31.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Tol Seksi I Medan-Binjai Resmi Difungsikan, Terintegrasi dengan Tol Belmera

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tol Seksi I yang menghubungkan Medan-Binjai resmi difungsikan sejak Kamis (10/3) pukul 07.00 WIB. Pengoperasian tol tersebut otomatis menghubungkan tiga ruas jalan tol, yakni dengan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi (MKTT) dan Belawan-Medan-Tanjungmorawa (Belmera).

Pengoperasian jalur tol ditandai dengan dibukanya ruas jalan sepanjang 4,2 kilometer (km) yang menghubungkan Helvetia-Marelan-Tanjungmulia, tepatnya di pintu Tol Marelan oleh PT Hutama Karya (HK) bersama PT Jasa Marga.

Project Direktor PT Hutama Karya Pembangunan Jalan Tol Seksi I, Hestu Budi Husodo, mengatakan pembangunan jalan tol Seksi I yang terhubung dengan Tol Belmera itu kini dapat mengintegrasi pengguna jalan tol menuju ke Belawan, Kualanamu dan Tebingtinggi.

“Masalah tarif tol masih dibahas. Saat ini kita sifatnya masih sosialisasi kepada masyarakat tanpa tarif untuk satu ruas ini saja (Tanjungmulia-Marelan),” katanya.

Mengenai arus lalu lintas bagi pengguna jalan, diperkirakan akan dilintasi rata-rata 21 ribu kendaraan per-hari. Karena itu, tol Seksi I Medan-Binjai akan sangat membantu mengurangi kemacetan di Kota Medan.

“Peningkatan volume kendaraan diperkirakan akan mencapai 20 hingga 30 persen. Karena selama ini jalur belum bisa dilalui langsung dari Binjai ke Tebingtinggi, sekarang sudah bisa dilalui langsung,” ungkap Hestu.

Mengenai masalah konstruksi pembangunan, Hestu mengakui tidak ada kendala. Konstruksi sudah tèrselesaikan semua dan telah mendapat sertifikat layak operasi. Izin operasi telah turun dari Kementrian PUPR.

Teddy Rosadi selaku Kepala Divisi Regional Nusantara PT Jasa Marga mengatakan, dengan dibukanya jalan Tol Tanjungmulia-Marelan-Helvetia, jumlah kendaraan yang akan melintas diperkirakan sekitar 6 ribu kendaraan. Sehingga akan membantu pengurangan kepadatan lalu lintas bagi kendaraan yang akan keluar di pintu gerbang Tol Tanjungmulia.

“Kita perkirakan sekitar 20 persen kendaraan yang akan keluar dari pintu Tol Tanjungmulia akan langsung melintas ke Simpang Susun menuju Binjai. Sebelumnya, kendaraan yang mau ke Binjai harus keluar dulu dari Tanjungmulia,” jelasnya.

Adapun pembangunan ruas jalan Medan-Binjai dilakukan PT Hutama Karya. Tol ini menyambung dengan ruas jalan yang dikelola oleh PT Jasa Marga.

“Tol MKTT sendiri kita perkirakan dilintasi 30 ribu kendaraan. Sehingga dengan dibukanya jalur ini, akan mempengaruhi kenaikan secara jangka panjangnya. Tapi saat ini kenaikan arus lalu lintas masih 1 persen, dan pasti akan naik secara bertahap,” sebut Teddy.

Rampungnya pembangunan megaproyek Tol Trans Sumatera telah mendukung mobilitas kendaraan dalam mengatasi kemacetan, guna mendukung pergerakan kemajuan ekonomi dan geliat wisata di Sumatera Utara khususnya Kota Medan. (fac)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tol Seksi I yang menghubungkan Medan-Binjai resmi difungsikan sejak Kamis (10/3) pukul 07.00 WIB. Pengoperasian tol tersebut otomatis menghubungkan tiga ruas jalan tol, yakni dengan tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi (MKTT) dan Belawan-Medan-Tanjungmorawa (Belmera).

Pengoperasian jalur tol ditandai dengan dibukanya ruas jalan sepanjang 4,2 kilometer (km) yang menghubungkan Helvetia-Marelan-Tanjungmulia, tepatnya di pintu Tol Marelan oleh PT Hutama Karya (HK) bersama PT Jasa Marga.

Project Direktor PT Hutama Karya Pembangunan Jalan Tol Seksi I, Hestu Budi Husodo, mengatakan pembangunan jalan tol Seksi I yang terhubung dengan Tol Belmera itu kini dapat mengintegrasi pengguna jalan tol menuju ke Belawan, Kualanamu dan Tebingtinggi.

“Masalah tarif tol masih dibahas. Saat ini kita sifatnya masih sosialisasi kepada masyarakat tanpa tarif untuk satu ruas ini saja (Tanjungmulia-Marelan),” katanya.

Mengenai arus lalu lintas bagi pengguna jalan, diperkirakan akan dilintasi rata-rata 21 ribu kendaraan per-hari. Karena itu, tol Seksi I Medan-Binjai akan sangat membantu mengurangi kemacetan di Kota Medan.

“Peningkatan volume kendaraan diperkirakan akan mencapai 20 hingga 30 persen. Karena selama ini jalur belum bisa dilalui langsung dari Binjai ke Tebingtinggi, sekarang sudah bisa dilalui langsung,” ungkap Hestu.

Mengenai masalah konstruksi pembangunan, Hestu mengakui tidak ada kendala. Konstruksi sudah tèrselesaikan semua dan telah mendapat sertifikat layak operasi. Izin operasi telah turun dari Kementrian PUPR.

Teddy Rosadi selaku Kepala Divisi Regional Nusantara PT Jasa Marga mengatakan, dengan dibukanya jalan Tol Tanjungmulia-Marelan-Helvetia, jumlah kendaraan yang akan melintas diperkirakan sekitar 6 ribu kendaraan. Sehingga akan membantu pengurangan kepadatan lalu lintas bagi kendaraan yang akan keluar di pintu gerbang Tol Tanjungmulia.

“Kita perkirakan sekitar 20 persen kendaraan yang akan keluar dari pintu Tol Tanjungmulia akan langsung melintas ke Simpang Susun menuju Binjai. Sebelumnya, kendaraan yang mau ke Binjai harus keluar dulu dari Tanjungmulia,” jelasnya.

Adapun pembangunan ruas jalan Medan-Binjai dilakukan PT Hutama Karya. Tol ini menyambung dengan ruas jalan yang dikelola oleh PT Jasa Marga.

“Tol MKTT sendiri kita perkirakan dilintasi 30 ribu kendaraan. Sehingga dengan dibukanya jalur ini, akan mempengaruhi kenaikan secara jangka panjangnya. Tapi saat ini kenaikan arus lalu lintas masih 1 persen, dan pasti akan naik secara bertahap,” sebut Teddy.

Rampungnya pembangunan megaproyek Tol Trans Sumatera telah mendukung mobilitas kendaraan dalam mengatasi kemacetan, guna mendukung pergerakan kemajuan ekonomi dan geliat wisata di Sumatera Utara khususnya Kota Medan. (fac)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/