32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pemimpin tak Boleh Feodal

Peningkatan kaderisasi dan pergerakan dakwah dalam organisasi kepemudaan dianggap penting. Pasalnya, perkembangan kehidupan pemuda saat ini cenderung mengarah pada hal-hal negatifn
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dr Saleh P Daulay MAg MHum MA kepada wartawan Sumut Pos Rahmat Sazaly Munthe, Sabtu (9/7). Berikut petikan wawancaranya.

Apa yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah terkait perkembangan pergerakan pemuda saat ini?
Gerakan Pemuda Muhammadiyah Sumut ke depan akan senantiasa konsisten pada gerakan dakwah dan peningkatan kaderisasi. Untuk itu, saya mengajak para pengurus dan kader Pemuda Muhammadiyah Sumut, serta seluruh pemuda Islam di Sumut untuk dan harus mampu mengubah dirinya sendiri dengan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT. Khususnya, menghindari diri sendiri dari perbuatan melanggar norma, sebelum menjalankan gerakan dakwahnya.

Apa implementasinya ke perbuatan sehari-hari?
Pemuda Muhammadiyah Sumut harus mampu menebar kebaikan terhadap orang lain. Untuk itu, jika ada pengurus maupun anggota Pemuda Muhammadiyah Sumut terbukti melanggar norma agama, apalagi masuk diskotek dan meminum minuman keras, akan langsung dipecat. Kita juga harus senantiasa bersatu dan menghindari konflik internal yang merugikan perjuangan organisasi.

Apa tugas dan target Pemuda Muhammadiyah kedepan?
Tugas pemuda Muhammadiyah Sumut ke depan sangat berat dan harus dihadapi dengan bijak dan cermat. Seperti, mampu menghantarkan para kader terbaiknya untuk menjadi seorang pemimpin baik di nasional maupun di daerah.

Selain itu, ke depan kita juga diharapkan mampu memainkan peranannya sebagai pemuda dalam menyikapi segala persoalan dihadapi bangsa. Seperti, persoalan pembodohan, korupsi dan maksiat yang belakangan ini semakin meningkat.

Lantas, jika kader Pemuda Muhammadiyah mampu menjadi pemimpin bangsa, apa yang harus mereka lakukan?
Pemimpin Indonesia tidak boleh feodal. Karena, sikap feodal merupakan sikap seperti raja yang lebih memprioritaskan dilayani daripada melayani rakyatnya. Padahal, sebagai seorang pemimpin haruslah melayani rakyat. Untuk itu, pemimpin di Indonesia sudah selayaknya meniru sikap dan perbuatan KH Ahmad Dahlan yang anti feodalisme yang lebih mengedepankan kepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri. Untuk itu, saat ini dibutukan perubahan total sikap kepemimpinan bangsa yang lebih mengedepakan kepentingan rakyat.(*)

Peningkatan kaderisasi dan pergerakan dakwah dalam organisasi kepemudaan dianggap penting. Pasalnya, perkembangan kehidupan pemuda saat ini cenderung mengarah pada hal-hal negatifn
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dr Saleh P Daulay MAg MHum MA kepada wartawan Sumut Pos Rahmat Sazaly Munthe, Sabtu (9/7). Berikut petikan wawancaranya.

Apa yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah terkait perkembangan pergerakan pemuda saat ini?
Gerakan Pemuda Muhammadiyah Sumut ke depan akan senantiasa konsisten pada gerakan dakwah dan peningkatan kaderisasi. Untuk itu, saya mengajak para pengurus dan kader Pemuda Muhammadiyah Sumut, serta seluruh pemuda Islam di Sumut untuk dan harus mampu mengubah dirinya sendiri dengan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT. Khususnya, menghindari diri sendiri dari perbuatan melanggar norma, sebelum menjalankan gerakan dakwahnya.

Apa implementasinya ke perbuatan sehari-hari?
Pemuda Muhammadiyah Sumut harus mampu menebar kebaikan terhadap orang lain. Untuk itu, jika ada pengurus maupun anggota Pemuda Muhammadiyah Sumut terbukti melanggar norma agama, apalagi masuk diskotek dan meminum minuman keras, akan langsung dipecat. Kita juga harus senantiasa bersatu dan menghindari konflik internal yang merugikan perjuangan organisasi.

Apa tugas dan target Pemuda Muhammadiyah kedepan?
Tugas pemuda Muhammadiyah Sumut ke depan sangat berat dan harus dihadapi dengan bijak dan cermat. Seperti, mampu menghantarkan para kader terbaiknya untuk menjadi seorang pemimpin baik di nasional maupun di daerah.

Selain itu, ke depan kita juga diharapkan mampu memainkan peranannya sebagai pemuda dalam menyikapi segala persoalan dihadapi bangsa. Seperti, persoalan pembodohan, korupsi dan maksiat yang belakangan ini semakin meningkat.

Lantas, jika kader Pemuda Muhammadiyah mampu menjadi pemimpin bangsa, apa yang harus mereka lakukan?
Pemimpin Indonesia tidak boleh feodal. Karena, sikap feodal merupakan sikap seperti raja yang lebih memprioritaskan dilayani daripada melayani rakyatnya. Padahal, sebagai seorang pemimpin haruslah melayani rakyat. Untuk itu, pemimpin di Indonesia sudah selayaknya meniru sikap dan perbuatan KH Ahmad Dahlan yang anti feodalisme yang lebih mengedepankan kepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri. Untuk itu, saat ini dibutukan perubahan total sikap kepemimpinan bangsa yang lebih mengedepakan kepentingan rakyat.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/