MEDAN- Untuk beberapa pekan ke depan, cuaca di Medan dan Sumut secara keseluruhan diprediksi mengalami curah hujan yang tinggi dan bahkan akan mengakibatkan banjir. Karenanya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengimbau bupati dan wali kota di Sumut, untuk menginstruksikan kepada SKPD di jajarannya agar memantau dan memonitor kondisi sungai dan daerah rawan longsor.
“Saat ini kita memasuki masa perubahan iklim. Dari musim kemarau ke musim hujan. Ini terlihat dari sering terjadinya angin kencang di beberapa daerah. Diprediksi, untuk beberapa minggu ke depan, intensitas curah hujan akan tinggi. Dari kondisi itu, dapat mengakibatkan banjir pada beberapa titik rawan di Kota Medan dan beberapa daerah di kabupaten/kota,” kata Plt Gubsun dalam pidato tertulisnya yang disampaikan Asisten I Pemerintahan Setdaprovsu Hasiholan Silaen SH, pada pelaksanaan apel pagi di lapangan upacara kantor Gubsu, Senin (10/10).
Menurut Gatot, salah satu penyebab terjadinya banjir adalah telah tertutupnya lahan-lahan terbuka hijau yang berfungsi sebagai reservoir dan daerah tangkapan air. “Karena terjadinya hal itu, akhirnya menyebabkan kondisi aliran sungai mengalami pendangkalan, akibat endapan sediment. Terjadi penyempitan palung sungai dan sempadan sungai karena saat ini banyak berdiri bangunan bangunan liar serta tanaman keras yang menghambat laju aliran air sungai saat banjir,” bebernya.
Untuk antisipasi tersebut, Gatot memberi imbauan kepada bupati dan wali kota di Sumut, untuk menginstruksikan kepada SKPD di jajarannya agar memantau dan memonitor kondisi sungai sungai dan daerah rawan longsor. “Kesiapsiagaan dan antisipasi segala kemungkinan dalam menghadapi bencana harus ditingkatkan dan jika terjadi bencana, sesegera mungkin melaksanakan tindakan tanggap darurat bencana untuk menjaga dan mengantisipasi kerugikan dan kerusakan yang semakin besar,” imbaunya.(ari)