24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Penumpang Kembali Antrean Tiket

Setelah Jalur Medan-Rantau Prapat Normal

MEDAN-Jalur kereta api jurusan Me dan-Rantau Prapat sudah normal. Jembatan yang putus akibat terjangan banjir di KM 98+885 telah selesai diperbaiki. PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun telah mengaktifkan jalur sibuk tersebut. Kereta Sri Bilah, Kamis (10/11), telah melakukan perjalanan perdana pasca peristiwa yang terjadi 1 November silam tersebut.
Seorang warga Medan, Indra (30), kemarin terlihat antre di loket bersama keluarganya. Dia mengaku diberitahu oleh keluarganya bahwa jalur Medan-Rantau Prapat telah normal.

“Saya baru tahu KA Sri Bilah sudah bisa berjalan kembali dari saudara saya. KA tidak bisa ke Rantau Prapat karena jalur KA yang berada di Mambang Muda terputus karena banjirn Kalau sudah kejadian alam, mau bilang apa. Kita bersyukur saja tidak ada jatuh korban dan kita juga bersyukur karena jalur sudah bisa beroperasi kembali,” katanya, di Stasiun KA Medan.

Hal senada diucapkan Mirna (28), warga Rantau Prapat yang berada di Medan karena urusan penting. Diterangkannya, dia berangkat dari Rantau Prapat menggunakan bus. Mirna mengaku, bahwa dia sudah mengetahui kalau jalur terputus dan saat ini sudah bisa dipergunakan kembali.

“Jalur sudah bisa dipergunakan kembali. Lebih enak naik kereta api karena tidak perlu berhimpitan seperti bus. Namun, karena kemarin terputus makanya saya naik bus. Saat ini jalur sudah bisa dilewati kembali dan saya bisa sedikit lega,” sebutnya.

Humas PT KAI Sumut, Hasri mengatakan, hal ini bisa berjalan lancar berkat kerja keras petugas di lapangan sehingga jembatan yang ada di Sei Milano, Desa Babussalam, Marbau, Labura, bisa selesai dikerjakan dan dapat dipergunakan. Hasri menuturkan, jalur darurat tersebut bisa dilewati dengan tujuan Medan-Rantau Prapat dengan kecepatan tertentu.

“Kecepatan kereta Sri Bilah yang melewati jembatan darurat tersebut hanya bisa dilewati dengan kecepatan 5 Km/Jam. Setelah melewati jembatan darurat tersebut, kecepatan bisa kembali seperti semula. Walaupun dengan kecepatan rendah, calon penumpang bisa aman dan sampai tujuan,” ujarnya.
Ditegaskannya, bahwa rute kereta api tujuan Medan-Rantau Prapat sudah beroperasi normal Rabu (9/11) siang. (jon)

Setelah Jalur Medan-Rantau Prapat Normal

MEDAN-Jalur kereta api jurusan Me dan-Rantau Prapat sudah normal. Jembatan yang putus akibat terjangan banjir di KM 98+885 telah selesai diperbaiki. PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun telah mengaktifkan jalur sibuk tersebut. Kereta Sri Bilah, Kamis (10/11), telah melakukan perjalanan perdana pasca peristiwa yang terjadi 1 November silam tersebut.
Seorang warga Medan, Indra (30), kemarin terlihat antre di loket bersama keluarganya. Dia mengaku diberitahu oleh keluarganya bahwa jalur Medan-Rantau Prapat telah normal.

“Saya baru tahu KA Sri Bilah sudah bisa berjalan kembali dari saudara saya. KA tidak bisa ke Rantau Prapat karena jalur KA yang berada di Mambang Muda terputus karena banjirn Kalau sudah kejadian alam, mau bilang apa. Kita bersyukur saja tidak ada jatuh korban dan kita juga bersyukur karena jalur sudah bisa beroperasi kembali,” katanya, di Stasiun KA Medan.

Hal senada diucapkan Mirna (28), warga Rantau Prapat yang berada di Medan karena urusan penting. Diterangkannya, dia berangkat dari Rantau Prapat menggunakan bus. Mirna mengaku, bahwa dia sudah mengetahui kalau jalur terputus dan saat ini sudah bisa dipergunakan kembali.

“Jalur sudah bisa dipergunakan kembali. Lebih enak naik kereta api karena tidak perlu berhimpitan seperti bus. Namun, karena kemarin terputus makanya saya naik bus. Saat ini jalur sudah bisa dilewati kembali dan saya bisa sedikit lega,” sebutnya.

Humas PT KAI Sumut, Hasri mengatakan, hal ini bisa berjalan lancar berkat kerja keras petugas di lapangan sehingga jembatan yang ada di Sei Milano, Desa Babussalam, Marbau, Labura, bisa selesai dikerjakan dan dapat dipergunakan. Hasri menuturkan, jalur darurat tersebut bisa dilewati dengan tujuan Medan-Rantau Prapat dengan kecepatan tertentu.

“Kecepatan kereta Sri Bilah yang melewati jembatan darurat tersebut hanya bisa dilewati dengan kecepatan 5 Km/Jam. Setelah melewati jembatan darurat tersebut, kecepatan bisa kembali seperti semula. Walaupun dengan kecepatan rendah, calon penumpang bisa aman dan sampai tujuan,” ujarnya.
Ditegaskannya, bahwa rute kereta api tujuan Medan-Rantau Prapat sudah beroperasi normal Rabu (9/11) siang. (jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/