27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Ledakan Dahsyat di Bandara Cuma Simulasi

POLONIA- Ledakan keras sebanyak dua kali yang menggelegar di Bandara Polonia, Jumat dini hari (11/3) sekira pukul 00.17 WIB yang sempat menjadi misteri, akhirnya terjawab. Namun sejumlah pejabat yang berkompeten di bandara hingga petang kemarin masih tutup mulut. Keterangan resmi baru diperoleh tadi malam dari Kepala Cabang Angkasa Pura (Kacab AP) II, Bram Bharoto Tjiptadi.

Menurutnya, suara ledakan itu berasal dari alat simulasi saat latihan.  “Suara ledakan itu adalah latihan PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan–Pemadam Kebakaran) yang digelar PT Angkasa Pura (AP)  II secara rahasia dan tanpa skenario,” ujar Bram.

Latihan yang pertama kali digelar di Medan, sambung Bram, atas inisiatif dirinya sendiri selaku Kacab AP II Bandara Polonia. “Latihan ini telah terkoordinasi dengan jajaran Lanud TNI Angkatan Udara Medan yang telah direncanakan sebelumnya tanpa diketahui siapapun. Saya cukup puas. Soalnya, petugas PK maupun sekuriti yang sebelumnya tidak menduga adanya rencana kegiatan simulasi ledakan dan kebakaran itu,  ternyata bisa langsung tiba di lokasi dan mulai memadamkan api sesuai standard response time yang disyaratkan organisasi penerbangan internasional, yaitu di bawah tiga menit,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Operasi dan Darat PT AP II Yohanes Gafar juga mengatakan, rencana latihan itu atas inisiatif Bram Bharoto Tjiptadi  dan direncanakan sejak bulan Januari 2011 lalu atau sejak beberapa hari Bram dilantik menjadi GM Bandara Polonia.

Menurutnya, dalam dunia kebakaran aparat PKP-PK bandara itu sudah disiapkan menguasai teknik penanggulangan kebakaran pesawat ataupun peralatan lainnya.

“Jadi untuk membuat mereka tetap terlatih dan siaga maka perlu dilakukan latihan. Syukur ternyata personil PK kita cepat merespons kejadian seperti prosedur sebenarnya. Selain kesiagaan dan kecapakan personel, koordinasi antar unit mereka dan kelancaran operasi harus tetap terlatih,” tegas Youhannes.
Latihan pemadaman  ini telah berhasil  ditunjukkan. Menurut Youhannes, para petugas PKP- PK tidak tahu kalau ledakan yang didengarnya itu hanya latihan meski  sudah direncanakan sejak Januari lalu, tapi rencana itu dirahasiakan sangat rapat.

Sebelumnya sejumlah pejabat Bandara Polonia tak bersedia memberikan keterangan.
Pejabat Officer In Charge (IOC) Bandara Polonia, Martinus, ketika dikonfirmasi tidak bersedia memberikan keterangan apapun terkait hal itu. Begitu juga dengan Adminitrator Bandara (Adban) Polonia Ir Razali Abubakar. Pejabat yang mengatur regulasi kebandarudaraan inipun tutup mulut. Meski telah didesak, Razali tetap tidak mau memberikan keterangan alias bungkam kepada wartawan.

Sementara itu, sejumlah personel TNI AU yang ditanya wartawan koran ini mengatakan, dentuman menggelegar yang terjadi Jumat dini hari itu berasal dari letusan alat dalam simulasi penanganan kebakaran. Menurut mereka, simulasi itu digelar dalam rangka pelatihan kesigapan petugas pemadam kebakaran di area bandara. Keterangan yang sama juga diberikan beberapa personel TNI AU kepada wartawan, beberapa menit setelah dentuman terjadi, dini hari kemarin.

“Ini latihan kesigapan saja untuk petugas pemadam kebakaran. Latihan ini dilakukan secara mendadak dan rahasia. Latihan ini bekerjasama sama dengan Pemko Medan dan Kepolisian,” tegas seorang personel TNI AU berpangkat Sersan Dua. Personel itu melarang wartawan untuk masuk areal bandara. “Tidak ada yang boleh mengambil gambar atau apapun. Ini hanya latihan biasa yang dilakukan berkerjasama dengan petugas pemadam kebakaran Pemko Medan,” tegas personel itu sembari menyuruh pergi wartawan koran ini. (rud)

POLONIA- Ledakan keras sebanyak dua kali yang menggelegar di Bandara Polonia, Jumat dini hari (11/3) sekira pukul 00.17 WIB yang sempat menjadi misteri, akhirnya terjawab. Namun sejumlah pejabat yang berkompeten di bandara hingga petang kemarin masih tutup mulut. Keterangan resmi baru diperoleh tadi malam dari Kepala Cabang Angkasa Pura (Kacab AP) II, Bram Bharoto Tjiptadi.

Menurutnya, suara ledakan itu berasal dari alat simulasi saat latihan.  “Suara ledakan itu adalah latihan PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan–Pemadam Kebakaran) yang digelar PT Angkasa Pura (AP)  II secara rahasia dan tanpa skenario,” ujar Bram.

Latihan yang pertama kali digelar di Medan, sambung Bram, atas inisiatif dirinya sendiri selaku Kacab AP II Bandara Polonia. “Latihan ini telah terkoordinasi dengan jajaran Lanud TNI Angkatan Udara Medan yang telah direncanakan sebelumnya tanpa diketahui siapapun. Saya cukup puas. Soalnya, petugas PK maupun sekuriti yang sebelumnya tidak menduga adanya rencana kegiatan simulasi ledakan dan kebakaran itu,  ternyata bisa langsung tiba di lokasi dan mulai memadamkan api sesuai standard response time yang disyaratkan organisasi penerbangan internasional, yaitu di bawah tiga menit,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Operasi dan Darat PT AP II Yohanes Gafar juga mengatakan, rencana latihan itu atas inisiatif Bram Bharoto Tjiptadi  dan direncanakan sejak bulan Januari 2011 lalu atau sejak beberapa hari Bram dilantik menjadi GM Bandara Polonia.

Menurutnya, dalam dunia kebakaran aparat PKP-PK bandara itu sudah disiapkan menguasai teknik penanggulangan kebakaran pesawat ataupun peralatan lainnya.

“Jadi untuk membuat mereka tetap terlatih dan siaga maka perlu dilakukan latihan. Syukur ternyata personil PK kita cepat merespons kejadian seperti prosedur sebenarnya. Selain kesiagaan dan kecapakan personel, koordinasi antar unit mereka dan kelancaran operasi harus tetap terlatih,” tegas Youhannes.
Latihan pemadaman  ini telah berhasil  ditunjukkan. Menurut Youhannes, para petugas PKP- PK tidak tahu kalau ledakan yang didengarnya itu hanya latihan meski  sudah direncanakan sejak Januari lalu, tapi rencana itu dirahasiakan sangat rapat.

Sebelumnya sejumlah pejabat Bandara Polonia tak bersedia memberikan keterangan.
Pejabat Officer In Charge (IOC) Bandara Polonia, Martinus, ketika dikonfirmasi tidak bersedia memberikan keterangan apapun terkait hal itu. Begitu juga dengan Adminitrator Bandara (Adban) Polonia Ir Razali Abubakar. Pejabat yang mengatur regulasi kebandarudaraan inipun tutup mulut. Meski telah didesak, Razali tetap tidak mau memberikan keterangan alias bungkam kepada wartawan.

Sementara itu, sejumlah personel TNI AU yang ditanya wartawan koran ini mengatakan, dentuman menggelegar yang terjadi Jumat dini hari itu berasal dari letusan alat dalam simulasi penanganan kebakaran. Menurut mereka, simulasi itu digelar dalam rangka pelatihan kesigapan petugas pemadam kebakaran di area bandara. Keterangan yang sama juga diberikan beberapa personel TNI AU kepada wartawan, beberapa menit setelah dentuman terjadi, dini hari kemarin.

“Ini latihan kesigapan saja untuk petugas pemadam kebakaran. Latihan ini dilakukan secara mendadak dan rahasia. Latihan ini bekerjasama sama dengan Pemko Medan dan Kepolisian,” tegas seorang personel TNI AU berpangkat Sersan Dua. Personel itu melarang wartawan untuk masuk areal bandara. “Tidak ada yang boleh mengambil gambar atau apapun. Ini hanya latihan biasa yang dilakukan berkerjasama dengan petugas pemadam kebakaran Pemko Medan,” tegas personel itu sembari menyuruh pergi wartawan koran ini. (rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/