PW Ansor Usulkan Gelar Mujahid
Sementara, Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan gelar mujahid pada semua personel Polisi yang gugur dalam kerusuhan di markas Brimob, beberapa hari lalu. “Selain memberikan perhatian dan biaya pendidikan pada keluarga personel Polisi yang tewas pada kerusuhan tersebut, kita juga mengusulkan pada pemerintahan, kiranya memberikan gelar mujahid pada kelima personel Polisi yang gugur dalam membela negara,” kata Ketua PW GP Ansor Provinsi Sumatera Utara, Labuhan Hasibuan di Kantor PW Ansor Sumut, Jalan Sei Batanghari Medan, Kamis (10/5).
Labuhan yang didampingi dua wakil sekretarisnya, Thamrin Harahap dan Muhammad Uliyansyah Nasution menegaskan, apa yang sudah dilakukan personel Polisi itu, layak ditiru generasi negeri ini. Dimana kata Labuhan yang juga menjabat ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Serdangbedagai itu, kesiapan hingga pengorbanannya dalam membela NKRI.”Tidak bisa dipungkiri, saat ini gelar mujahid itu sangat enteng diucapkan orang atau kelompok tertentu. Misalnya yang pernah melakukan aksi demonstrasi beberapa waktu lalu berani memproklamirkan diri sebagai mujahid. Padahal, gelar kehormatan ini hanya pantas disematkan bagi mereka yang sudah berjuang untuk agama dan bangsa. Dan kelima personil polisi yang tewas dalam kerusuhan di Lapas Markas Brimob, diyakini membela bangsa. Jadi bukan untuk orang yang mengaku mujahid itu,” tegasnya.
Untuk provinsi ini sendiri, lanjut Labuhan, aparat harus tetap meningkatkan pengawasan terhadap gerakan yang ingin menciptakan kerusuhan, dengan dalih apapun.”Dan kader GP Ansor yang kini jumlahnya sudah mencapai ribuan orang tersebar di 33 Kabupaten kota di Provinsi ini, siap untuk digandeng dan bergandengan tangan dengan aparat keamanan, atau siapapun, selama perjuangannya untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena bagi GP Ansor seluruh negeri ini, NKRI itu harga mati,” tandasnya. (ted/ain/adz)