Menurutnya, pemeriksaan ini merupakan prosedur utama bagi para pasangan calon yang akan bertanding di Pilkada 2018. “Selain diperiksa oleh BNN, para pasangan calon juga akan diperiksa di bagian kepala tepatnya di otak. Hal ini berfungsi untuk mengetahui kejiwaan para pasangan calon tersebut,” paparnya.
Tak itu saja, para pasangan calon ini telah diminta sehari sebelumnya untuk melakukan puasa. Hal ini dilakukan guna pemeriksaan bagian dalam tubuh para pasangan calon. “Kesemuanya diwajibkan berpuasa, fungsinya akan diketahui bagian dalam tubuhnya terlebih di RSUP Adam Malik terdapat pemeriksaan USG abdominal agar mengetahui kondisi lambung dan kandung kemihnya,” paparnya.
Menurutnya, pemeriksaan darah juga akan dilakukan dua kali. Pemeriksaan ini dilakukan sebelum dan setelah berpuasa. “Selepas diperiksa bagian dalam tubuh para pasangan calon, maka test yang terakhir adalah pemeriksaan psikiater,” tukasnya.
Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut, Tuangkus Harianja yang juga ditanyai mengaku sudah melakukan tes urine untuk tes narkotika. Disebut Tuangkus, pemeriksaan 3 Pasang Calon hingga selesai, lebih kurang 1 jam 30 menit. Dijelaskannya, pemeriksaan itu menggunakan 6 parameter yang bisa lebih 6 jenis narkotika terdeteksi, yakni ekstasi, sabu, ganja dan kokain.
“Tim kita berjumlah 8 orang dengan alat disediakan BNN Sumut. Untuk alur pemeriksaan, didata nama, dikasih kode, disaksikan oleh saksi, diambil urinenya, setelah itu difoto dan diserahkan pada tim kita, ” ujar Tuangkus.
Seorang Dokter Kesehatan Jiwa, dr Elmeida Effendi kepada wartawan menyebut, pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaam status mental dan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) terdiri dari 566 pernyataan, mana yang sesuai mana yang tidak untuk menilai kesehatan jiwa. Begitu juga untuk bebas dari gangguan jiwa, profil kepribadian berupa dimensi-dimensi tertentu, kecenderungan untuk tidak berterus terang, keluhan-keluhan fisik terkait adanya masalah atau tugas, depresi, hobby, aktivitas, kepemimpinan dan dependensi, sifat tertutup atau terbuka, kecenderungan melanggar aturan, kekuatan ego, tanggung jawab sosial dan lain-lain. Dijelaskannya, Psikiater berada dalam tim Dokter IDI, untuk menentukan sehat jiwanya Paslon.