MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Kota Medan, Mulia Syahputa Nasution, berpesan kepada warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) demi memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Medan.
Politikus Partai Gerindra ini menyebutkan, masyarakat jangan terlalu menggantungkan sesuatu terhadap pemerintah agar tidak terpapar virus tersebut.
“Jangan terlalu banyak berharap dengan pemerintah, tapi kesadaran diri sendiri. Ikuti prokes 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan,” ujar Mulia saat reses masa sidang III tahun sidang kedua, di Jalan Karya Kasih, Selasa (11/5/2021) sore.
Dalam kesempatan itu, Mulia juga berharap agar pendataan masyarakat yang akan menerima bantuan dapat diperbaiki. Sebab, dia kerap mendapat keluhan masyarakat karena tidak mendapat bantuan, padahal dari sisi kelayakan, sangat layak untuk menerima bantuan.
“Di sini ada Camat Medan Johor, Pak Camat tolong saat pendataan ulang diperhatikan betul, jangan sampai warga tak mampu tidak mendapat bantuan,” ucapnya.
Sementara perwakilan Dinas Sosial yang hadir saat itu, mengatakan ada beberapa program pemerintah kepada masyarakat yang kurang mampu seperti bantuan sembako dan program keluarga harapan (PKH).
Namun untuk pendataan ulang DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), belum dapat dilakukan karena beberapa pegawai Dinas Sosial ikut terpapar Covid-19.
“Di Dinas Sosial ada sekitar 7 orang terpapar, makanya belum bisa perbaharui data,” katanya.
Dalam kesemoatan itu, Camat Medan Johor Zulfakhri Ahmadi, juga berpesan pentingnya untuk mematuhi prokes. Sedangan untuk penyemprotan disinfektan, baru akan dilakukan apabila di satu wilayah ada yang terpapar.
“Sama seperti fogging, kalau ada yang kena, meninggal, pasti kami semprot. Tapi untuk pencegahan terapkan 3M, itu yang paling efektif. Kita mungkin sehat, tapi gak tahu orang yang ada disekitar kita,” bebernya.
Sebelumnya, Siti Hadijar, Warga Johor, berharap agar diwilayahnya dapat dilakukan penyemprotan disinfektan secara rutib. Sebab, tahun ini penyemprotan disinfektan sudah jarang sekali dilakukan.
“Jangan setelah ada yang kena baru dilakukan penyemprotan,” pungkasnya. (map)