29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Cinta Terhadang Pemilik Kos

Ilustrasi anak kos//sumut pos
Ilustrasi anak kos//sumut pos

KALAU sudah cinta segala cara pun bias dilakukan. Tak perduli siapa yang menghadang. Begitulah perjuangan yang dilakukan Habibie (20) Jalan Cahaya Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur. Demi menemui pacarnya di tempat kos-kosan di Jalan Mahameru Kelurahan Gelugur Darat I Kecamatan Medan Timur, Habibie nekad mengancam bunuh pemilik dan penghuni kos lainnya. Alhasil, Habibie dilaporkan ke Polsekta Medan Timur. “Terlapor tidak terima dengan sikap pemilik dan penghunis kos lalu dia melakukan pengancamanya,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syarifur Rahman kepada Wartawan di Polsek Medan Timur, Sabtu (10/5) siang.

Peristiwa ini bermula, Selasa (6.5) kemarin saat tersangka yang disebut-sebut pegawai honorer di Dinas Pendidikan kota Medan itu datang ke tempat kos pacarnya untuk memberikan makanan berbuka puasa. Tiba di tempat kos, Langkah Habibie terhadang. Pemilik kos-kosan, bermarga Hutagalung dan penghuni kos-kosan lainnya menunggunya di pintu masuk. Cerita-punya cerita ternyata, Habibie memiliki masalah di tempat kos pacarnya itu. Tersangka yang akrab disapa Black itu pernah meminjam laptop penghuni kos di tempat tersebut, Yani, mahasiswi UMSU. Lalu laptop itu digadaikannya Rp200 ribu.

“Ternyata bukan sekali, dua kali tersangka melakukan itu bahkan berulang kali,” imbuh Syarifur.

Tidak senang dengan perlakukan pemilik kos dan Yani, Habibie lalu pulang dan kembali dengan membawa pisau. Dia kemudian mengancam akan membunuh pemilik kos dan penghuni kos lainnya termasuk, Yani. Tidak senang dengan ancaman tersebut, korban mengadu ke Polsekta Medan Timur yang tertuang dalam LP/532/V/2014/Medan Timur. Beberapa hari kemudian Habibie ditangkap di kediamannya.

“Memang sering aku gadaikan laptop dia (Yani), tapi selalu aku tebus pakai uang aku, namun cara mereka kemarin sudah sangat merendahkan aku, “ ungkap tersangka singkat yang juga sempat ditanyai Wartawan, saat di Polsek Medan Timur. (ain/azw)

Ilustrasi anak kos//sumut pos
Ilustrasi anak kos//sumut pos

KALAU sudah cinta segala cara pun bias dilakukan. Tak perduli siapa yang menghadang. Begitulah perjuangan yang dilakukan Habibie (20) Jalan Cahaya Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur. Demi menemui pacarnya di tempat kos-kosan di Jalan Mahameru Kelurahan Gelugur Darat I Kecamatan Medan Timur, Habibie nekad mengancam bunuh pemilik dan penghuni kos lainnya. Alhasil, Habibie dilaporkan ke Polsekta Medan Timur. “Terlapor tidak terima dengan sikap pemilik dan penghunis kos lalu dia melakukan pengancamanya,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syarifur Rahman kepada Wartawan di Polsek Medan Timur, Sabtu (10/5) siang.

Peristiwa ini bermula, Selasa (6.5) kemarin saat tersangka yang disebut-sebut pegawai honorer di Dinas Pendidikan kota Medan itu datang ke tempat kos pacarnya untuk memberikan makanan berbuka puasa. Tiba di tempat kos, Langkah Habibie terhadang. Pemilik kos-kosan, bermarga Hutagalung dan penghuni kos-kosan lainnya menunggunya di pintu masuk. Cerita-punya cerita ternyata, Habibie memiliki masalah di tempat kos pacarnya itu. Tersangka yang akrab disapa Black itu pernah meminjam laptop penghuni kos di tempat tersebut, Yani, mahasiswi UMSU. Lalu laptop itu digadaikannya Rp200 ribu.

“Ternyata bukan sekali, dua kali tersangka melakukan itu bahkan berulang kali,” imbuh Syarifur.

Tidak senang dengan perlakukan pemilik kos dan Yani, Habibie lalu pulang dan kembali dengan membawa pisau. Dia kemudian mengancam akan membunuh pemilik kos dan penghuni kos lainnya termasuk, Yani. Tidak senang dengan ancaman tersebut, korban mengadu ke Polsekta Medan Timur yang tertuang dalam LP/532/V/2014/Medan Timur. Beberapa hari kemudian Habibie ditangkap di kediamannya.

“Memang sering aku gadaikan laptop dia (Yani), tapi selalu aku tebus pakai uang aku, namun cara mereka kemarin sudah sangat merendahkan aku, “ ungkap tersangka singkat yang juga sempat ditanyai Wartawan, saat di Polsek Medan Timur. (ain/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/