26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Direksi PD Pasar Tak Becus Kerja

Kondisi proyek revitalisasi Pasar Kampunglalang yang masih rata dengan tanah karena hingga kini belum dibangun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Jajaran direksi PD Pasar Kota Medan dianggap tidak becus dalam hal perencanaan revitalisasi Pasar Kampunglalang. Sebab hingga hari ini, proyek senilai Rp26 miliar tersebut masih mangkrak alias tidak ada progres yang signifikan.

“Saya heran melihat pejabat-pejabat Pemko ini, terlebih Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya. Dia terlalu banyak janji ini itu, tapi apapun tidak ada yang selesai dibuatnya. Contohnya pembangunan Pasar Kampunglalang,” kata Anggota Komisi C Dame Duma Sari Hutagalung kepada Sumut Pos, Rabu (1/11).

Menurutnya, PD Pasar hanya sukses saat ‘menggusur’ ratusan pedagang Pasar Kampunglalang. Namun sulit merealisasikan rencana pembangunan pasar tersebut.

“Pedagang Pasar Kampunglalang banyak yang mengadu sama saya, kapannya siap pembangunan dilakukan. Inilah yang saya herankan, kenapa lama sekali pembangunan selesai. Padahal pemenang tender sudah ditunjuk dan anggaran sudah disiapkan,” katanya.

Lebih lanjut, politisi Gerindra ini mempertanyakan bekas material pembongkaran seperti besi dan lainnya di Pasar Kampunglalang sekarang ini sudah bagaimana kondisinya. Sebab dari informasi yang ia terima, akibat masalah tersebut Rusdi Sinuraya tersangkut persoalan hukum di Polda Sumut.

“Begitu juga mengenai besi-besi dan material bangunan lainnya yang berada di Pasar Aksara. Tempo hari PD Pasar yang meruntuhkan bangunannya, sekarang ini ke mana coba asetnya. Sudah terlalu banyak janji si dirut ini tapi apapun tidak ada dia lakukan secara tuntas. Bahkan dia pernah janji mau potong 13 ekor hewan kurban saat Hari Raya Haji, untuk syukuran pembangunan Pasar Kampunglalang,” katanya.

Atas dasar itu, ia meminta Wali Kota Medan Dzulmi Eldin untuk tegas menyikapi mangkraknya proyek revitalisasi Pasar Kampunglalang. “Masa sudah dianggarkan tidak dikerjakan, berarti kan ada persoalan didalamnya. Kalaupun dikerjakan saya yakin pekerjaannya tidak maksimal dan pesimis bisa selesai di tahun ini,” pungkasnya.

Amatan Sumut Pos di lokasi proyek Pasar Kampunglalang, pengerjaan pembangunan pasar itu hanya baru dilakukan pengorekan tanah dan pemasangan tiang paku bumi saja. Bahkan, di sekeliling lokasi yang dipasangi pagar seng itu, belum ada tampak satu biji batu pun untuk pembangunan.

Menyikapi tudingan itu, Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya mengatakan pihaknya sudah berulangkali melakukan upaya menyurati pihak kontraktor (PT Budi Mangun KSO), agar mempercepat pembangunan Pasar Kampunglalang.

“Kalau dituding seperti itu mau gimana lagi. Kami sudah desak kontraktor tapi faktanya tak ada perkembangan juga,” katanya saat dihubungi, kemarin (1/11).

Pihaknya juga telah menyampaikan persoalan mangkraknya proyek tersebut ke Dinas Perkim-PR Kota Medan.

“Harusnya itu ditanyakan juga ke mereka (Dinas Perkim-PR). Pengawasannya kan di mereka. Tapi memang pedagang kan hanya taunya PD Pasar yang bertanggungjawab tanpa tahu proses sebenarnya yang terjadi,” ungkapnya.

Menurutnya, tupoksi pembangunan bukan ranah PD Pasar melainkan Dinas Perkim-PR. “Tugas kami mengamankan pedagang. Yang menjalin kerja sama kan Dinas Perkim dengan kontraktor. Laporan dari Dinas Perkim sudah 20 persen pengerjaannya,” katanya.(prn/ala)

Kondisi proyek revitalisasi Pasar Kampunglalang yang masih rata dengan tanah karena hingga kini belum dibangun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Jajaran direksi PD Pasar Kota Medan dianggap tidak becus dalam hal perencanaan revitalisasi Pasar Kampunglalang. Sebab hingga hari ini, proyek senilai Rp26 miliar tersebut masih mangkrak alias tidak ada progres yang signifikan.

“Saya heran melihat pejabat-pejabat Pemko ini, terlebih Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya. Dia terlalu banyak janji ini itu, tapi apapun tidak ada yang selesai dibuatnya. Contohnya pembangunan Pasar Kampunglalang,” kata Anggota Komisi C Dame Duma Sari Hutagalung kepada Sumut Pos, Rabu (1/11).

Menurutnya, PD Pasar hanya sukses saat ‘menggusur’ ratusan pedagang Pasar Kampunglalang. Namun sulit merealisasikan rencana pembangunan pasar tersebut.

“Pedagang Pasar Kampunglalang banyak yang mengadu sama saya, kapannya siap pembangunan dilakukan. Inilah yang saya herankan, kenapa lama sekali pembangunan selesai. Padahal pemenang tender sudah ditunjuk dan anggaran sudah disiapkan,” katanya.

Lebih lanjut, politisi Gerindra ini mempertanyakan bekas material pembongkaran seperti besi dan lainnya di Pasar Kampunglalang sekarang ini sudah bagaimana kondisinya. Sebab dari informasi yang ia terima, akibat masalah tersebut Rusdi Sinuraya tersangkut persoalan hukum di Polda Sumut.

“Begitu juga mengenai besi-besi dan material bangunan lainnya yang berada di Pasar Aksara. Tempo hari PD Pasar yang meruntuhkan bangunannya, sekarang ini ke mana coba asetnya. Sudah terlalu banyak janji si dirut ini tapi apapun tidak ada dia lakukan secara tuntas. Bahkan dia pernah janji mau potong 13 ekor hewan kurban saat Hari Raya Haji, untuk syukuran pembangunan Pasar Kampunglalang,” katanya.

Atas dasar itu, ia meminta Wali Kota Medan Dzulmi Eldin untuk tegas menyikapi mangkraknya proyek revitalisasi Pasar Kampunglalang. “Masa sudah dianggarkan tidak dikerjakan, berarti kan ada persoalan didalamnya. Kalaupun dikerjakan saya yakin pekerjaannya tidak maksimal dan pesimis bisa selesai di tahun ini,” pungkasnya.

Amatan Sumut Pos di lokasi proyek Pasar Kampunglalang, pengerjaan pembangunan pasar itu hanya baru dilakukan pengorekan tanah dan pemasangan tiang paku bumi saja. Bahkan, di sekeliling lokasi yang dipasangi pagar seng itu, belum ada tampak satu biji batu pun untuk pembangunan.

Menyikapi tudingan itu, Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya mengatakan pihaknya sudah berulangkali melakukan upaya menyurati pihak kontraktor (PT Budi Mangun KSO), agar mempercepat pembangunan Pasar Kampunglalang.

“Kalau dituding seperti itu mau gimana lagi. Kami sudah desak kontraktor tapi faktanya tak ada perkembangan juga,” katanya saat dihubungi, kemarin (1/11).

Pihaknya juga telah menyampaikan persoalan mangkraknya proyek tersebut ke Dinas Perkim-PR Kota Medan.

“Harusnya itu ditanyakan juga ke mereka (Dinas Perkim-PR). Pengawasannya kan di mereka. Tapi memang pedagang kan hanya taunya PD Pasar yang bertanggungjawab tanpa tahu proses sebenarnya yang terjadi,” ungkapnya.

Menurutnya, tupoksi pembangunan bukan ranah PD Pasar melainkan Dinas Perkim-PR. “Tugas kami mengamankan pedagang. Yang menjalin kerja sama kan Dinas Perkim dengan kontraktor. Laporan dari Dinas Perkim sudah 20 persen pengerjaannya,” katanya.(prn/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/