Hari besar keagamaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 tinggal hitungan hari. Menyikapi aksi-aksi teror sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta semua pihak ikut bersama-sama menjaga dan mengawal Sumut agar tetap aman, damai, maju, dan bermartabat. Kata Gubsu, aksi terorisme harus diwaspadai.
âSUMUT termasuk provinsi yang aman dan tentram. Tetapi bukan berarti antisipasi diabaikan begitu saja. Bayangkan, di Mako Polrestabes Medan bisa terjadi ledakan bom oelh pelaku teror. Yang salah bukan kantor polisinya. Yang salah yang meledakkan bom. Kalau katanya kantor polisi terlalu longgar, loh itu tempat pengaduan rakyat di situ. Sempat ketat dia, siapa yang masuk harus diperiksa seperti ke tempat presiden, ya bubar kita semua,â kata Edy, saat memimpin Rapat Forkopimda jelang akhir tahun menyambut Nataru, di Aula Raja Inal Siregar, Rabu (11/12).
Karenanya, kata Edy, yang perlu dilakukan adalah bersama mewaspadai pelaku teror yang selalu meresahkan masyarakat. Kewaspadaan diimplementasikan dengan rencana antisipasi sesuai tupoksi masing-masing stakeholder, demi kenyamanan rakyat.
âKesemuanya bukan untuk mencari siapa yang paling hebat dan paling bagus kinerjanya, tetapi bagaimana memberikan yang terbaik bagi rakyat. Perkara tugas, saya yakin semua ini sudah tahu. Kita tinggal koordinasi dan silaturahim secara intensif,âkatanya.
Hadir dalam rakor mewakili unsur Forkopimda dari TNI/Polri dan Kejaksaan. Turut mendampingi Sekdaprovsu R Sabrina dan sejumlah pimpinan OPD terkait.
Edy juga menyinggung soal kesiapan pelayanan publik seperti antisipasi pemadaman listrik. Karena kondisi seperti itu kerap terjadi dan membuat rakyat mengeluh, terlebih lagi saat perayaan hari besar keagamaan maupun ibadah.
Untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, akan disiapkan pihak kepolisian. Pemprovsu melalui Dinas Perhubungan akan memberlakukan pembatasan operasional mobil barang pada waktu tertentu, seperti sepekan sebelum Natal serta Tahun Baru.
âSedangkan untuk posko, akan dimulai dari 18 Desember ini. Antisipasinya adalah libur sekolah, cuti bersama, libur natal, libur tahun baru, akhir tahun baru hingga sepekan berikutnya sampai 8 Januari (2020),â sebut Kadishub Abdul Haris Lubis.
3.310 Personel Polri dan TNI Dikerahkan
Untuk kesiapan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, personil Polrestabes Medan dan Kodim 0201/BS telah menyiapkan ribuan personil.
âJumlah personil yang dikerahkan saat melakukan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru nanti sebanyak 3.310 personil gabungan dari Polda Sumut, unsur TNI, Satpol PP hingga Dishub. Setiap gereja ditempatkan personil TNI maupun Polri,â terang Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, didampingi Dandim 0201/BS Kolonel Roy Hansen Sinaga, saat melakukan peninjauan pengamanan di sejumlah gereja di wilayah Kota Medan, Rabu (11/12).
Awalnya rombongan meninjau gereja GPdI Maranatha Jalan S Parman. Kemudian beranjak ke gereja GPIB Jalan Dipenogoro Medan. Selanjutnya, para personil gabungan ke Gereja HKBP Sudirman dan Gereja Katedral Jalan Pemuda.
Kombes Pol Dadang Hartanto mengakui, ada beberapa kerawanan kejahatan yang mungkin terjadi saat perayaan Natal maupun Tahun Baru. Salah satunya adalah kejahatan terorisme. âBeberapa kerawanan yang menjadi prioritas yaitu teror, kejahatan dengan kekerasan, dan pencurian motor,â ujar ketika diwawancarai.
Dalam pengamanan gereja, pihaknya berkoordinasi dengan Kodim 0201/BS. Selain itu, dengan pihak gereja terkait kegiatan-kegiatan natal. âKita koordinasi juga dengan Kodim dan pihak gereja terkait kegiatan maupun aktifitasnya,â ucapnya.
Pihak gereja juga diimbau agar lebih memantau barang bawaan yang datang. Kemudian lokasi parkiran lebih diawasi. Apabila melihat jemaat yang tidak dikenal atau mencurigakan, maka segera melaporkan kepada aparat.
Diutarakan dia, penempatan personil setiap gereja tergantung pada jumlah jemaat gereja. âKalau jemaatnya jumlah besar, akan kita tempatkan kekuatan yang lebih. Karena jumlahnya akan menimbulkan kerawanan terutama persoalan parkir dan kemacetan,â jelasnya.
Sejauh ini, sebanyak 20 gereja di wilayah hukum Polrestabes Medan menjadi prioritas pengamanan. Namun pengamanan dari pihak gereja juga diperlukan untuk membantu kepolisian dalam melakukan penjagaan. âPengamanan internal sangat membantu kita terutama dalam mengatur jemaat dan mengenal jemaat yang masuk serta memeriksa barang-barang bawaan,â pungkasnya.
Pendeta HKBP Sudirman, Pdt F Hutapea, mengapresiasi kehadiran pihak kepolisan mengamankan perayaan natal. Kata dia, pihak gereja juga melakukan pengamanan secara internal. âKita bersinergi agar perayaan Natal berjalan aman. Kita juga melakukan pengamanan dan telah menugaskan kepada anak muda, para panitia dan satpam,â ujarnya. (prn/ris)