26 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Medan-Sei Rampah Cukup 30 Menit

Gubsu memberikan keterangan kepada media usai resmikan ruas jalan tol Tanjungmorawa (Tamora)-Parbarakan, Senin (11/6).

“Sejak dibuka, kita nggak perlu lagi keluar pintu tol Tanjungmorawa. Jadi bisa langsung sampai ke Sei Rampah,” ujar R Damanik yang mengaku ingin mudik ke daerah Kabupaten Simalungun, Senin (11/6).

Diakuinya, dengan ruas yang tersambung antara Belmera hingga Sei Rampah, maka waktu tempuh perjalanan jauh berkurang dari sebelumnya. Sebab jika menggunakan jalan umum, pada jam padat, bisa mencapai 2 jam hingga 2,5 jam perjalanan. Namun menggunakan jalur tol, waktu menjadi terpangkas, cukup 30-45 menit saja.

“Jauh lebih cepat dari jalan tol. Tapi kalau tidak ada yang dikejar, ya dari jalan umum bisa. Atau lewat (jalur) alternatif lah, dari Galang (Dolok Masihul),” sebutnya.

Hal serupa disampaikan Saidil Lubis, pemudik asal Madina. Menurutnya kecepatan waktu menggunakan jalan tol bisa jauh berbeda dibanding jalur umum. Pin begitu, diakuinya bahwa laju kendaraan pada umumnya di ruas tol berkisar 80-120 km/jam. Meskipun berdasarkan petunjuk katanya, batasan kecepatan 60-80 km/jam.

“Ya kondisinya bisa kecepatan tinggi, makanya banyak juga yang diatas 100 km/jam. Karena kondisi dijalan tol juga kan sepi, makanya kalau jalan malam seringnya kecepatan tinggi,” katanya.

Sementara amatan Sumut Pos di simpang Timbangan Lubukpakam, penumpukan kendaran baik dari Medan maupun Tebingtinggi mulai berkurang. Biasanya, menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hari libur, Simpang Timbangan selalu mengalami kemecetan.

Simpang Timbangan adalah perisimpangan empat yang melentang ruas Jalan Lintras Sumatera dan ruas jalan menuju Galang-Dolok Masihul. Tetapi semenjak pagi dan sore hari tidak ada tanda tanda kemacetan di persimpangan yang memiliki lampu traffick light itu. (prn/bal/btr)

Gubsu memberikan keterangan kepada media usai resmikan ruas jalan tol Tanjungmorawa (Tamora)-Parbarakan, Senin (11/6).

“Sejak dibuka, kita nggak perlu lagi keluar pintu tol Tanjungmorawa. Jadi bisa langsung sampai ke Sei Rampah,” ujar R Damanik yang mengaku ingin mudik ke daerah Kabupaten Simalungun, Senin (11/6).

Diakuinya, dengan ruas yang tersambung antara Belmera hingga Sei Rampah, maka waktu tempuh perjalanan jauh berkurang dari sebelumnya. Sebab jika menggunakan jalan umum, pada jam padat, bisa mencapai 2 jam hingga 2,5 jam perjalanan. Namun menggunakan jalur tol, waktu menjadi terpangkas, cukup 30-45 menit saja.

“Jauh lebih cepat dari jalan tol. Tapi kalau tidak ada yang dikejar, ya dari jalan umum bisa. Atau lewat (jalur) alternatif lah, dari Galang (Dolok Masihul),” sebutnya.

Hal serupa disampaikan Saidil Lubis, pemudik asal Madina. Menurutnya kecepatan waktu menggunakan jalan tol bisa jauh berbeda dibanding jalur umum. Pin begitu, diakuinya bahwa laju kendaraan pada umumnya di ruas tol berkisar 80-120 km/jam. Meskipun berdasarkan petunjuk katanya, batasan kecepatan 60-80 km/jam.

“Ya kondisinya bisa kecepatan tinggi, makanya banyak juga yang diatas 100 km/jam. Karena kondisi dijalan tol juga kan sepi, makanya kalau jalan malam seringnya kecepatan tinggi,” katanya.

Sementara amatan Sumut Pos di simpang Timbangan Lubukpakam, penumpukan kendaran baik dari Medan maupun Tebingtinggi mulai berkurang. Biasanya, menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hari libur, Simpang Timbangan selalu mengalami kemecetan.

Simpang Timbangan adalah perisimpangan empat yang melentang ruas Jalan Lintras Sumatera dan ruas jalan menuju Galang-Dolok Masihul. Tetapi semenjak pagi dan sore hari tidak ada tanda tanda kemacetan di persimpangan yang memiliki lampu traffick light itu. (prn/bal/btr)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/