30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gagal Selamat Karena Terjebak Pagar Besi

Pasutri yang tewas terpanggang di kamar mandi, didoakan.
Pasutri yang tewas terpanggang di kamar mandi.

SUMUTPOS.CO – Beberapa sumber di lokasi kejadian menyebutkan, pasangan suami istri itu sempat berusaha menyelamatkan diri dengan mencoba keluar rumah. Namun usaha keduanya gagal lantaran pagar besi tergembok. Alhasil pasutri itu memilih berlindung ke dalam kamar mandi.

“Tadi sempat aku dengar suara bang Ridwan. Sudah mau kami tolong juga tadi. Tapi apinya saat itu besar dan pintunya tak bisa dibuka. Sempat juga dia mendobrak pintu. Tapi tetap tak terbuka pintunya karena pintunya besi dan terkunci,” ucap rekan satu kost Ridwan, Andrianto (26).

Kemudian, lelaki bertubuh kurus ini mengatakan, lantaran kondisi sudah terjebak kobaran api itulah kedua korban memilih menyelamatkan diri ke kamar mandi. “Cuma itu kamar mandi yang ada di lantai 2. Disitulah cuma ada air. Makanya itu yang mereka pilih,” pungkasnya.

Peristiwa tersebut mendapat perhatian dari masyarakat sekitar lokasi. Pasalnya, saat itu lokasi kejadian tampak ramai dikerumuni warga yang hendak melihat langsung kebakaran tersebut.

Sementara itu, mayat Ridwan dan Rosmawati dimasukkan ke kantongan mayat usai dilakukan evakuasi. Selanjutnya, dengan menggunakan ambulance, keduanya dibawa ke RS Pirngadi guna dilakukan autopsi.

Tewas Ridwan dan Rosmawati juga diakui pemilik rumah kos, Inong (55), yang tinggal di lantai satu. Dirinya menyatakan, keduanya telah meminta pertolongan warga untuk membuka pintu besi yang sengaja dipasang untuk memisahkan antara rumah pemilik dengan kamar kost-kosan. Namun pintu tersebut gagal dibuka, karena sangat berdekatan dengan sumber api.

“Memang sengaja itu dibuat pintu besi. Tapi Ridwan dan anak kos punya kuncinya, karena memang itu pintu khusus mereka. Waktu mau dibuka, pintunya sudah panas kali. Kuncinya pun lantas enggak kelihatan. Jadi bukan dikurung, tapi terjebak,” ujarnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota, AKP Faidir Chaniago membenarkan jika kedua korban terjebak dalam kebakaran tersebut. Bahkan petugas Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan yang turun ke lokasi, terpaksa membuka paksa pintu tersebut dengan menggunakan tang besar.

Ya kedua korban  terjebak karena pintunya enggak bisa dibuka. Waktu mau evakuasi dan olah TKP, kita terpaksa membuka paksa. Dari kondisi korban, keduanya mengalami luka bakar di hampir seluruh tubuh. Tapi kepastian tewasnya masih menunggu hasil autopsi,” ujarnya.(ind/wel/bud)

 

Pasutri yang tewas terpanggang di kamar mandi, didoakan.
Pasutri yang tewas terpanggang di kamar mandi.

SUMUTPOS.CO – Beberapa sumber di lokasi kejadian menyebutkan, pasangan suami istri itu sempat berusaha menyelamatkan diri dengan mencoba keluar rumah. Namun usaha keduanya gagal lantaran pagar besi tergembok. Alhasil pasutri itu memilih berlindung ke dalam kamar mandi.

“Tadi sempat aku dengar suara bang Ridwan. Sudah mau kami tolong juga tadi. Tapi apinya saat itu besar dan pintunya tak bisa dibuka. Sempat juga dia mendobrak pintu. Tapi tetap tak terbuka pintunya karena pintunya besi dan terkunci,” ucap rekan satu kost Ridwan, Andrianto (26).

Kemudian, lelaki bertubuh kurus ini mengatakan, lantaran kondisi sudah terjebak kobaran api itulah kedua korban memilih menyelamatkan diri ke kamar mandi. “Cuma itu kamar mandi yang ada di lantai 2. Disitulah cuma ada air. Makanya itu yang mereka pilih,” pungkasnya.

Peristiwa tersebut mendapat perhatian dari masyarakat sekitar lokasi. Pasalnya, saat itu lokasi kejadian tampak ramai dikerumuni warga yang hendak melihat langsung kebakaran tersebut.

Sementara itu, mayat Ridwan dan Rosmawati dimasukkan ke kantongan mayat usai dilakukan evakuasi. Selanjutnya, dengan menggunakan ambulance, keduanya dibawa ke RS Pirngadi guna dilakukan autopsi.

Tewas Ridwan dan Rosmawati juga diakui pemilik rumah kos, Inong (55), yang tinggal di lantai satu. Dirinya menyatakan, keduanya telah meminta pertolongan warga untuk membuka pintu besi yang sengaja dipasang untuk memisahkan antara rumah pemilik dengan kamar kost-kosan. Namun pintu tersebut gagal dibuka, karena sangat berdekatan dengan sumber api.

“Memang sengaja itu dibuat pintu besi. Tapi Ridwan dan anak kos punya kuncinya, karena memang itu pintu khusus mereka. Waktu mau dibuka, pintunya sudah panas kali. Kuncinya pun lantas enggak kelihatan. Jadi bukan dikurung, tapi terjebak,” ujarnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota, AKP Faidir Chaniago membenarkan jika kedua korban terjebak dalam kebakaran tersebut. Bahkan petugas Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan yang turun ke lokasi, terpaksa membuka paksa pintu tersebut dengan menggunakan tang besar.

Ya kedua korban  terjebak karena pintunya enggak bisa dibuka. Waktu mau evakuasi dan olah TKP, kita terpaksa membuka paksa. Dari kondisi korban, keduanya mengalami luka bakar di hampir seluruh tubuh. Tapi kepastian tewasnya masih menunggu hasil autopsi,” ujarnya.(ind/wel/bud)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/