31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Rumah Rata dengan Tanah, Numpang Tidur di Yuki Plaza

Kisah Korban Kebakaran di Jalan AR Hakim

Kebakaran di Jalan AR Hakim Lorong Jaya dan Gang Aman Kelurahan Tegal Sari Mandala I Kecamatan Medan Denai, masih menyisakan duka. Puluhan warga yang kehilangan rumah kini hanya bisa berharap bantuan datang.

Di sela waktu, mereka pun berusaha menemukan barang yang masih bisa digunakan di antara puing rumah.

“Sudah terbakar rumahku bang, hanya bisa mengharapkan agar pemerintah bisa membangunan kembali rumah,” ucap Ani Syen dengan nada sedih.
Ani adalah pemilik 1 rumah dari 18 rumah yang hangus terbakar pada Minggu (10/6) lalu. Ani mengaku keluarga dan orangtuanya sudah menempati rumah tersebut selama puluhan tahun. Dan, kini rumah tersebut rata dengan tanah.

Rudi, salah satu warga yang rumahnya terbakar, berhasil selamat dari maut. Dia berhasil bangun dari tidurnya saat mendengar teriakan warga. “Saya sedang tidur Bang. Begitu dengar teriakan warga ada kebakaran, saya langsung lari cepat-cepat keluar rumah,” ujarnya.

Meski selamat, dia harus merelakan satu unit sepeda motor kesayangannya hangus dilalap api. “Usai kebakaran, saya sudah menemukan sepeda motor saya berada di dalam parit,” ungkapnya.

Menurut Data dari pihak Kecamatan Medan Denai kebakaran itu membuat 25 kepala rumah tangga kehilangan rumah dan harus menumpang ke rumah tetangga. Sebagian banyak warga korban kebakaran ini menumpang ke Yuki Plaza Jalan AR Hakim Medan.
Dari pantauan Sumut Pos, terlihat dari lantai II pusat perbelanjaan itu,  terdapat tempat tidur terbuat dari busa, selimut, perlengkapan MCK, baju, dan yang lainnya.

Menurut pihak manajemen Yuki Plaza, Carlina, mengatakan pihaknya sudah dua kali menampung warga korban kebakaran. Sebelumnya, kebakaran terjadi di Jalan AR Hakim Medan Gang Bakung, beberapa bulan yang lalu. “Kita tampung semua korban di sini, semata-mata hanya sebagai bentuk sosial terhadap korban,” ucapnya.

Selain membutuhkan sembako dan tempat tinggal sementara, kini warga korban kebakaran mengharapkan bantuan dermawan dan pemerintah Kota Medan, berupa kebutuhan bayi dan perlengkapan sekolah. Dari data yang dihimpun Sumut Pos terdapat 5 balita, 3 orang anak sekolah dan 5 orang di bangku kuliah. “Kalau untuk makan sudah cukup, sekarang kami ingin kebutuhan bayi dan kebutuhan sekolah,” ucap seorang wanita muda di lokasi.
Dia pun mengatakan, anaknya yang masih berusia empat bulan tidak lagi memiliki perlengkapan bayi lagi. “Pakaian anakku paling kecil ikut terbakar dan susunya juga ikut terbakar,” katanya lagi.

Sementara itu, Camat Medan Denai Edi Mulia Matondang saat dijumpai lokasi kebakaran mengatakan kalau pihaknya  segala usaha untuk emmbantu korban kebakaran. “Sudah kita lakukan dengan maksimal untuk membantu warga kita ini,” sebutnya.

Saat ditanya terhadap pembangunan kembali rumah warga yang terbakar, dia enggan berkomentar.”Belum, kita masih pendataan dulu, kita berikan pertolongan dini dulu kepada warga ini,” ujarnya.

Labfor Polda Terjun ke Lokasi

Penyebab kebakaran Minggu (10/6) lalu  terus menjadi tanda tanya warga yang menjadi korban. Kini kasus kebakaran ditangan pihak kepolisian dari Polsekta Medan Area, terlihat sekitar Pukul 11.00 WIB, kemarin 4 personel Labotorium Forensik (Labfor) Polda Sumut terjun ke lokasi untuk mencari penyebab kebakaran tersebut.

Satu persatu puing kebakaran dikumpulkan di atas tumpukkan bangunan yang rata dengan tanah. Setelah dikumpulkan, barang tersebut dimasukkan ke dalam plastik putih untuk dilakukan pengecekkan di dalam Labotorium Polda Sumut.

Keempat personel itu pun melakukan penyeledikan di rumah no 24 milik Akiong yang disebut warga sebagai awal api timbul. Di sisi lain, Kapolsekta Medan Area Kompol SW Siregar mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. “Sudah ada kita periksaan saksi,” ucapnya.

Saksi yang dimintai keterangan yakni Asiong alias Marwin, Fungcingmin alias Amin, Aciang alias Ationg, Ahwat, dan Hendra. “Masih kita lidik belum tahu penyebabnya, tim labfor baru turun ini,” tambah SW.

Pemeriksa Muda Labfor Polda Sumut AKP Ali Akbar saat dilokasi mengatakan, tim masih melakukan peyelidikan dan pemeriksaan dari mana penyebab api. Namun api pertama kali berasal rumah salah seorang warga bernama Yong Kwok Tjhiong alias  A Kiong. “Hasil pemeriksaan dan penyelidikkan tim api berasal dari rumah A Kiong. Tapi kita belum bisa memberikan keterangan penyebab timbulnya api dari mana,” tutur Ali Akbar.

Kasubdit Kebakaran Labfor Polda Sumut, Kompol Jhon Hutabarat mengatakan, pihaknya telah membawa sejumlah kabel listrik dari rumah yang terbakar. “Kita bawa beberapa benda-benda yang ikut terbakar dalam kejadia itu. Sejumlah kabel listrik juga sudah kita bawa ke markas untuk menyelidiki penyebab kebakaran itu,” ujarnya.

Sementara, Akiong (50), seorang penjual air tahu, pemilik rumah no 24, membantah pernyataan Kepling setempat yang menyebutkan kalau penyebab kebakaran berasal dari rumahnya. “Setiap harinya saya selesai memasak pukul 05.30 WIB. Setelah selesai saya langsung keliling untuk berjualan,” sebut Akiong.

Dikatakan Akiong, saat terjadi kebakaran dirinya sedang berada di Thamrin Plaza. “Saya sempat melihat kobakaran api dari gedung Thamrin Plaza. Mendapat informasi, kebakaran terjadi di Gang Aman, saya langsung pulang,” ujar Akiong.

Disebutkan Akiong, saat kebakaran terjadi, hanya anaknya, Jaya (18) yang berada di rumah. “Begitu saya sampai di lokasi kebakaran, untungnya anak saya pergi ke Warnet,” sebut Akiong.

Ditambahkannya, kalau dia tidak menggunakan kompor gas untuk memasak. “Kalau asal api dari kompor rumah saya, itu tidak benar. Saya jamin 100 persen api bukan dari rumah saya,” tegas Akiong. (gus/mag-12)

Kisah Korban Kebakaran di Jalan AR Hakim

Kebakaran di Jalan AR Hakim Lorong Jaya dan Gang Aman Kelurahan Tegal Sari Mandala I Kecamatan Medan Denai, masih menyisakan duka. Puluhan warga yang kehilangan rumah kini hanya bisa berharap bantuan datang.

Di sela waktu, mereka pun berusaha menemukan barang yang masih bisa digunakan di antara puing rumah.

“Sudah terbakar rumahku bang, hanya bisa mengharapkan agar pemerintah bisa membangunan kembali rumah,” ucap Ani Syen dengan nada sedih.
Ani adalah pemilik 1 rumah dari 18 rumah yang hangus terbakar pada Minggu (10/6) lalu. Ani mengaku keluarga dan orangtuanya sudah menempati rumah tersebut selama puluhan tahun. Dan, kini rumah tersebut rata dengan tanah.

Rudi, salah satu warga yang rumahnya terbakar, berhasil selamat dari maut. Dia berhasil bangun dari tidurnya saat mendengar teriakan warga. “Saya sedang tidur Bang. Begitu dengar teriakan warga ada kebakaran, saya langsung lari cepat-cepat keluar rumah,” ujarnya.

Meski selamat, dia harus merelakan satu unit sepeda motor kesayangannya hangus dilalap api. “Usai kebakaran, saya sudah menemukan sepeda motor saya berada di dalam parit,” ungkapnya.

Menurut Data dari pihak Kecamatan Medan Denai kebakaran itu membuat 25 kepala rumah tangga kehilangan rumah dan harus menumpang ke rumah tetangga. Sebagian banyak warga korban kebakaran ini menumpang ke Yuki Plaza Jalan AR Hakim Medan.
Dari pantauan Sumut Pos, terlihat dari lantai II pusat perbelanjaan itu,  terdapat tempat tidur terbuat dari busa, selimut, perlengkapan MCK, baju, dan yang lainnya.

Menurut pihak manajemen Yuki Plaza, Carlina, mengatakan pihaknya sudah dua kali menampung warga korban kebakaran. Sebelumnya, kebakaran terjadi di Jalan AR Hakim Medan Gang Bakung, beberapa bulan yang lalu. “Kita tampung semua korban di sini, semata-mata hanya sebagai bentuk sosial terhadap korban,” ucapnya.

Selain membutuhkan sembako dan tempat tinggal sementara, kini warga korban kebakaran mengharapkan bantuan dermawan dan pemerintah Kota Medan, berupa kebutuhan bayi dan perlengkapan sekolah. Dari data yang dihimpun Sumut Pos terdapat 5 balita, 3 orang anak sekolah dan 5 orang di bangku kuliah. “Kalau untuk makan sudah cukup, sekarang kami ingin kebutuhan bayi dan kebutuhan sekolah,” ucap seorang wanita muda di lokasi.
Dia pun mengatakan, anaknya yang masih berusia empat bulan tidak lagi memiliki perlengkapan bayi lagi. “Pakaian anakku paling kecil ikut terbakar dan susunya juga ikut terbakar,” katanya lagi.

Sementara itu, Camat Medan Denai Edi Mulia Matondang saat dijumpai lokasi kebakaran mengatakan kalau pihaknya  segala usaha untuk emmbantu korban kebakaran. “Sudah kita lakukan dengan maksimal untuk membantu warga kita ini,” sebutnya.

Saat ditanya terhadap pembangunan kembali rumah warga yang terbakar, dia enggan berkomentar.”Belum, kita masih pendataan dulu, kita berikan pertolongan dini dulu kepada warga ini,” ujarnya.

Labfor Polda Terjun ke Lokasi

Penyebab kebakaran Minggu (10/6) lalu  terus menjadi tanda tanya warga yang menjadi korban. Kini kasus kebakaran ditangan pihak kepolisian dari Polsekta Medan Area, terlihat sekitar Pukul 11.00 WIB, kemarin 4 personel Labotorium Forensik (Labfor) Polda Sumut terjun ke lokasi untuk mencari penyebab kebakaran tersebut.

Satu persatu puing kebakaran dikumpulkan di atas tumpukkan bangunan yang rata dengan tanah. Setelah dikumpulkan, barang tersebut dimasukkan ke dalam plastik putih untuk dilakukan pengecekkan di dalam Labotorium Polda Sumut.

Keempat personel itu pun melakukan penyeledikan di rumah no 24 milik Akiong yang disebut warga sebagai awal api timbul. Di sisi lain, Kapolsekta Medan Area Kompol SW Siregar mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. “Sudah ada kita periksaan saksi,” ucapnya.

Saksi yang dimintai keterangan yakni Asiong alias Marwin, Fungcingmin alias Amin, Aciang alias Ationg, Ahwat, dan Hendra. “Masih kita lidik belum tahu penyebabnya, tim labfor baru turun ini,” tambah SW.

Pemeriksa Muda Labfor Polda Sumut AKP Ali Akbar saat dilokasi mengatakan, tim masih melakukan peyelidikan dan pemeriksaan dari mana penyebab api. Namun api pertama kali berasal rumah salah seorang warga bernama Yong Kwok Tjhiong alias  A Kiong. “Hasil pemeriksaan dan penyelidikkan tim api berasal dari rumah A Kiong. Tapi kita belum bisa memberikan keterangan penyebab timbulnya api dari mana,” tutur Ali Akbar.

Kasubdit Kebakaran Labfor Polda Sumut, Kompol Jhon Hutabarat mengatakan, pihaknya telah membawa sejumlah kabel listrik dari rumah yang terbakar. “Kita bawa beberapa benda-benda yang ikut terbakar dalam kejadia itu. Sejumlah kabel listrik juga sudah kita bawa ke markas untuk menyelidiki penyebab kebakaran itu,” ujarnya.

Sementara, Akiong (50), seorang penjual air tahu, pemilik rumah no 24, membantah pernyataan Kepling setempat yang menyebutkan kalau penyebab kebakaran berasal dari rumahnya. “Setiap harinya saya selesai memasak pukul 05.30 WIB. Setelah selesai saya langsung keliling untuk berjualan,” sebut Akiong.

Dikatakan Akiong, saat terjadi kebakaran dirinya sedang berada di Thamrin Plaza. “Saya sempat melihat kobakaran api dari gedung Thamrin Plaza. Mendapat informasi, kebakaran terjadi di Gang Aman, saya langsung pulang,” ujar Akiong.

Disebutkan Akiong, saat kebakaran terjadi, hanya anaknya, Jaya (18) yang berada di rumah. “Begitu saya sampai di lokasi kebakaran, untungnya anak saya pergi ke Warnet,” sebut Akiong.

Ditambahkannya, kalau dia tidak menggunakan kompor gas untuk memasak. “Kalau asal api dari kompor rumah saya, itu tidak benar. Saya jamin 100 persen api bukan dari rumah saya,” tegas Akiong. (gus/mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/