MEDAN – Ratusan massa mengepung kantor KPUD Sumut. Petugas dari satuan Sabhara dan Brimob Poldasu bersiaga mengamankan lokasi. Tidak berapa lama, demonstran yang berjumlah ratusan melempari petugas.
Suasana memanas. Satu unit water canon disiagakan untuk menghalau massa yang membakar ban di depan kantor KPU Sumut. Dengan tanggap blokade petugas memecah konsentrasi massa diikuti semprotan air dari mobil water canon. Kerusuhan berlanjut. Beberapa orang tak dikenal menghentikan mobil yang membawa ketua KPU Sumut.
Ketua KPU Sumut pun ditangkap dan disandera. Hasil dari oleh TKP dan informasi yang didapat, ketua KPU Sumut dibawa ke sebuah tempat yang disinyalir sebagai tempat persembunyian OTK tersebut. Petugas anti-teror diturunkan. Sekitar 10 menit kemudian aparat membebaskan ketua KPUD Sumut. Sejumlah penyandera juga ikut dilumpuhkan.
Namun informasi diterima ada ruangan yang dipasangi bahan peledak. Sejumlah petugas dari satuan Gegana menyisir tempat kejadian, dan menemukan satu buah bom waktu. Seorang petugas masuk ke rumah, mengaitkan tali ke bom, dan memasukkan ke mobil peredam. Akhir kejadian, bom diledakkan tanpa ada korban jiwa.
Kejadian itu adalah skenario simulasi pengamanan Pilgubsu yang berlangsung di Lapangan Markas Brimob Poldasu di Jalan KH Wahid Hasyim, Sabtu (9/2).
“Simulasi ini kumpulan dari latihan yang kita lakukan sebelumnya,” kata Wakapoldasu Brigjen Cornelis Hutagaol kepada wartawan seusai simulasi.
Dia memaparkan, simulasi ini menunjukkan Polda Sumut siap dengan segala kemungkinan ancaman terkait Pilgub.
“Kita turunkan sekitar 14 ribu personel, termasuk TNI dan Satpol PP, karena pengamanan kan berlangsung hingga ke TPS,” jelas Cornelis.
Tampak hadir dalam simulasi itu Sekretaris Daerah Provsu Nurdin Lubis dan Komandan Satuan Brimob Poldasu Kombes Setyo Boedi Moempoeni Harso. (far)
MEDAN – Ratusan massa mengepung kantor KPUD Sumut. Petugas dari satuan Sabhara dan Brimob Poldasu bersiaga mengamankan lokasi. Tidak berapa lama, demonstran yang berjumlah ratusan melempari petugas.
Suasana memanas. Satu unit water canon disiagakan untuk menghalau massa yang membakar ban di depan kantor KPU Sumut. Dengan tanggap blokade petugas memecah konsentrasi massa diikuti semprotan air dari mobil water canon. Kerusuhan berlanjut. Beberapa orang tak dikenal menghentikan mobil yang membawa ketua KPU Sumut.
Ketua KPU Sumut pun ditangkap dan disandera. Hasil dari oleh TKP dan informasi yang didapat, ketua KPU Sumut dibawa ke sebuah tempat yang disinyalir sebagai tempat persembunyian OTK tersebut. Petugas anti-teror diturunkan. Sekitar 10 menit kemudian aparat membebaskan ketua KPUD Sumut. Sejumlah penyandera juga ikut dilumpuhkan.
Namun informasi diterima ada ruangan yang dipasangi bahan peledak. Sejumlah petugas dari satuan Gegana menyisir tempat kejadian, dan menemukan satu buah bom waktu. Seorang petugas masuk ke rumah, mengaitkan tali ke bom, dan memasukkan ke mobil peredam. Akhir kejadian, bom diledakkan tanpa ada korban jiwa.
Kejadian itu adalah skenario simulasi pengamanan Pilgubsu yang berlangsung di Lapangan Markas Brimob Poldasu di Jalan KH Wahid Hasyim, Sabtu (9/2).
“Simulasi ini kumpulan dari latihan yang kita lakukan sebelumnya,” kata Wakapoldasu Brigjen Cornelis Hutagaol kepada wartawan seusai simulasi.
Dia memaparkan, simulasi ini menunjukkan Polda Sumut siap dengan segala kemungkinan ancaman terkait Pilgub.
“Kita turunkan sekitar 14 ribu personel, termasuk TNI dan Satpol PP, karena pengamanan kan berlangsung hingga ke TPS,” jelas Cornelis.
Tampak hadir dalam simulasi itu Sekretaris Daerah Provsu Nurdin Lubis dan Komandan Satuan Brimob Poldasu Kombes Setyo Boedi Moempoeni Harso. (far)