25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Mahasiswa Medan Batal Demo

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DEMONSTRASI yang rencananya akan dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Sumut di Kota Medan, batal digelar, Senin (11/4). Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sumatera Utara (USU), M Rizki Fadillah mengaku, pihaknya belum turun ke jalan.

“Masih konsolidasi akbar malam ini. Setelah itu, nanti kita akan menentukan langkah selanjutnya,” kata Rizki dihubungi wartawan melalui seluler.

Menurut dia, unjuk rasa nantinya akan membawa nama Aliansi BEM Sumut Bersatu yang sudah tergabung dalam BEM SI Sumut.

“Kalau BEM SI tak ada yang turun, maksudnya (massa) melebur ke dalam aliansi BEM Sumut Bersatu,” ujarnya.

Karena itu, Rizki memastikan, dari aliansi BEM Sumut pada Senin ini tidak ada yang melakukan aksi. Namun jika ada kemungkinan dari pihak lain, seperti buruh dan aliansi lainnya. “Kalau dari yang luar tidak tahu, karena memang aliansi BEM Sumut Bersatu ini mengundang semua BEM,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Senat Mahasiswa (Sema) Unimed 2022, Guntur Kurniawan. Dalam kesempatan itu, Guntur mengatakan, jika dia dan rekan-rekannya tidak ada melakukan aksi turun ke jalan pada 11 April 2022. “Rencana ada, tapi tidak hari ini. Kita akan sampaikan aspirasi mewakili mahasiswa dan masyarakat. Namun untuk jadwalnya akan ditentukan dalam rapat kabinet Sema Unimed,” sebutnya.

Selain itu, Guntur menyampaikan secara tegas kepada mahasiswa Unimed yang ikut turun ke jalan pada 11 April, di luar pergerakan Sema UNIMED dan di luar tanggungjawab mereka. “Kita mengimbau kepada seluruh mahasiswa Unimed untuk turut dalam koordinasi Senat mahasiswa UNIMED sebagai lembaga kemahasiswaan yang resmi,” tandasnya.

Pantauan di lapangan, sejak siang hingga sore hari, sejumlah lokasi yang akan menjadi sasaran tampak tidak aktivitas pendemo. Hanya terlihat petugas kepolisian yang berjaga-jaga. Lokasi tersebut yaitu Gedung DPRD Sumut, Kantor Gubernur Sumut, hingga Kantor Wali Kota Medan.

Di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Kota Medan. Hingga sore hari pada pukul 16.00 WIB. Belum ada tanda-tanda mahasiswa akan menggelar unjuk rasa. Sedangkan, pihak kepolisian sudah mempersiapkan pengamanan di lokasi.

Akan tetapi, kondisi berbeda terlihat di kawasan Lapangan Merdeka Medan, sekitar pukul 13.00 WIB. Puluhan mahasiswa tampak berkumpul di sekitar lapangan bersejarah tersebut. Melihat adanya mahasiswa berkumpul, petugas polisi berseragam dinas yang telah berjaga di lokasi langsung menghampiri mereka. Polisi menyuruh para mahasiswa pulang ke rumah masing-masing.

Terlihat Kapolrestabes Medan Kombes Valentino dan Kasat Intelkam Polrestabes Medan, AKBP Ahyan menyampaikan imbuan agar masyarakat tidak berkerumun mengingat situasi masih diselimuti penyebaran pandemi Covid-19. “Ayo adik-adik kembali pulang. Jangan berkerumun. Saat ini masih dalam situasi pandemi. Tolong tetap patuhi protokol kesehatan,” imbaunya.

Menurut Valentino, personel yang dikerahkan dalam pengamanan unjuk rasa mahasiswa tidak dibekali senjata api. Hal ini sudah sesuai protap kepolisian yang ada. Pedoman itu mengacu pada Peraturan Kapolri 01/2009 dan Prosedur Tetap 01/2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian serta tahap tahap penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian. “Tidak, tidak ada yang memegang senjata api sesuai protap yang ada,” kata Valentino.

Dia menyebutkan, Polrestabes Medan menyiagakan ratusan personel di sejumlah lokasi yang menjadi sasaran unjuk rasa mahasiswa. “Sudah kita antisipasi di tempat tertentu atau lokasi yang menjadi sasaran aksi mahasiswa. Kita mengantisipasi apabila ada unjuk rasa dan melakukan pengawalan serta pengamanan untuk keamanan bersama,” tandasnya.

 

Kapoldasu Berterima Kasih

Kapolda SumutIrjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Medan dan masyarakat Sumut yang telah menjaga situasi Kamtibmas tetap terjaga kondusif. “Hari ini sejumlah elemen mahasiswa direncanakan akan menggelar unjuk rasa (Unras) 11 April 2022 di Kota Medan dan beberapa kabupaten. Tetapi sejauh ini situasi Kamtibmas terpantau dalam kondisi sangat kondusif, dan tidak ada aksi unras yang berlebihan,” kata Kapolda Sumut, Senin (11/4).

Dijelaskannya, walaupun situasi Kamtibmas kondusif, Polda Sumut dan jajaran tetap menyiagakan personel melaksanakan tugas pengawalan dan pengamanan. “Kita tetap menyiagakan personel ini untuk mengantisipasi terjadinya unjuk rasa, apalagi saat ini tengah menjalankan ibadah puasa, kita juga mengharapkan dengan situasi terjaga aman ekonomi masyarakat segera tumbuh,” ungkapnya.

 

Satpol PP Sudah Disiagakan

Menyikapi kabar akan digelarnya unjuk rasa oleh BEM SI Sumut, Satpol PP Kota Medan telah melakukan siaga personel di sejumlah titik untuk pengamanan rencana aksi tersebut, Senin (11/4). Berdasarkan pantauan, sejumlah personel Satpol PP Kota Medan tampak melakukan patroli di seputar Balai Kota dan Gedung DPRD Medan.

Kasatpol PP Kota Medan, Rakhmat Adi Syahputra Harahap mengatakan, pihaknya telah menurunkan puluhan personel untuk berjaga di seputar kantor Balai Kota dan DPRD Medan. “Kita lakukan pengamanan untuk membantu kepolisian, dan di sini kita lakukan pengamanan untuk objek vital,” ucap Rakhmat, Senin (11/4).

Selain gedung Balai Kota dan DPRD Medan, sambung Rakhmat, para personel Satpol PP juga bertugas membantu memberikan pengamanan di seputar Gedung DPRD Sumut, seputaran Lapangan Merdeka, hingga Lapangan Benteng. Rakhmat juga mengimbau kepada massa aksi untuk dapat menahan diri agar tidak berbuat anarkis.

“Di bulan puasa seperti ini apabila ada elemen-elemen yang ingin menyampaikan aspirasi itu kan sah-sah saja, tapi kan kita masih dalam situasi pandemi juga. Kita minta jangan anarkis dan melakukan pengerusakan,” ujarnya.

Namun begitu, berdasarkan pantauan Sumut Pos hingga Senin (11/4) sore, tidak ada aksi unjukrasa yang digelar mahasiswa ke gedung DPRD Sumut.

 

Mahasiswa UISU Aksi di Depan Kampus

Sementara kemarin sore, puluhan massa dari Forum Perjuangan Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (FPM UISU) menggelar unjuk rasa di persimpangan depan kampus mereka di Jalan Sisingamangaraja Medan.

Koordinator aksi Muhammad Fahrozi mengatakan, aksi ini di luar aksi yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Sumatera Utara (Sumut). “Ini murni pergerakan mahasiswa UISU, tidak ada kaitannya dengan BEM SI,” sebut Fahrozi.

Fahrozi mengatakan, aksi yang mereka lakukan meminta tiga poin tuntutan. Pertama, mereka menyesalkan Indonesia sebagai negara keempat penghasil minyak di dunia, namun mengalami krisis minyak goreng. “Yang kedua, kami menyesalkan sikap pemerintahan Indonesia yang diam-diam menaikkan harga BBM, tetapi tidak ada publikasi ke media ataupun televisi,” sebut Fahrozi.

Sementara yang ketiga, tegas Fahrozi, menuntut pemerintahan Indonesia untuk tidak membahas selalu wacana tentang presiden tiga periode. “Kita menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden mau itu mengatasnamakan apapun,” jelas Fahrozi.

Fahrozi memastikan, aksi yang mereka lakukan hari ini untuk menaikkan semangat rekan-rekan mereka yang saat ini berada di kampung halaman. Dia pun mengaku sejauh ini tidak ada tekanan dari pimpinan untuk melakukan aksi yang mengangkat isu nasional. “Hari ini kita melihat respon rekan-rekan mahasiswa dulu. Jika masih sedikit, kita akan mengajak seluruh mahasiswa UISU paling tidak setengahnya untuk turun ke jalan,” ucapannya.

Dengan itu, Fahrozi berharap pemerintah Indonesia tidak hanya mendengarkan aspirasi mahasiswa dan masyarakat saja, tapi harus menjalankannya. “Semoga apa yang kita minta dapat diterapkan,” kata Fahrozi.

Aksi unjukrasa juga mendapat pengawalan dari petugas kepolisian dari Polsek Medan Kota. Setalah melakukan demo sekitar satu jam, puluhan mahasiswa itu, membubarkan dengan tertib. (ris/map/dwi/gus)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DEMONSTRASI yang rencananya akan dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Sumut di Kota Medan, batal digelar, Senin (11/4). Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sumatera Utara (USU), M Rizki Fadillah mengaku, pihaknya belum turun ke jalan.

“Masih konsolidasi akbar malam ini. Setelah itu, nanti kita akan menentukan langkah selanjutnya,” kata Rizki dihubungi wartawan melalui seluler.

Menurut dia, unjuk rasa nantinya akan membawa nama Aliansi BEM Sumut Bersatu yang sudah tergabung dalam BEM SI Sumut.

“Kalau BEM SI tak ada yang turun, maksudnya (massa) melebur ke dalam aliansi BEM Sumut Bersatu,” ujarnya.

Karena itu, Rizki memastikan, dari aliansi BEM Sumut pada Senin ini tidak ada yang melakukan aksi. Namun jika ada kemungkinan dari pihak lain, seperti buruh dan aliansi lainnya. “Kalau dari yang luar tidak tahu, karena memang aliansi BEM Sumut Bersatu ini mengundang semua BEM,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Senat Mahasiswa (Sema) Unimed 2022, Guntur Kurniawan. Dalam kesempatan itu, Guntur mengatakan, jika dia dan rekan-rekannya tidak ada melakukan aksi turun ke jalan pada 11 April 2022. “Rencana ada, tapi tidak hari ini. Kita akan sampaikan aspirasi mewakili mahasiswa dan masyarakat. Namun untuk jadwalnya akan ditentukan dalam rapat kabinet Sema Unimed,” sebutnya.

Selain itu, Guntur menyampaikan secara tegas kepada mahasiswa Unimed yang ikut turun ke jalan pada 11 April, di luar pergerakan Sema UNIMED dan di luar tanggungjawab mereka. “Kita mengimbau kepada seluruh mahasiswa Unimed untuk turut dalam koordinasi Senat mahasiswa UNIMED sebagai lembaga kemahasiswaan yang resmi,” tandasnya.

Pantauan di lapangan, sejak siang hingga sore hari, sejumlah lokasi yang akan menjadi sasaran tampak tidak aktivitas pendemo. Hanya terlihat petugas kepolisian yang berjaga-jaga. Lokasi tersebut yaitu Gedung DPRD Sumut, Kantor Gubernur Sumut, hingga Kantor Wali Kota Medan.

Di depan gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Kota Medan. Hingga sore hari pada pukul 16.00 WIB. Belum ada tanda-tanda mahasiswa akan menggelar unjuk rasa. Sedangkan, pihak kepolisian sudah mempersiapkan pengamanan di lokasi.

Akan tetapi, kondisi berbeda terlihat di kawasan Lapangan Merdeka Medan, sekitar pukul 13.00 WIB. Puluhan mahasiswa tampak berkumpul di sekitar lapangan bersejarah tersebut. Melihat adanya mahasiswa berkumpul, petugas polisi berseragam dinas yang telah berjaga di lokasi langsung menghampiri mereka. Polisi menyuruh para mahasiswa pulang ke rumah masing-masing.

Terlihat Kapolrestabes Medan Kombes Valentino dan Kasat Intelkam Polrestabes Medan, AKBP Ahyan menyampaikan imbuan agar masyarakat tidak berkerumun mengingat situasi masih diselimuti penyebaran pandemi Covid-19. “Ayo adik-adik kembali pulang. Jangan berkerumun. Saat ini masih dalam situasi pandemi. Tolong tetap patuhi protokol kesehatan,” imbaunya.

Menurut Valentino, personel yang dikerahkan dalam pengamanan unjuk rasa mahasiswa tidak dibekali senjata api. Hal ini sudah sesuai protap kepolisian yang ada. Pedoman itu mengacu pada Peraturan Kapolri 01/2009 dan Prosedur Tetap 01/2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian serta tahap tahap penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian. “Tidak, tidak ada yang memegang senjata api sesuai protap yang ada,” kata Valentino.

Dia menyebutkan, Polrestabes Medan menyiagakan ratusan personel di sejumlah lokasi yang menjadi sasaran unjuk rasa mahasiswa. “Sudah kita antisipasi di tempat tertentu atau lokasi yang menjadi sasaran aksi mahasiswa. Kita mengantisipasi apabila ada unjuk rasa dan melakukan pengawalan serta pengamanan untuk keamanan bersama,” tandasnya.

 

Kapoldasu Berterima Kasih

Kapolda SumutIrjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Medan dan masyarakat Sumut yang telah menjaga situasi Kamtibmas tetap terjaga kondusif. “Hari ini sejumlah elemen mahasiswa direncanakan akan menggelar unjuk rasa (Unras) 11 April 2022 di Kota Medan dan beberapa kabupaten. Tetapi sejauh ini situasi Kamtibmas terpantau dalam kondisi sangat kondusif, dan tidak ada aksi unras yang berlebihan,” kata Kapolda Sumut, Senin (11/4).

Dijelaskannya, walaupun situasi Kamtibmas kondusif, Polda Sumut dan jajaran tetap menyiagakan personel melaksanakan tugas pengawalan dan pengamanan. “Kita tetap menyiagakan personel ini untuk mengantisipasi terjadinya unjuk rasa, apalagi saat ini tengah menjalankan ibadah puasa, kita juga mengharapkan dengan situasi terjaga aman ekonomi masyarakat segera tumbuh,” ungkapnya.

 

Satpol PP Sudah Disiagakan

Menyikapi kabar akan digelarnya unjuk rasa oleh BEM SI Sumut, Satpol PP Kota Medan telah melakukan siaga personel di sejumlah titik untuk pengamanan rencana aksi tersebut, Senin (11/4). Berdasarkan pantauan, sejumlah personel Satpol PP Kota Medan tampak melakukan patroli di seputar Balai Kota dan Gedung DPRD Medan.

Kasatpol PP Kota Medan, Rakhmat Adi Syahputra Harahap mengatakan, pihaknya telah menurunkan puluhan personel untuk berjaga di seputar kantor Balai Kota dan DPRD Medan. “Kita lakukan pengamanan untuk membantu kepolisian, dan di sini kita lakukan pengamanan untuk objek vital,” ucap Rakhmat, Senin (11/4).

Selain gedung Balai Kota dan DPRD Medan, sambung Rakhmat, para personel Satpol PP juga bertugas membantu memberikan pengamanan di seputar Gedung DPRD Sumut, seputaran Lapangan Merdeka, hingga Lapangan Benteng. Rakhmat juga mengimbau kepada massa aksi untuk dapat menahan diri agar tidak berbuat anarkis.

“Di bulan puasa seperti ini apabila ada elemen-elemen yang ingin menyampaikan aspirasi itu kan sah-sah saja, tapi kan kita masih dalam situasi pandemi juga. Kita minta jangan anarkis dan melakukan pengerusakan,” ujarnya.

Namun begitu, berdasarkan pantauan Sumut Pos hingga Senin (11/4) sore, tidak ada aksi unjukrasa yang digelar mahasiswa ke gedung DPRD Sumut.

 

Mahasiswa UISU Aksi di Depan Kampus

Sementara kemarin sore, puluhan massa dari Forum Perjuangan Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (FPM UISU) menggelar unjuk rasa di persimpangan depan kampus mereka di Jalan Sisingamangaraja Medan.

Koordinator aksi Muhammad Fahrozi mengatakan, aksi ini di luar aksi yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Sumatera Utara (Sumut). “Ini murni pergerakan mahasiswa UISU, tidak ada kaitannya dengan BEM SI,” sebut Fahrozi.

Fahrozi mengatakan, aksi yang mereka lakukan meminta tiga poin tuntutan. Pertama, mereka menyesalkan Indonesia sebagai negara keempat penghasil minyak di dunia, namun mengalami krisis minyak goreng. “Yang kedua, kami menyesalkan sikap pemerintahan Indonesia yang diam-diam menaikkan harga BBM, tetapi tidak ada publikasi ke media ataupun televisi,” sebut Fahrozi.

Sementara yang ketiga, tegas Fahrozi, menuntut pemerintahan Indonesia untuk tidak membahas selalu wacana tentang presiden tiga periode. “Kita menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden mau itu mengatasnamakan apapun,” jelas Fahrozi.

Fahrozi memastikan, aksi yang mereka lakukan hari ini untuk menaikkan semangat rekan-rekan mereka yang saat ini berada di kampung halaman. Dia pun mengaku sejauh ini tidak ada tekanan dari pimpinan untuk melakukan aksi yang mengangkat isu nasional. “Hari ini kita melihat respon rekan-rekan mahasiswa dulu. Jika masih sedikit, kita akan mengajak seluruh mahasiswa UISU paling tidak setengahnya untuk turun ke jalan,” ucapannya.

Dengan itu, Fahrozi berharap pemerintah Indonesia tidak hanya mendengarkan aspirasi mahasiswa dan masyarakat saja, tapi harus menjalankannya. “Semoga apa yang kita minta dapat diterapkan,” kata Fahrozi.

Aksi unjukrasa juga mendapat pengawalan dari petugas kepolisian dari Polsek Medan Kota. Setalah melakukan demo sekitar satu jam, puluhan mahasiswa itu, membubarkan dengan tertib. (ris/map/dwi/gus)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/