25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kabel Dalam Tanah Ganggu Pembangunan

Realisasi Fly Over Simpang Pos Baru 16 Persen

MEDAN-Proses pembangunan Jembatan Layang (Fly Over) Simpang Pos sedikit mengalami keterlambatan. Hingga kini, pembangunan proyek tersebut baru mencapai sekitar 16 persen.

MENGGALI : Alat berat beko sedang menggali lubang untuk pondasi tiang penyangga Fly Over Simpng Pos.//DEKING/SUMUT pos
MENGGALI : Alat berat beko sedang menggali lubang untuk pondasi tiang penyangga Fly Over Simpng Pos.//DEKING/SUMUT pos

Fly Over Simpang Pos awalnya di-kerjakan akhir Agustus 2012 lalu dan hingga kini proses pengerjaan terus berlangsung. Namun, ada beberapa hal yang menggangu mega proyek tersebut. “Memang ada beberapa hal yang mengganggu pekerjaan kita itu seperti instalasi PLN, PDAM Tirtanadi dan Telkom. Kalau ditotal, proyek itu telah mencapai 16 persen,” ujar Asisten Pelaksana Satuan Kerja (Satker) Jalan Nasional Metropolitan Medan, Andika Sidabutar kepada Sumut Pos, Senin (11/2).

Menurut Andika, Pipa air PDAM dan kabel dalam tanah milik PLN dan Telkom terkena galian saat pekerja menggali tanah.  Akibatnya, pengerjaan terpaksa terhenti beberapa saat untuk memperbaiki pipa dan kabel tersebut karena merupakan kepentingan masyarakat sekitar.

“Sebenarnya kita sudah melakukan koordinasi dengan instansi-instansi tersebut. Tapi, mereka (pihak Telkom, PLN) salah melakukan perkiraan tentang letak pipa dan kabel tersebut. Seperti kemarin, PDAM memperkirakan pipa mereka berada di kedalaman 1 meter lebih, tapi setelah kita menggali tanah, pipa mereka pecah karena kedalamannya tidak sampai 1 meter. Begitu juga dengan kabel PLN dan Telkom,” jelasnya.

Selain itu, Andika mengungkapkan, pihak Dinas Tata Ruang dan Tata Bagunan Pemko Medan belum seluruhnya membebaskan lahan di proyek tersebut. “Seingat saya, masih ada 3 persil tanah yang belum dibayar, meski dana untuk pembebasan sudah ada. Kita tidak tahu apa penyebabnya. Tapi, setahu saya ada tiga persil lagi lahan yang belum dibebaskan dan dananya masih ada sama kita,” ungkapnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, pihaknya tetap optimis bahwa Fly Over yang menghubungkan Jalan Ngumban Surbakti dan Jalan Abdul Haris Nasution tersebut akan rampung pada tahun 2014 mendatang. “Memang yang sulit adalah awalnya, setelah itu semuanya akan berjalan cepat,” katanya.

Saat ini, para pekerja Fly Over sedang menggali lubang pondasi borepile untuk tiang penyangga Fly Over. Tiang-tiang penyangga diperkirakan akan mulai berdiri pada September 2013 mendatang. Fly Over yang panjangnya sekitar 1,2 kilometer tersebut akan memiliki 18 tiang penyangga. “Fly Over Jamin Ginting akan memiliki 18 tiang penyangga tapi lebih pendek sedikit dari Fly Over Amplas,” katanya.

Andika menjelaskan, tidak ada perbedaan antara Fly Over Amplas dengan Jamin Ginting. Namun, Fly Over Jamin Ginting akan menggunakan beton Hollow Slab sebagai penyangga aspal, sedangkan Fly Over Amplas menggunakan beton pra-tekan box sebagai penyangga aspal. “Tidak ada bedanya, hanya kalau beton hollow Slab, sambunganya lebih pendek dari beton pra tekan box. Kalau kualitasnya sama,” paparnya.

Andika juga menambahkan, faktor cuaca yang berubah-ubah saat ini belum mengganggu proyek Pembangunan Fly Over Jamin Ginting tersebut. Faktor cuaca baru akan mengganggu ketika sudah tahap pengaspalan nanti.

Fly Over Jamin Ginting akan dibangun dalam tiga tahun. Menurut rencana, jembatan ini akan selesai tahun 2014 mendatang. Fly Over ini memiliki panjang 1,2 kilometer, dengan lebar 21 meter. Keberadaan Fly Over ini diharapkan mengurangi masalah kemacetan yang sering melanda Simpang Pos Medan. (mag-7)

Realisasi Fly Over Simpang Pos Baru 16 Persen

MEDAN-Proses pembangunan Jembatan Layang (Fly Over) Simpang Pos sedikit mengalami keterlambatan. Hingga kini, pembangunan proyek tersebut baru mencapai sekitar 16 persen.

MENGGALI : Alat berat beko sedang menggali lubang untuk pondasi tiang penyangga Fly Over Simpng Pos.//DEKING/SUMUT pos
MENGGALI : Alat berat beko sedang menggali lubang untuk pondasi tiang penyangga Fly Over Simpng Pos.//DEKING/SUMUT pos

Fly Over Simpang Pos awalnya di-kerjakan akhir Agustus 2012 lalu dan hingga kini proses pengerjaan terus berlangsung. Namun, ada beberapa hal yang menggangu mega proyek tersebut. “Memang ada beberapa hal yang mengganggu pekerjaan kita itu seperti instalasi PLN, PDAM Tirtanadi dan Telkom. Kalau ditotal, proyek itu telah mencapai 16 persen,” ujar Asisten Pelaksana Satuan Kerja (Satker) Jalan Nasional Metropolitan Medan, Andika Sidabutar kepada Sumut Pos, Senin (11/2).

Menurut Andika, Pipa air PDAM dan kabel dalam tanah milik PLN dan Telkom terkena galian saat pekerja menggali tanah.  Akibatnya, pengerjaan terpaksa terhenti beberapa saat untuk memperbaiki pipa dan kabel tersebut karena merupakan kepentingan masyarakat sekitar.

“Sebenarnya kita sudah melakukan koordinasi dengan instansi-instansi tersebut. Tapi, mereka (pihak Telkom, PLN) salah melakukan perkiraan tentang letak pipa dan kabel tersebut. Seperti kemarin, PDAM memperkirakan pipa mereka berada di kedalaman 1 meter lebih, tapi setelah kita menggali tanah, pipa mereka pecah karena kedalamannya tidak sampai 1 meter. Begitu juga dengan kabel PLN dan Telkom,” jelasnya.

Selain itu, Andika mengungkapkan, pihak Dinas Tata Ruang dan Tata Bagunan Pemko Medan belum seluruhnya membebaskan lahan di proyek tersebut. “Seingat saya, masih ada 3 persil tanah yang belum dibayar, meski dana untuk pembebasan sudah ada. Kita tidak tahu apa penyebabnya. Tapi, setahu saya ada tiga persil lagi lahan yang belum dibebaskan dan dananya masih ada sama kita,” ungkapnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, pihaknya tetap optimis bahwa Fly Over yang menghubungkan Jalan Ngumban Surbakti dan Jalan Abdul Haris Nasution tersebut akan rampung pada tahun 2014 mendatang. “Memang yang sulit adalah awalnya, setelah itu semuanya akan berjalan cepat,” katanya.

Saat ini, para pekerja Fly Over sedang menggali lubang pondasi borepile untuk tiang penyangga Fly Over. Tiang-tiang penyangga diperkirakan akan mulai berdiri pada September 2013 mendatang. Fly Over yang panjangnya sekitar 1,2 kilometer tersebut akan memiliki 18 tiang penyangga. “Fly Over Jamin Ginting akan memiliki 18 tiang penyangga tapi lebih pendek sedikit dari Fly Over Amplas,” katanya.

Andika menjelaskan, tidak ada perbedaan antara Fly Over Amplas dengan Jamin Ginting. Namun, Fly Over Jamin Ginting akan menggunakan beton Hollow Slab sebagai penyangga aspal, sedangkan Fly Over Amplas menggunakan beton pra-tekan box sebagai penyangga aspal. “Tidak ada bedanya, hanya kalau beton hollow Slab, sambunganya lebih pendek dari beton pra tekan box. Kalau kualitasnya sama,” paparnya.

Andika juga menambahkan, faktor cuaca yang berubah-ubah saat ini belum mengganggu proyek Pembangunan Fly Over Jamin Ginting tersebut. Faktor cuaca baru akan mengganggu ketika sudah tahap pengaspalan nanti.

Fly Over Jamin Ginting akan dibangun dalam tiga tahun. Menurut rencana, jembatan ini akan selesai tahun 2014 mendatang. Fly Over ini memiliki panjang 1,2 kilometer, dengan lebar 21 meter. Keberadaan Fly Over ini diharapkan mengurangi masalah kemacetan yang sering melanda Simpang Pos Medan. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/