugas kepolisian memeriksa dompet seorang wanita yang berada di tempat hiburan malam beberapa waktu lalu.//tim/sumut pos
Sebenarnya, jauh-jauh hari sebelumnya, kami sudah beberapa kali berkunjung ke Entrance untuk melakukan investigasi ini. Investigasi ini bukan sehari dua hari atau sebulan dua bulan kami lakukan. Kami terpaksa nongkrong ke tempat ini untuk melakukan satu pembuktian: ekstasi dan adanya tarian striptease.

Beruntung, kami akhirnya sempat menonton tarian striptease di tempat itu setelah rutin datang di akhir pekan.
Malam Minggu beberapa waktu lalu itu, tim masuk ke dalam diskotik Entrance dan duduk di hall yang berada di lantai satu. Ternyata, malam itu pengunjung yang datang cukup ramai. Namun rata-rata didomisili oleh remaja, bahkan banyak wanita ABG (Anak Baru Gede) yang mungkin masih duduk di bangku sekolah.

Tim lalu duduk di sudut dekat dengan toilet. Sebelumnya memang tim sudah melakukan pemesanan meja. Dari posisi tempat duduk yang strategis itu, tim bisa mengamati para pengunjung yang ada hal diskotik itu. Malam itu memang benar-benar ramai pengunjung. Para pengunjung remajan
yang datang bergerombol bersama teman-temannya tampak asyik menikmati musik yang disajikan DJ (Disk Jokey). Mereka juga tampak tenggen alias mabuk karena menenggak minuman beralkohol dengan jumlah banyak.

Dalam ruangan diskotik itu, para ABG seperti saling pamer. Pamernya, mereka merasa hebat dilihat oleh pengunjung ABG lainnya jika memesan minuman beralkohol dalam porsi banyak, bahkan hingga memesan minuman itu berulangkali. Tambah dan tambah minuman lagi. Biar kesannya dipandang banyak duit.

Tingkah pola para ABG pria dan ABG wanita itu kadang membuat tim sesekali tersenyum lucu. Bagaimana tidak, hanya untuk pamer menujukkan mampu membeli minuman mahal dalam jumlah banyak, mereka rela menenggak minuman itu sampai mabuk berat. Padahal, kalau dilihat dari kondisi mereka yang rata-rata sudah mabuk berat, mereka sepertinya sudah tak mampu lagi menenggak minuman itu. Lucunya, sampai beberapa di antara mereka harus membungkuk sembunyi di kolong meja untuk membuang muntahan. Setelah itu, hajar lagi minuman itu. Ha..ha..ha..

Miris memang, Entrance membiarkan remaja di bawah umur masuk ke tempat mereka bahkan memesan minuman beralkohol. Padahal itu sudah melanggar peraturan pemerintah soal batasan umur pengunjung di tempat hiburan malam yang diperbolehkan masuk.

Malam itu, lagu-lagu disko yang dipasangkan DJ membuat pengunjung ABG itu tak mau diam bergoyang mengikuti irama. Mereka turun melantai berdisko sambil terhuyung-huyung. Tapi beberapa pengunjung lainnya di situ asyik menggeleng-gelengkan kepalanya karena sudah ‘tinggi’ terpengaruh ekstasi.

Di pertengahan malam, tontonan tari striptease akhirnya muncul. Empat wanita dengan atribut baju yang superseksi,  mengenakan celana nyaris mirip celana dalam dan baju memperlihatkan dada, muncul naik ke atas panggung DJ. Keempat wanita seksi dengan postur tubuh tinggi,  wajah berhias make up tebal, berparas lumayan cantik itu naik ke panggung dengan dilengkapi atribut tongkat, sebagai tambahan atribut dalam tarian mereka.

Kemunculan empat penari seksi itu membuat pengunjung ABG pria langsung riuh memberikan tepukkan. Bahkan mereka langsung merapat mendekati panggung, tempat para wanita seksi itu menari. Tak tanggung-tanggung, pengujung ABG pria itu sedemikian dekatnya menonton tarian itu hingga hanya berjarak satu meter lebih saja.

Keempat wanita seksi itu lalu meliuk-liuk menari di atas panggung mengikuti irama lagu yang dipasangkan DJ. Pengunjung semakin hot, bahkan ada pengunjung nakal yang mencoba menjamah para penari itu. Wow, benar-benar hot! Meski hanya tampil selama satu jam saja, namun sudah mampu membuat pengunjung ABG pria ‘kepanasan.’

Sedangkan kami hanya terkesima menyaksikan empat penari wanita yang berpakaian superseksi itu. Sungguh miris melihatnya karena penari itu tampil di hadapan puluhan pria yang masih berusia di bawah umur.

Padahal, keberadaan tarian seksi di Entrace sudah seringkali mendapat sorotan dari berbagai kalangan, baik kalangan pemuka agama, tokoh pemuda, Ormas Islam dan lainnya. Namun, pengelola Entrance sepertinya membandel dan tidak mengindahkannya. Ironisnya lagi, pihak polisi juga tidak mampu memberikan sanksi hukuman kepada pengelolannya, termasuk Kepala Dinas Pariwisata Medan yang terkesan tutup mata dengan kegiatan tarian seksi ini.
Tidak hanya soal keberadaan penari seksi saja, tapi juga Entrance sering kali melanggar ketentuan jam operasional tempat hiburan malam. Jika tempat hiburan malam tutup pada pukul 03.00 WIB, tapi Entrance bisa tutup lebih dari jam itu. Seperti malam itu, tim menikmati suasana di Entrance hingga fajar hampir menjelang. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/