28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kasus Covid-19 di Medan Bertambah 275, Medan Selayang Penyumbang Terbanyak

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengklaim, penyebaran kasus Covid-19 di Kota Medan telah mengalami penurunan secara signifikan. Berdasarkan data per Kamis (10/3), kasus Covid-19 di Medan bertambah 275 kasus dalam sehari.

Dengan demikian, total kumulatif kasus terkonfirmasi Covid-19 di Medan berjumlah 71.165 kasus di Kota Medan. Untuk pasien sembuh juga meningkat menjadi 897 orang, dengan kumulatif pasien sembuh menjadi 62.197 orang.

Jumlah ini jelas menurun bila dibandingkan angka penyebaran kasus Covid-19 harian di Kota Medan pada pekan lalu yang mencapai lebih dari 500 kasus per hari. Bahkan pada Bulan Februari lalu, angka penyebaran kasus Covid-19 di Medan mencapai lebih dari seribu kasus per hari.

Kepala Bidang P2P Dinasj Kesehatan Kota Medan, dr Mutia Nimpar mengatakan, jumlah pasien yang saat ini dirawat di Isolasi Terpadu (Isoter) milik Pemko Medan berjumlah 16 pasien. “Per Rabu itu 22 orang, namun sudah kita perbolehkan pulang karena sudah sembuh. Untuk yang mendapat perawatan di rumah sakit per kemarin sebanyak 545 orang, dan isolasi mandiri 7.426 orang,” ucapnya Jumat (11/3).

Dikatakan dr Mutian

dari 275 kasus Covid-19, Kecamatan Medan Selayang masih menjadi kecamatan dengan angka penyebaran Covid-19 tertinggi dengan menyumbang 46 kasus, di ikuti dari Kecamatan Medan Sunggal sebanyak 25 kasus. “Lalu Medan Timur dan Medan Baru masing-masing 25 kasus, Medan Helvetia 19 kasus, Medan Tuntungan 17 kasus, Medan Tembung 16 kasus, Medan Petisah dan Medan Johor masing-masing 15 kasus serta Medan Perjuangan 11 kasus,” ujarnya.

Kemudian, terang dr Mutia, Kecamatan Medan Barat 9 kasus, Medan Labuhan, Medan Kota dan Medan Denai masing-masing 8 kasus serta Medan Marelan dan Medan Amplas dengan angka penyebaran 7 kasus. “Yang paling rendah Kecamatan Medan Belawan dengan 2 kasus. Lalu Medan Area dan Polonia dengan 4 kasus, serta Medan Deli dan Maimun 6 kasus,” katanya.

Untuk itu, pihaknya pun mengimbau masyarakat Kota Medan untuk terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam kegiatan sehari-hari dan menyukseskan vaksinasi yang digelar pemerintah maupun instansi lainnya. “Bagi masyarakat yang mulai merasa ada gejala, kami imbau untuk melaporkan pada petugas kita agar segera diberikan penanganan dan menghambat laju penyebarannya,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Medan, H Surianto alias Butong mengatakan, selama ini Pemko Medan sudah cukup maksimal dalam melakukan upaya-upaya yang dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. “Sejauh ini pemerintah bersama instansi terkait sudah berupaya maksimal dalam menekan penyebaran Covid-19. Namun masyarakat kita masih menganggap remeh, sehingga kasus penyebaran Covid-19 masih terus ada,” kata Butong.

Dikatakannya, sejauh ini Pemerintah bersama TNI-Polri dan instansi terkait lainnya juga masih terus melakukan razia PPKM. “Untuk itu masyarakat harus mendukung pemerintah dengan taat prokes dan peraturan yang ada. Jika semua berjalan dengan baik, tentu Kota Medan bisa menghambat laju penyebaran dan menurunkan status PPKM saat ini,” terangnya.

Dijelaskannya, vaksinasi merupakan kunci dalam menekan penyebaran Covid-19. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapar segera mengikuti vaksinasi yang digelar pemerintah maupun instansi lainnya. “Intinya masyarakat harus pro aktif. Percuma juga kalau pemerintah terus menggalakkan razia PPKM tapi kesadaran masyarakat juga kurang. Tentunya semua harus beriringan agar Covid-19 bisa ditekan laju penyebarannya,” ungkap Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan itu.

Dianjutkannya, kepercayaan masyarakat Kota Medan dengan Covid-19 juga terbilang rendah. Ditambah lagi tidak adanya hukuman tegas apabila masyarakat tidak menerapkan prokes, akibatnya masyarakat menanggap Covid-19 sebagai hal yang remeh. “Masyarakat kita baru percaya kalau ada korban jiwa (meninggal dunia), sementara kita semua berharap tidak ada korban jiwa. Kedepannya kita berharap semua masyarakat bersama pemerintah dapat bersama-sama menerapkan prokes dan turut menyukseskan vaksinasi,” tutupnya.

Menurun Sejak Akhir Februari

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia menurun secara konsisten sejak 28 Februari 2022 hingga saat ini. “Angka penurunan kasus aktif Covid-19 terus turun secara konsisten sejak akhir Februari 2022 lalu. Ini memberikan optimisme pada upaya penanganan Covid-19 yang saat ini dilakukan pemerintah,” ujar Siti Nadia Tarmizi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (11/3) pagi.

Kemenkes melaporkan hingga Kamis (10/3) kasus aktif Covid-19 kembali turun menyentuh angka 399.583 kasus setelah sehari sebelumnya Rabu (9/3) sempat di posisi 417.219 kasus. “Penurunan kasus aktif ini konsisten sejak 28 Februari 2022, dari 569.736 hingga kini mulai menyentuh angka 300 ribu,” kata Nadia.

Selain itu, angka kasus konfirmasi harian juga mengalami penurunan menjadi 21.311 kasus dari hari sebelumnya di angka 26.336 kasus. Catatan ini membuat angka keterisian rumah sakit nasional menjadi 26 persen atau berkurang dari angka sebelumnya yang sempat tercatat 27 persen. “Namun begitu angka vaksinasi lengkap dan booster harus ditingkatkan untuk membentuk kekebalan kelompok di tahun ini,” katanya.

Selain angka kasus aktif yang diikuti angka konfirmasi kasus dan keterisian rumah sakit terus menurun, kata Nadia, upaya pengendalian Covid-19 juga mencatatkan penambahan angka kesembuhan pasien mencapai 38.399 orang dari sebelumnya 31.705 orang dalam dua hari terakhir.

Menurut Nadia laju vaksinasi juga menyentuh rata-rata penyuntikan lebih dari 2 juta dosis per hari. Dosis 1 sudah diberikan kepada 192.891.436 (92,62%), dosis 2 sebanyak 150.069.223 (72,06%). Untuk vaksinasi dosis 3 atau booster sebanyak 13.905.146 (6,68%). “Laju vaksinasi per Kamis (10/3) bertambah 2.027.873 dosis dari hari sebelumnya,” katanya.

Nadia mengatakan harapan mengakhiri pandemi akan sulit jika tidak diperkuat dengan vaksinasi lengkap serta booster. “Kunci dari mengakhiri pandemi adalah kesediaan seluruh masyarakat untuk melakukan vaksinasi primer dan booster serta menjalankan protokol kesehatan dengan ketat sampai kondisi dinyatakan membaik,” katanya. (map/jpc)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengklaim, penyebaran kasus Covid-19 di Kota Medan telah mengalami penurunan secara signifikan. Berdasarkan data per Kamis (10/3), kasus Covid-19 di Medan bertambah 275 kasus dalam sehari.

Dengan demikian, total kumulatif kasus terkonfirmasi Covid-19 di Medan berjumlah 71.165 kasus di Kota Medan. Untuk pasien sembuh juga meningkat menjadi 897 orang, dengan kumulatif pasien sembuh menjadi 62.197 orang.

Jumlah ini jelas menurun bila dibandingkan angka penyebaran kasus Covid-19 harian di Kota Medan pada pekan lalu yang mencapai lebih dari 500 kasus per hari. Bahkan pada Bulan Februari lalu, angka penyebaran kasus Covid-19 di Medan mencapai lebih dari seribu kasus per hari.

Kepala Bidang P2P Dinasj Kesehatan Kota Medan, dr Mutia Nimpar mengatakan, jumlah pasien yang saat ini dirawat di Isolasi Terpadu (Isoter) milik Pemko Medan berjumlah 16 pasien. “Per Rabu itu 22 orang, namun sudah kita perbolehkan pulang karena sudah sembuh. Untuk yang mendapat perawatan di rumah sakit per kemarin sebanyak 545 orang, dan isolasi mandiri 7.426 orang,” ucapnya Jumat (11/3).

Dikatakan dr Mutian

dari 275 kasus Covid-19, Kecamatan Medan Selayang masih menjadi kecamatan dengan angka penyebaran Covid-19 tertinggi dengan menyumbang 46 kasus, di ikuti dari Kecamatan Medan Sunggal sebanyak 25 kasus. “Lalu Medan Timur dan Medan Baru masing-masing 25 kasus, Medan Helvetia 19 kasus, Medan Tuntungan 17 kasus, Medan Tembung 16 kasus, Medan Petisah dan Medan Johor masing-masing 15 kasus serta Medan Perjuangan 11 kasus,” ujarnya.

Kemudian, terang dr Mutia, Kecamatan Medan Barat 9 kasus, Medan Labuhan, Medan Kota dan Medan Denai masing-masing 8 kasus serta Medan Marelan dan Medan Amplas dengan angka penyebaran 7 kasus. “Yang paling rendah Kecamatan Medan Belawan dengan 2 kasus. Lalu Medan Area dan Polonia dengan 4 kasus, serta Medan Deli dan Maimun 6 kasus,” katanya.

Untuk itu, pihaknya pun mengimbau masyarakat Kota Medan untuk terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam kegiatan sehari-hari dan menyukseskan vaksinasi yang digelar pemerintah maupun instansi lainnya. “Bagi masyarakat yang mulai merasa ada gejala, kami imbau untuk melaporkan pada petugas kita agar segera diberikan penanganan dan menghambat laju penyebarannya,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Medan, H Surianto alias Butong mengatakan, selama ini Pemko Medan sudah cukup maksimal dalam melakukan upaya-upaya yang dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. “Sejauh ini pemerintah bersama instansi terkait sudah berupaya maksimal dalam menekan penyebaran Covid-19. Namun masyarakat kita masih menganggap remeh, sehingga kasus penyebaran Covid-19 masih terus ada,” kata Butong.

Dikatakannya, sejauh ini Pemerintah bersama TNI-Polri dan instansi terkait lainnya juga masih terus melakukan razia PPKM. “Untuk itu masyarakat harus mendukung pemerintah dengan taat prokes dan peraturan yang ada. Jika semua berjalan dengan baik, tentu Kota Medan bisa menghambat laju penyebaran dan menurunkan status PPKM saat ini,” terangnya.

Dijelaskannya, vaksinasi merupakan kunci dalam menekan penyebaran Covid-19. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapar segera mengikuti vaksinasi yang digelar pemerintah maupun instansi lainnya. “Intinya masyarakat harus pro aktif. Percuma juga kalau pemerintah terus menggalakkan razia PPKM tapi kesadaran masyarakat juga kurang. Tentunya semua harus beriringan agar Covid-19 bisa ditekan laju penyebarannya,” ungkap Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Medan itu.

Dianjutkannya, kepercayaan masyarakat Kota Medan dengan Covid-19 juga terbilang rendah. Ditambah lagi tidak adanya hukuman tegas apabila masyarakat tidak menerapkan prokes, akibatnya masyarakat menanggap Covid-19 sebagai hal yang remeh. “Masyarakat kita baru percaya kalau ada korban jiwa (meninggal dunia), sementara kita semua berharap tidak ada korban jiwa. Kedepannya kita berharap semua masyarakat bersama pemerintah dapat bersama-sama menerapkan prokes dan turut menyukseskan vaksinasi,” tutupnya.

Menurun Sejak Akhir Februari

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia menurun secara konsisten sejak 28 Februari 2022 hingga saat ini. “Angka penurunan kasus aktif Covid-19 terus turun secara konsisten sejak akhir Februari 2022 lalu. Ini memberikan optimisme pada upaya penanganan Covid-19 yang saat ini dilakukan pemerintah,” ujar Siti Nadia Tarmizi melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (11/3) pagi.

Kemenkes melaporkan hingga Kamis (10/3) kasus aktif Covid-19 kembali turun menyentuh angka 399.583 kasus setelah sehari sebelumnya Rabu (9/3) sempat di posisi 417.219 kasus. “Penurunan kasus aktif ini konsisten sejak 28 Februari 2022, dari 569.736 hingga kini mulai menyentuh angka 300 ribu,” kata Nadia.

Selain itu, angka kasus konfirmasi harian juga mengalami penurunan menjadi 21.311 kasus dari hari sebelumnya di angka 26.336 kasus. Catatan ini membuat angka keterisian rumah sakit nasional menjadi 26 persen atau berkurang dari angka sebelumnya yang sempat tercatat 27 persen. “Namun begitu angka vaksinasi lengkap dan booster harus ditingkatkan untuk membentuk kekebalan kelompok di tahun ini,” katanya.

Selain angka kasus aktif yang diikuti angka konfirmasi kasus dan keterisian rumah sakit terus menurun, kata Nadia, upaya pengendalian Covid-19 juga mencatatkan penambahan angka kesembuhan pasien mencapai 38.399 orang dari sebelumnya 31.705 orang dalam dua hari terakhir.

Menurut Nadia laju vaksinasi juga menyentuh rata-rata penyuntikan lebih dari 2 juta dosis per hari. Dosis 1 sudah diberikan kepada 192.891.436 (92,62%), dosis 2 sebanyak 150.069.223 (72,06%). Untuk vaksinasi dosis 3 atau booster sebanyak 13.905.146 (6,68%). “Laju vaksinasi per Kamis (10/3) bertambah 2.027.873 dosis dari hari sebelumnya,” katanya.

Nadia mengatakan harapan mengakhiri pandemi akan sulit jika tidak diperkuat dengan vaksinasi lengkap serta booster. “Kunci dari mengakhiri pandemi adalah kesediaan seluruh masyarakat untuk melakukan vaksinasi primer dan booster serta menjalankan protokol kesehatan dengan ketat sampai kondisi dinyatakan membaik,” katanya. (map/jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/