25.6 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Bayi Kembar Siam Dempet Perut Lahir di Adam Malik

DEMPET PERUT:
Bayi kembar siam dempet perut asal Labuhanbatu lahir di RSUP H Adam Malik Medan. Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki ini tengah  dirawat intensif oleh tim dokter di ruang khusus bayi baru lahir atau NICU RSU P H Adam Malik Medan.
DEMPET PERUT: Bayi kembar siam dempet perut asal Labuhanbatu lahir di RSUP H Adam Malik Medan. Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki ini tengah dirawat intensif oleh tim dokter di ruang khusus bayi baru lahir atau NICU RSU P H Adam Malik Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik kembali merawat bayi kembar siam. Kali ini, bayi kembar siam yang lahir dari pasangan suami istri asal Kabupaten Labuhanbatu lahir di rumah sakit tersebut melalui operasi sesar, Senin (9/10) kemarin sekitar pukul 10.15 WIB.

Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, bayi kembar siam ini berjenis kelamin laki-laki. Bayi tersebut merupakan anak pertama dan kedua dari pasangan S (32) dan NR (25) asal Kabupaten Labuhanbatu. “Kondisi bayi ini lemah, dan ditemui adanya perdempetan di bagian perut,” ujar Rosa, Selasa (10/12).

Disebutkan Rosa, bayi kembar ini memiliki berat 2.640 gram dengan panjang 39 cm. Keduanya, kini dirawat intensif oleh tim dokter di ruang khusus bayi baru lahir atau NICU. Tim dokter yang menangani n

dari spesialis anak, jantung, bedah anak, dan lainnya.

“Bayi kembar siam ini masih terus dalam penanganan tim dokter, secara kasat mata kedua bayi ini dempet di bagian perut. Namun belum diketahui sejauh mana dempetan di bagian perut dalam, apakah masih ada lagi organ lain yang menempel dan apakah bayi punya kelainan lain? Saat ini masih terus diperiksa tim dokter,” jelas Rosa.

Ia menuturkan, dokter spesialis bedah anak sudah melihat kondisi kedua bayi. Kesimpulan awalnya tidak ada indikasi pemisahan emergensi. Karena itu, perlakuan terhadap bayi tersebut sama seperti kembar siam dempet perut sebelumnya. “Organ dalam bayi juga tengah diperiksa, tim dokter ingin memastikan ada tidaknya organ yang menempel. Jadi, untuk sementara ini akan terus dirawat sampai diputuskan pulang pascaoperasi pemisahan,” cetus Rosa.

Diutarakan dia, jika hasil pemeriksaan semuanya normal, maka operasi pemisahan bayi akan dilaksanakan saat usianya dinilai mencukupi. Perkiraan dokter, operasi pemisahan pada usia 9 bulan.

“Untuk ibu bayi kembar siam ini, juga masih dalam perawatan untuk masa pemulihan pascaoperasi sesar. Mengenai biaya, dipastikan merupakan peserta BPJS Kesehatan. Namun, berdasarkan pengalaman pemisahan bayi kembar dempet perut sebelumnya yaitu Adam dan Malik, hanya sebagian biaya ditanggung BPJS Kesehatan karena nominalnya melebihi nilai yang ditanggung. Jadi, sebagian biaya lainnya diambil alih rumah sakit. Tapi, nanti kita lihat perkembangannya, bisa saja ada bantuan dari Pemkab asal orang tua bayi,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya bayi kembar siam dempet perut bernama Adam dan Malik dirawat di RSUP H Adam Malik. Bayi ini lahir di RSUD Sibolga pada tanggal 22 November 2018 lalu. Bayi tersebut lahir dengan memiliki berat 4,7 kg dan tinggi 45,55 cm. (ris)

DEMPET PERUT:
Bayi kembar siam dempet perut asal Labuhanbatu lahir di RSUP H Adam Malik Medan. Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki ini tengah  dirawat intensif oleh tim dokter di ruang khusus bayi baru lahir atau NICU RSU P H Adam Malik Medan.
DEMPET PERUT: Bayi kembar siam dempet perut asal Labuhanbatu lahir di RSUP H Adam Malik Medan. Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki ini tengah dirawat intensif oleh tim dokter di ruang khusus bayi baru lahir atau NICU RSU P H Adam Malik Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik kembali merawat bayi kembar siam. Kali ini, bayi kembar siam yang lahir dari pasangan suami istri asal Kabupaten Labuhanbatu lahir di rumah sakit tersebut melalui operasi sesar, Senin (9/10) kemarin sekitar pukul 10.15 WIB.

Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, bayi kembar siam ini berjenis kelamin laki-laki. Bayi tersebut merupakan anak pertama dan kedua dari pasangan S (32) dan NR (25) asal Kabupaten Labuhanbatu. “Kondisi bayi ini lemah, dan ditemui adanya perdempetan di bagian perut,” ujar Rosa, Selasa (10/12).

Disebutkan Rosa, bayi kembar ini memiliki berat 2.640 gram dengan panjang 39 cm. Keduanya, kini dirawat intensif oleh tim dokter di ruang khusus bayi baru lahir atau NICU. Tim dokter yang menangani n

dari spesialis anak, jantung, bedah anak, dan lainnya.

“Bayi kembar siam ini masih terus dalam penanganan tim dokter, secara kasat mata kedua bayi ini dempet di bagian perut. Namun belum diketahui sejauh mana dempetan di bagian perut dalam, apakah masih ada lagi organ lain yang menempel dan apakah bayi punya kelainan lain? Saat ini masih terus diperiksa tim dokter,” jelas Rosa.

Ia menuturkan, dokter spesialis bedah anak sudah melihat kondisi kedua bayi. Kesimpulan awalnya tidak ada indikasi pemisahan emergensi. Karena itu, perlakuan terhadap bayi tersebut sama seperti kembar siam dempet perut sebelumnya. “Organ dalam bayi juga tengah diperiksa, tim dokter ingin memastikan ada tidaknya organ yang menempel. Jadi, untuk sementara ini akan terus dirawat sampai diputuskan pulang pascaoperasi pemisahan,” cetus Rosa.

Diutarakan dia, jika hasil pemeriksaan semuanya normal, maka operasi pemisahan bayi akan dilaksanakan saat usianya dinilai mencukupi. Perkiraan dokter, operasi pemisahan pada usia 9 bulan.

“Untuk ibu bayi kembar siam ini, juga masih dalam perawatan untuk masa pemulihan pascaoperasi sesar. Mengenai biaya, dipastikan merupakan peserta BPJS Kesehatan. Namun, berdasarkan pengalaman pemisahan bayi kembar dempet perut sebelumnya yaitu Adam dan Malik, hanya sebagian biaya ditanggung BPJS Kesehatan karena nominalnya melebihi nilai yang ditanggung. Jadi, sebagian biaya lainnya diambil alih rumah sakit. Tapi, nanti kita lihat perkembangannya, bisa saja ada bantuan dari Pemkab asal orang tua bayi,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya bayi kembar siam dempet perut bernama Adam dan Malik dirawat di RSUP H Adam Malik. Bayi ini lahir di RSUD Sibolga pada tanggal 22 November 2018 lalu. Bayi tersebut lahir dengan memiliki berat 4,7 kg dan tinggi 45,55 cm. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/