25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Persoalan Parkir Masih Jadi Momok

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS TENDA RAMADHAN FAIR: Warga berteduh di bawah tenda Ramadhan Fair XIII yang telah terpasang di Jalan Masjid Raya Medan untuk menghindari hujan, Kamis (11/6).
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
TENDA RAMADHAN FAIR: Warga berteduh di bawah tenda Ramadhan Fair XIII yang telah terpasang di Jalan Masjid Raya Medan untuk menghindari hujan, Kamis (11/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dari tahun ke tahun, persoalan parkir di ramadhan Fair masih belum terpecahkan. Penataan parkir yang tidak baik, menjadi penyebab kemacetan di kawasan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Brigjen Katamso setiap malamn
Selain itu, masyarakat juga tidak nyaman dengan mahalnya tarif parkir yang dikutip oknum pengelola parkir.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan, Godfried Efendi Lubis mengaku, penataan parkir yang buruk selalu menjadi catatan penting setiap penyelenggaraan event Ramadhan Fair. Kata Godfried, retribusi yang dikenakan juru parkir (jukir) kepada pengendara sepeda motor maupun mobil selalui di luar dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah (perda).

“Pasti tarif parkir yang dibebankan kepada masyarakat selalu mahal, dan penataannya kurang baik di sepanjang jalan SM Raja dan Brigjen Katamso sehingga selalu menimbulkan kemacetan,” katanya, Kamis (11/6).

Politisi Gerindra itu sudah mengingatkan kepada Disbudpar Medan selaku penyelenggaran kegiatan untuk tidak menjadikan ruas Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Brigjen Katamso sebagai lokasi parkir kendaraan.

“Sewaktu rapat dengar pendapat kemarin, kita ingatkan bahwa tidak boleh ada lokasi parkir di sepanjang jalan Sisingamangaraja dan Brigjen Katamso untuk mengatasi persoalan kemacetan. Sebagai gantinya, kantor Arsip, Yuki Simpang Raya, dan Istana Maimun dijadikan lokasi parkir kendaraan,” jelasnya.

Disbudpar, kata dia, harus berkordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Medan untuk melakukan penataan parkir dan menertibkan jukir liar sehingga masyarakat yang mengunjungi lokasi ramadhan fair menjadi nyaman.

“Kalau ada jukir liar, Dishub Medan harus tertibkan, jangan malah dibiarkan begitu saja, karena sudah jelas retribusi yang dikutip jukir liar itu tidak masuk kedalam kas daerah,”tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan Medan, Renward Parapat mengatakan untuk penataan parkir dilokasi ramadhan fair taman sri deli masih dikordinasikan dengan pihak Kecamatan maupun Disbudpar selaku penyelenggara.

“Masih kita bicarakan dengan pihak terkait,”ujarnya.

Dia mengakui setiap tahun persoalan parkir selalu menjadi keluhan masyarakat pada kegiatan ramadhan fair ditaman sri deli. “Kalau memang tidak diperbolehkan lagi parkir di jalan katamso dan sm raja, nanti akan kita pikirkan dilokasi lain,” tukasnya.(dik/adz)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS TENDA RAMADHAN FAIR: Warga berteduh di bawah tenda Ramadhan Fair XIII yang telah terpasang di Jalan Masjid Raya Medan untuk menghindari hujan, Kamis (11/6).
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
TENDA RAMADHAN FAIR: Warga berteduh di bawah tenda Ramadhan Fair XIII yang telah terpasang di Jalan Masjid Raya Medan untuk menghindari hujan, Kamis (11/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dari tahun ke tahun, persoalan parkir di ramadhan Fair masih belum terpecahkan. Penataan parkir yang tidak baik, menjadi penyebab kemacetan di kawasan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Brigjen Katamso setiap malamn
Selain itu, masyarakat juga tidak nyaman dengan mahalnya tarif parkir yang dikutip oknum pengelola parkir.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan, Godfried Efendi Lubis mengaku, penataan parkir yang buruk selalu menjadi catatan penting setiap penyelenggaraan event Ramadhan Fair. Kata Godfried, retribusi yang dikenakan juru parkir (jukir) kepada pengendara sepeda motor maupun mobil selalui di luar dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah (perda).

“Pasti tarif parkir yang dibebankan kepada masyarakat selalu mahal, dan penataannya kurang baik di sepanjang jalan SM Raja dan Brigjen Katamso sehingga selalu menimbulkan kemacetan,” katanya, Kamis (11/6).

Politisi Gerindra itu sudah mengingatkan kepada Disbudpar Medan selaku penyelenggaran kegiatan untuk tidak menjadikan ruas Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Brigjen Katamso sebagai lokasi parkir kendaraan.

“Sewaktu rapat dengar pendapat kemarin, kita ingatkan bahwa tidak boleh ada lokasi parkir di sepanjang jalan Sisingamangaraja dan Brigjen Katamso untuk mengatasi persoalan kemacetan. Sebagai gantinya, kantor Arsip, Yuki Simpang Raya, dan Istana Maimun dijadikan lokasi parkir kendaraan,” jelasnya.

Disbudpar, kata dia, harus berkordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Medan untuk melakukan penataan parkir dan menertibkan jukir liar sehingga masyarakat yang mengunjungi lokasi ramadhan fair menjadi nyaman.

“Kalau ada jukir liar, Dishub Medan harus tertibkan, jangan malah dibiarkan begitu saja, karena sudah jelas retribusi yang dikutip jukir liar itu tidak masuk kedalam kas daerah,”tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan Medan, Renward Parapat mengatakan untuk penataan parkir dilokasi ramadhan fair taman sri deli masih dikordinasikan dengan pihak Kecamatan maupun Disbudpar selaku penyelenggara.

“Masih kita bicarakan dengan pihak terkait,”ujarnya.

Dia mengakui setiap tahun persoalan parkir selalu menjadi keluhan masyarakat pada kegiatan ramadhan fair ditaman sri deli. “Kalau memang tidak diperbolehkan lagi parkir di jalan katamso dan sm raja, nanti akan kita pikirkan dilokasi lain,” tukasnya.(dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/