MEDAN, SUMUTPOS.CO – Butut celotehan Bos Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail terus menuai protes. Ratusan Driver Gojek mendatang Konsulat Jendral Malaysia di Jalan Dipenogoro, Medan. Mereka memprotes ucapan Bos y Big Blue Taxi yang dinilai merendahkan Indonesia.
Koordinator aksi, M. Nur mengungkapkan, pihaknya selaku anak bangsa merasa dilecekan atas ucapan disampaikan Shamsubahrin Ismail yang menyebut Indonesia negara miskin.
“Kami merasa ucapan Bos Big Blur Taxi, Shamsubahrin Ismail sangat menghina warga Indonesia, apalagi menghina pengendara ojek online di Indonesia,” tutur Nur kepada wartawan di depan Konjen Malaysia.
Massa menutut Pemerintah Malaysia harus turun tangan dengan membuat permohonan maaf secara terbuka kepada pemerintahan dan rakyat Indonesia, baik melalui media cetak maupun elektronik. Karena, ocehan pemilik Big Blue Taxi bisa merusak hubungan harmonis kedua negara tersebutn
“Tuntutan ini harus direalisasikan selambat-lambatnya 7 hari setelah somasi disampaikan. Jika tidak, kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” teriak M. Nur di orasinya.
Dalam aksi ini juga, ratusan pengendara ojek online menggalang tanda tangan di spanduk kepada seluruh massa aksi bahkan pihak kepolisian untuk menyatakan pernyataan sikap terkait peristiwa itu.
“Di sini kami memprotes keras apa disampaikan Shamsubahrin Ismail yang menilai Indonesia dan Gojek. Sudah pastinya, memalukan dan membuat hubungan Indonesia dan Malaysia tidak harmonis,” kata M.Nur.
Aksi tersebut mendapat pengawalan dari aparat kepolisian dari Polrestabes Medan. Unjuk rasa yang berttemakan ‘Aksi Bela NKRI ini juga membuat ruas jalan di sekitar menjadi macet.(gus/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Butut celotehan Bos Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail terus menuai protes. Ratusan Driver Gojek mendatang Konsulat Jendral Malaysia di Jalan Dipenogoro, Medan. Mereka memprotes ucapan Bos y Big Blue Taxi yang dinilai merendahkan Indonesia.
Koordinator aksi, M. Nur mengungkapkan, pihaknya selaku anak bangsa merasa dilecekan atas ucapan disampaikan Shamsubahrin Ismail yang menyebut Indonesia negara miskin.
“Kami merasa ucapan Bos Big Blur Taxi, Shamsubahrin Ismail sangat menghina warga Indonesia, apalagi menghina pengendara ojek online di Indonesia,” tutur Nur kepada wartawan di depan Konjen Malaysia.
Massa menutut Pemerintah Malaysia harus turun tangan dengan membuat permohonan maaf secara terbuka kepada pemerintahan dan rakyat Indonesia, baik melalui media cetak maupun elektronik. Karena, ocehan pemilik Big Blue Taxi bisa merusak hubungan harmonis kedua negara tersebutn
“Tuntutan ini harus direalisasikan selambat-lambatnya 7 hari setelah somasi disampaikan. Jika tidak, kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” teriak M. Nur di orasinya.
Dalam aksi ini juga, ratusan pengendara ojek online menggalang tanda tangan di spanduk kepada seluruh massa aksi bahkan pihak kepolisian untuk menyatakan pernyataan sikap terkait peristiwa itu.
“Di sini kami memprotes keras apa disampaikan Shamsubahrin Ismail yang menilai Indonesia dan Gojek. Sudah pastinya, memalukan dan membuat hubungan Indonesia dan Malaysia tidak harmonis,” kata M.Nur.
Aksi tersebut mendapat pengawalan dari aparat kepolisian dari Polrestabes Medan. Unjuk rasa yang berttemakan ‘Aksi Bela NKRI ini juga membuat ruas jalan di sekitar menjadi macet.(gus/ila)