MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komunitas Jurnalis Bersepeda Sehat Medan menilai Kota Medan belum ramah terhadap pengguna sepeda dan pejalan kaki. Buktinya, masih minimnya rambu atau ruang bagi pengguna sepeda serta kurangnya kesadaran pengendara bermesin seperti motor dan mobil di Lapangan Merdeka Medan.
Irwansyah Putra Nasution merupakan Jurnalis Media Online, Minggu (12/1) mengatakan, penggunaan kawasan Lapangan Merdeka sebagai fasilitas umum yang dapat digunakan masyarakat untuk berolahraga dan berkreasi sudah tepat, namun pengawasan dan pengamanan yang dilakukan pemerintah kota maupun Satlantas Medan serta Dishub belum maksimal.
Pasalnya, Lapangan Merdeka Medan yang seharusnya dapat digunakan dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, tidak berjalan sesuai waktu. Sebab, pukul 09.20 WIB kendaraan bermesin sudah lalu lalang di kawasan Lapangan Merdeka Medan.
“Inikan bisa membahayakan warga yang berolahraga baik yang lari, bersepeda maupun yang menikmati weekend. Seharusnya mereka konsisten untuk melakukan penjagaan,” kata pria akrab disapa Ibey.
Hal sama juga diutarakan Syarif Dayan. Berprofesi sebagai Jurnalis, ia meminta kepada pemerintah untuk membuat regulasi yang baik, meskipun butuh sosialisasi ekstra nantinya. Apalagi dibutuhkan kesadaran pengguna kendaraan bermesin untuk mendahulukan pengguna sepeda atau pun pejalan kaki.
“Kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya sudah membuat regulasi untuk warga yang menggunakan sepeda dan pejalan kaki. Jadi program ini harus konsisten dalam pengawasannya. Apalagi bersepeda dapat mengurangi kemacetan lalu lintas serta polusi udara,” ucapnya.
Jurnalis Bersepeda Sehat lakukan Goes Bareng sejauh 14 Km dengan titik kumpul Lapangan Merdeka Medan dengan rute Perintis Kemerdekaan, Wiliam Iskandar (Pancing) hingga kawasan Citra Land. Selain mempererat silaturahim sesama jurnalis juga sebagai kampanye pola hidup sehat. (fac/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komunitas Jurnalis Bersepeda Sehat Medan menilai Kota Medan belum ramah terhadap pengguna sepeda dan pejalan kaki. Buktinya, masih minimnya rambu atau ruang bagi pengguna sepeda serta kurangnya kesadaran pengendara bermesin seperti motor dan mobil di Lapangan Merdeka Medan.
Irwansyah Putra Nasution merupakan Jurnalis Media Online, Minggu (12/1) mengatakan, penggunaan kawasan Lapangan Merdeka sebagai fasilitas umum yang dapat digunakan masyarakat untuk berolahraga dan berkreasi sudah tepat, namun pengawasan dan pengamanan yang dilakukan pemerintah kota maupun Satlantas Medan serta Dishub belum maksimal.
Pasalnya, Lapangan Merdeka Medan yang seharusnya dapat digunakan dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, tidak berjalan sesuai waktu. Sebab, pukul 09.20 WIB kendaraan bermesin sudah lalu lalang di kawasan Lapangan Merdeka Medan.
“Inikan bisa membahayakan warga yang berolahraga baik yang lari, bersepeda maupun yang menikmati weekend. Seharusnya mereka konsisten untuk melakukan penjagaan,” kata pria akrab disapa Ibey.
Hal sama juga diutarakan Syarif Dayan. Berprofesi sebagai Jurnalis, ia meminta kepada pemerintah untuk membuat regulasi yang baik, meskipun butuh sosialisasi ekstra nantinya. Apalagi dibutuhkan kesadaran pengguna kendaraan bermesin untuk mendahulukan pengguna sepeda atau pun pejalan kaki.
“Kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya sudah membuat regulasi untuk warga yang menggunakan sepeda dan pejalan kaki. Jadi program ini harus konsisten dalam pengawasannya. Apalagi bersepeda dapat mengurangi kemacetan lalu lintas serta polusi udara,” ucapnya.
Jurnalis Bersepeda Sehat lakukan Goes Bareng sejauh 14 Km dengan titik kumpul Lapangan Merdeka Medan dengan rute Perintis Kemerdekaan, Wiliam Iskandar (Pancing) hingga kawasan Citra Land. Selain mempererat silaturahim sesama jurnalis juga sebagai kampanye pola hidup sehat. (fac/ila)