30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

PT Polindo Utama Ekspor Daur Ulang PET ke Taiwan, Kememdag RI: Ekspor Plastik RI Tembus Rp23,77 Triliun

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan pekerja wanita tampak serius memilah botol-botol plastik bekas yang bertumpuk dalam wadah goni besar. Mereka memilah botol plastik yang bersih, dikumpulkan menjadi satu dan kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggilingan. Begitu keluar dari mesin penggilingan, sudah menjadi pecah-pecahan plastik yang disebut daur ulang PET (Polyethilen Terephtalete). Begitulah saban hari aktivitas di pabrik PT Polindo Utama yang berlokasi di Jalan Sultan Serdang, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang. 

PECAHKAN KENDI: Dirut PT Polindo Utama, Law Darwin (kiri) dan Kepala Beacukai Kualanamu, Elfi Haris, memecahkan kendi sebagai prosesi pelepasan perdana ekspor ke Taiwan, Sabtu (10/10).
PECAHKAN KENDI: Dirut PT Polindo Utama, Law Darwin (kiri) dan Kepala Beacukai Kualanamu, Elfi Haris, memecahkan kendi sebagai prosesi pelepasan perdana ekspor ke Taiwan, Sabtu (10/10).

Sabtu (10/10), PT Polindo Utama mengembangkan sayapnya dengan melakukan ekspor daur ulang sampah plastik (PET) ke negara Taiwan, melalui Pelabuhan Belawan. Kegiatan ini ditandai melalui acara pelepasan perdana produk daur ulang PET. 

 Pelepasan ini langsung dilakukan Direktur Utama PT Polindo Utama, Law Darwin. Pelepasan ini juga disaksikan secara virtual oleh Direktur Pengembangan Produk Ekspor Olvy Andrianita, Direktur Jendral Pengembangan Ekspor Nasional, Kasan, Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Teksil, M Khayam.

 Selain itu, di lokasi acara, pelepasan ekspor disaksikan juga oleh Ketua Umum Indonesia Plastik Recyelers, Ahmad Nuzuluddin, Kepala Beacukai Kualanamu, Elfi Haris, Kapoldasu diwakili Kasubdit 1 Ditreskrimsus Poldasu, Kompol Edison Siagian, SH, Kapolresta Deliserdang diwakili Kompol Sri Pinem, SH, Kapolsek Tanjung Morawa AKP Sawangin, SH, Danramil 16 Tanjung Morawa, Mayor Inf NRP Syafruddin, Camat Tanjung Morawa, Marianto Irwadi serta tokoh pemuda.

Direktur Utama PT Polindo Utama Law Darwin menjelaskan, pihaknya memiliki misi membantu pemerintah daerah  mengurangi sampah. Apa lagi sampah saat ini selalu dianggap masalah. 

Dengan adanya pengolahan daur ulang sampah di Deliserdang, lanjut Law,  ke depannya sampah akan menjadi berkah. Sebab pihaknya mengolah sampah plastik menjadi produk yang mempunyai nilai jual lebih.

“Kami sangat berpengalaman di bidang ini, dan PT Polindo Utama yang menangani sampah adalah perusahaan cabang dari Jakarta. Dan kami ingin mengembangkan di Sumatera Utara, khususnya di Deliserdang,” ujar Law.

 Law memaparkan,  kontrak pengiriman yang akan mereka ekspor sebanyak 22 container adalah yang perdana. “Pelepasan hari ini di awal kita kirim dua container dengan jumlah 44 ton via Pelabuhan Belawan, dan selanjutnya akan dilakukan pengirimin  secara berkala,” bilang Law.

 Lanjutnya, ekspor seperti ini sebelumnya tidak  hanya ke Negara Taiwan saja. Dari Jakarta  sudah dilakukan ekspor ke beberapa  negara  termasuk  ekspor ke Eropa, Australia, Amerika dan Asia. “Sedangkan Sumut baru perdana, dan sasarannya juga akan dilakukan ke Negara Eropa,” kata Law penuh optimis.

 Kata Law, jenis sampah  yang didaur ulang ini merupakan jenis botol plastik dan lainnya, bisa dipergunakan menjadi serat  baju, peralatan olahraga dan lainnya.

 Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Plastics Recyclers ( IPR ), Ahmad Nuzuluddin mengatakan, Indonesia dihadapkan pada permasalahan sampah plastik  yang hingga kini perlu dilakukan tindaklanjut pengelolaan yang cepat, tepat dan ramah lingkungan. Hal ini sangat penting mengingat sampah plastik memang diciptakan untuk dimanfaatkan lagi dengan reduse, reuse dan recycler, bukan untuk di buang sembarangan.Plastik merupakan benda yang tidak dapat terurai dalam waktu yang sangat lama hingga jutaan tahun dan dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air. 

 ”Untuk itu PT Polindo Utama dengan konsistensinya, berupaya membantu mengurangi dampak dari permasalahan tersebut dengan cara mendaur ulang sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Sekaligus, bentuk nyata dukungan PT Polindo Utama terhadap kepedulian lingkungan di Indonesia,” ujar Ahmad. 

 Sedangkan Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan, diwakili  Asisten III Bidang Perekonomin Setdakab, Putra Jaya Manalu SE, MM mengatakan, pihaknya sangat mendukung produk ekspor sampah plastik ini. Sebab, bagi pemerintah Deliserdang, dengan adanya investasi ini tentunya  akan menambah nilai  pertumbuhan ekonomi Pemkab.”Dengan adanya investasi ini akan membuka lapangan  pekerjaan,  apa lagi sampah ini  bernilai jual lebih,” kata Putra Jaya.

  Dia berharap, PT Polindo Utama dapat melestarikan lingkungan, melalui pengolahan sampah plastik dan  limbahnya. “Kami juga berharap, tidak hanya sampah yang diekspor, tetapi bisa menjadi barang jadi yang nilai jualnya jauh lebih tinggi. Dan kami meyakini akan dilakukan perusahaan tersebut, namun tentunya secara bertahap,” harapnya.

Sebelumnya, melalui video virtual dalam kegiatan itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kememdag) RI, Kasan mengatakan,

Ekspor produk plastik Indonesia, pada periode Januari–Agustus 2020 mencapai US$1,62 miliar (sekira Rp23,77 triliun). Angka ini naik 0,39% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,61 miliar (sekitar Rp23,63 triliun). 

Kasan mengatakan, neraca perdagangan Indonesia ke manca negara pada  Januari-Agustus 2020 yang mengalami surplus sebesar US$11,08 miliar (Rp162,62 triliun). Hal ini tercatat lebih besar dari periode yang sama tahun 2019 yang mengalami defisit sebesar US$2,06 miliar (Rp30,23 triliun).

Kasan mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Polindo Utama di Deliserdang yang mengekspor produk daur ulang biji plastik atau Polyethylen Terephtalete (PET) ke Taiwan sebanyak 44 ton. PET merupakan resin polymer plastik thermoplast dari kelompok polyester yang diproduksi industri kimia dan digunakan dalam serat sintesis, botol minuman dan wadah makanan.

Kasan menjelaskan, produk yang diproduksi dari PT Polindo Utama adalah daur ulang PET yang merupakan sektor produk yang tetap bertahan dan masih dapat terus ditingkatkan ekspornya pada masa pandemi ini. Sebab, hampir semua lini kehidupan membutuhkan plastik sebagai kemasan (packaging serta bahan baku industri untuk memproduksi benang filament, plastik kemasan, serta bahan baku tekstil.

“Saya yakin, melalui pengembangan riset dan inovasi, PT Polindo Utama akan mampu terus melakukan terobosan inovasi di masa pandemi ini untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah dari limbah plastik yang sudah tidak dapat digunakan lagi,” ungkapnya.

Dia juga optimis, bersama dengan Kemendag, perusahaan akan terus berkembang nilai dan volume ekspornya bukan saja ke negara-negara Jerman, Turki, Italia, Inggris, Spanyol, Australia, Amerika Serikat, RRT, Taiwan, dan Korea. Sehingga pada Desember 2020, nilai ekspornya diharapkan dapat mencapai sekitar Rp308 miliar.

Dia berharap pelepasan ekspor dua kontainer produk daur ulang PET ke Taiwan ini, dapat memotivasi para pelaku bisnis, bukan hanya di Sumatera Utara, tetapi seluruh Indonesia walaupun dilakukan secara hybrid antara Deliserdang, Jakarta dan Bandung.

“Semoga kita dapat terus meningkatkan sinergi yang baik untuk melewati masa sulit pandemi ini dan meningkatkan ekspor non-migas sekaligus memperbaiki dan menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia,” pungkasnya. (ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Puluhan pekerja wanita tampak serius memilah botol-botol plastik bekas yang bertumpuk dalam wadah goni besar. Mereka memilah botol plastik yang bersih, dikumpulkan menjadi satu dan kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggilingan. Begitu keluar dari mesin penggilingan, sudah menjadi pecah-pecahan plastik yang disebut daur ulang PET (Polyethilen Terephtalete). Begitulah saban hari aktivitas di pabrik PT Polindo Utama yang berlokasi di Jalan Sultan Serdang, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang. 

PECAHKAN KENDI: Dirut PT Polindo Utama, Law Darwin (kiri) dan Kepala Beacukai Kualanamu, Elfi Haris, memecahkan kendi sebagai prosesi pelepasan perdana ekspor ke Taiwan, Sabtu (10/10).
PECAHKAN KENDI: Dirut PT Polindo Utama, Law Darwin (kiri) dan Kepala Beacukai Kualanamu, Elfi Haris, memecahkan kendi sebagai prosesi pelepasan perdana ekspor ke Taiwan, Sabtu (10/10).

Sabtu (10/10), PT Polindo Utama mengembangkan sayapnya dengan melakukan ekspor daur ulang sampah plastik (PET) ke negara Taiwan, melalui Pelabuhan Belawan. Kegiatan ini ditandai melalui acara pelepasan perdana produk daur ulang PET. 

 Pelepasan ini langsung dilakukan Direktur Utama PT Polindo Utama, Law Darwin. Pelepasan ini juga disaksikan secara virtual oleh Direktur Pengembangan Produk Ekspor Olvy Andrianita, Direktur Jendral Pengembangan Ekspor Nasional, Kasan, Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Teksil, M Khayam.

 Selain itu, di lokasi acara, pelepasan ekspor disaksikan juga oleh Ketua Umum Indonesia Plastik Recyelers, Ahmad Nuzuluddin, Kepala Beacukai Kualanamu, Elfi Haris, Kapoldasu diwakili Kasubdit 1 Ditreskrimsus Poldasu, Kompol Edison Siagian, SH, Kapolresta Deliserdang diwakili Kompol Sri Pinem, SH, Kapolsek Tanjung Morawa AKP Sawangin, SH, Danramil 16 Tanjung Morawa, Mayor Inf NRP Syafruddin, Camat Tanjung Morawa, Marianto Irwadi serta tokoh pemuda.

Direktur Utama PT Polindo Utama Law Darwin menjelaskan, pihaknya memiliki misi membantu pemerintah daerah  mengurangi sampah. Apa lagi sampah saat ini selalu dianggap masalah. 

Dengan adanya pengolahan daur ulang sampah di Deliserdang, lanjut Law,  ke depannya sampah akan menjadi berkah. Sebab pihaknya mengolah sampah plastik menjadi produk yang mempunyai nilai jual lebih.

“Kami sangat berpengalaman di bidang ini, dan PT Polindo Utama yang menangani sampah adalah perusahaan cabang dari Jakarta. Dan kami ingin mengembangkan di Sumatera Utara, khususnya di Deliserdang,” ujar Law.

 Law memaparkan,  kontrak pengiriman yang akan mereka ekspor sebanyak 22 container adalah yang perdana. “Pelepasan hari ini di awal kita kirim dua container dengan jumlah 44 ton via Pelabuhan Belawan, dan selanjutnya akan dilakukan pengirimin  secara berkala,” bilang Law.

 Lanjutnya, ekspor seperti ini sebelumnya tidak  hanya ke Negara Taiwan saja. Dari Jakarta  sudah dilakukan ekspor ke beberapa  negara  termasuk  ekspor ke Eropa, Australia, Amerika dan Asia. “Sedangkan Sumut baru perdana, dan sasarannya juga akan dilakukan ke Negara Eropa,” kata Law penuh optimis.

 Kata Law, jenis sampah  yang didaur ulang ini merupakan jenis botol plastik dan lainnya, bisa dipergunakan menjadi serat  baju, peralatan olahraga dan lainnya.

 Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Plastics Recyclers ( IPR ), Ahmad Nuzuluddin mengatakan, Indonesia dihadapkan pada permasalahan sampah plastik  yang hingga kini perlu dilakukan tindaklanjut pengelolaan yang cepat, tepat dan ramah lingkungan. Hal ini sangat penting mengingat sampah plastik memang diciptakan untuk dimanfaatkan lagi dengan reduse, reuse dan recycler, bukan untuk di buang sembarangan.Plastik merupakan benda yang tidak dapat terurai dalam waktu yang sangat lama hingga jutaan tahun dan dapat mengakibatkan pencemaran tanah dan air. 

 ”Untuk itu PT Polindo Utama dengan konsistensinya, berupaya membantu mengurangi dampak dari permasalahan tersebut dengan cara mendaur ulang sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Sekaligus, bentuk nyata dukungan PT Polindo Utama terhadap kepedulian lingkungan di Indonesia,” ujar Ahmad. 

 Sedangkan Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan, diwakili  Asisten III Bidang Perekonomin Setdakab, Putra Jaya Manalu SE, MM mengatakan, pihaknya sangat mendukung produk ekspor sampah plastik ini. Sebab, bagi pemerintah Deliserdang, dengan adanya investasi ini tentunya  akan menambah nilai  pertumbuhan ekonomi Pemkab.”Dengan adanya investasi ini akan membuka lapangan  pekerjaan,  apa lagi sampah ini  bernilai jual lebih,” kata Putra Jaya.

  Dia berharap, PT Polindo Utama dapat melestarikan lingkungan, melalui pengolahan sampah plastik dan  limbahnya. “Kami juga berharap, tidak hanya sampah yang diekspor, tetapi bisa menjadi barang jadi yang nilai jualnya jauh lebih tinggi. Dan kami meyakini akan dilakukan perusahaan tersebut, namun tentunya secara bertahap,” harapnya.

Sebelumnya, melalui video virtual dalam kegiatan itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kememdag) RI, Kasan mengatakan,

Ekspor produk plastik Indonesia, pada periode Januari–Agustus 2020 mencapai US$1,62 miliar (sekira Rp23,77 triliun). Angka ini naik 0,39% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,61 miliar (sekitar Rp23,63 triliun). 

Kasan mengatakan, neraca perdagangan Indonesia ke manca negara pada  Januari-Agustus 2020 yang mengalami surplus sebesar US$11,08 miliar (Rp162,62 triliun). Hal ini tercatat lebih besar dari periode yang sama tahun 2019 yang mengalami defisit sebesar US$2,06 miliar (Rp30,23 triliun).

Kasan mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Polindo Utama di Deliserdang yang mengekspor produk daur ulang biji plastik atau Polyethylen Terephtalete (PET) ke Taiwan sebanyak 44 ton. PET merupakan resin polymer plastik thermoplast dari kelompok polyester yang diproduksi industri kimia dan digunakan dalam serat sintesis, botol minuman dan wadah makanan.

Kasan menjelaskan, produk yang diproduksi dari PT Polindo Utama adalah daur ulang PET yang merupakan sektor produk yang tetap bertahan dan masih dapat terus ditingkatkan ekspornya pada masa pandemi ini. Sebab, hampir semua lini kehidupan membutuhkan plastik sebagai kemasan (packaging serta bahan baku industri untuk memproduksi benang filament, plastik kemasan, serta bahan baku tekstil.

“Saya yakin, melalui pengembangan riset dan inovasi, PT Polindo Utama akan mampu terus melakukan terobosan inovasi di masa pandemi ini untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah dari limbah plastik yang sudah tidak dapat digunakan lagi,” ungkapnya.

Dia juga optimis, bersama dengan Kemendag, perusahaan akan terus berkembang nilai dan volume ekspornya bukan saja ke negara-negara Jerman, Turki, Italia, Inggris, Spanyol, Australia, Amerika Serikat, RRT, Taiwan, dan Korea. Sehingga pada Desember 2020, nilai ekspornya diharapkan dapat mencapai sekitar Rp308 miliar.

Dia berharap pelepasan ekspor dua kontainer produk daur ulang PET ke Taiwan ini, dapat memotivasi para pelaku bisnis, bukan hanya di Sumatera Utara, tetapi seluruh Indonesia walaupun dilakukan secara hybrid antara Deliserdang, Jakarta dan Bandung.

“Semoga kita dapat terus meningkatkan sinergi yang baik untuk melewati masa sulit pandemi ini dan meningkatkan ekspor non-migas sekaligus memperbaiki dan menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia,” pungkasnya. (ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/