26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Dian, Perempuan Calon Pembom Itu Akui Diperintah Anggota ISIS

Dian, calon pengantin bom bunuh diri di Istana Presiden.
Dian, calon pengantin bom bunuh diri di Istana Presiden.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Dian Yulia Novi, perempuan calon pembom bunuh diri yang ditangkap minggu lalu sehari sebelum serangan yang direncanakan di Jakarta, mengatakan ia diperintah Bahrun Naim, orang Indonesia yang bertempur dengan kelompok Negara Islam (ISIS) di Suriah dan dituduh sebagai otak beberapa serangan dalam setahun terakhir.

Dian dan suaminya Nur Solihin termasuk di antara empat tersangka militan yang ditangkap Sabtu (10/12) setelah polisi mendeteksi rencana mereka untuk membom upacara pergantian penjaga di Istana Presiden. Daerah di Bekasi tempat bom itu ditemukan telah dievakuasi.

Polisi menduga keempatnya adalah bagian dari jaringan militan yang bertanggung jawab atas sebuah laboratorium pembuatan bom di Jawa Barat yang beroperasi di bawah arahan Bahrun.

Dian, mantan pekerja migran di Singapura dan Taiwan, mengatakan dalam siaran wawancara di TVOne Rabu (14/12) bahwa ia mengetahui soal jihad dari media sosial seperti Facebook.

Ia mengatakan ia dipengaruhi artikel-artikel dari laman Islami soal penegakan monoteisme dan membela kekhalifahan serta Aman Abdurrahman, ulama radikal yang sedang menjalani hukuman sembilan tahun di Indonesia.

Keterlibatan aktif perempuan itu dalam rencana tersebut merupakan perkembangan baru untuk radikalisme dengan kekerasan di Indonesia, di mana perempuan yang menikah atau terkait dengan para militan biasanya tidak muncul ke depan.

Bom seberat 3 kilogram yang akan diledakkan Dian itu seharusnya meledak saat orang-orang berkumpul menyaksikan upacara pergantian penjaga Istana, yang populer sebagai atraksi wisata keluarga di Jakarta. Dalam wawancara itu, ia mengungkapkan ketidakpedulian yang menakutkan terhadap sesama warga Indonesia.

“Targetnya bukan orang biasa, bukan pedagang, bukan bayi. Targetnya adalah penegak hukum buatan manusia,” ujar Dian.

Dian, calon pengantin bom bunuh diri di Istana Presiden.
Dian, calon pengantin bom bunuh diri di Istana Presiden.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Dian Yulia Novi, perempuan calon pembom bunuh diri yang ditangkap minggu lalu sehari sebelum serangan yang direncanakan di Jakarta, mengatakan ia diperintah Bahrun Naim, orang Indonesia yang bertempur dengan kelompok Negara Islam (ISIS) di Suriah dan dituduh sebagai otak beberapa serangan dalam setahun terakhir.

Dian dan suaminya Nur Solihin termasuk di antara empat tersangka militan yang ditangkap Sabtu (10/12) setelah polisi mendeteksi rencana mereka untuk membom upacara pergantian penjaga di Istana Presiden. Daerah di Bekasi tempat bom itu ditemukan telah dievakuasi.

Polisi menduga keempatnya adalah bagian dari jaringan militan yang bertanggung jawab atas sebuah laboratorium pembuatan bom di Jawa Barat yang beroperasi di bawah arahan Bahrun.

Dian, mantan pekerja migran di Singapura dan Taiwan, mengatakan dalam siaran wawancara di TVOne Rabu (14/12) bahwa ia mengetahui soal jihad dari media sosial seperti Facebook.

Ia mengatakan ia dipengaruhi artikel-artikel dari laman Islami soal penegakan monoteisme dan membela kekhalifahan serta Aman Abdurrahman, ulama radikal yang sedang menjalani hukuman sembilan tahun di Indonesia.

Keterlibatan aktif perempuan itu dalam rencana tersebut merupakan perkembangan baru untuk radikalisme dengan kekerasan di Indonesia, di mana perempuan yang menikah atau terkait dengan para militan biasanya tidak muncul ke depan.

Bom seberat 3 kilogram yang akan diledakkan Dian itu seharusnya meledak saat orang-orang berkumpul menyaksikan upacara pergantian penjaga Istana, yang populer sebagai atraksi wisata keluarga di Jakarta. Dalam wawancara itu, ia mengungkapkan ketidakpedulian yang menakutkan terhadap sesama warga Indonesia.

“Targetnya bukan orang biasa, bukan pedagang, bukan bayi. Targetnya adalah penegak hukum buatan manusia,” ujar Dian.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/