31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Dirampok di Kesawan, Thing-thing Tewas di RS

MEDAN- Tini alias Khok Thing-thing (28), warga Katamso Medan, menghembuskan nafas terakhir-nya, Selasa (12/2), setelah mendapatkan perawatan di RS Materna Medan selama empat hari. Sebelum-nya, korban dirawat intensif di rumah sakit tersebut akibat luka di bagian kepala karena terhempas aspal saat hendak menyelamatkan tasnya dari aksi perampokkan di Jalan Ahmad Yani Medan pada Jumat malam (8/2) lalu.

Tante korban, Siuhoa (53)  mengatakan, keponakannya tersebut meninggal karena mengalami pendarahan pada bagian kepala dan bagian paru-paru, setelah terhempas dari becak bermotor yang ditumpanginya.

“Korban mempertahankan tas miliknya yang ditarik perampok di Jalan Ahmad Yani. Korban malam itu bere-ncana akan merayakan Imlek di kampung halaman di Kota Rantau Parapat,” ujar Siuhoa.

Awalnya, kata Siuhoa, Khok Thing-thing bersama ayahnya menumpang betor  hendak ke stasiun kereta api (KA) menuju Rantau Prapat. Tapi, di tengah perjalanan korban dirampok.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Barat Iptu Syarifur Rahman mengatakan, dalam menangani kasus perampokan ini pihak kepolisian masih melakukan penyidikan. “Kita masih melakukan penyelidikan,” ujarnya. (12/2).

Selain itu, kata Iptu Syariful, pihak kepolisian menunggu Laporan Polisi (LP) dari pihak keluarga. Setelah pihak keluarga melaporkan, maka polisi akan memanggil saksi-saksi yang berada di Tempat Kejadian Pertama (TKP).  “Kita masih melakukan olah TKP dan masih mengumpulkan data-data dari tukang parkir dan tukang sate yang berada di dekat lokasi kejadian,” ujarnya.  Sementara itu, jenazah korban dikremasi dan akan dibawa ke kampung halamannya. (mag-19)

MEDAN- Tini alias Khok Thing-thing (28), warga Katamso Medan, menghembuskan nafas terakhir-nya, Selasa (12/2), setelah mendapatkan perawatan di RS Materna Medan selama empat hari. Sebelum-nya, korban dirawat intensif di rumah sakit tersebut akibat luka di bagian kepala karena terhempas aspal saat hendak menyelamatkan tasnya dari aksi perampokkan di Jalan Ahmad Yani Medan pada Jumat malam (8/2) lalu.

Tante korban, Siuhoa (53)  mengatakan, keponakannya tersebut meninggal karena mengalami pendarahan pada bagian kepala dan bagian paru-paru, setelah terhempas dari becak bermotor yang ditumpanginya.

“Korban mempertahankan tas miliknya yang ditarik perampok di Jalan Ahmad Yani. Korban malam itu bere-ncana akan merayakan Imlek di kampung halaman di Kota Rantau Parapat,” ujar Siuhoa.

Awalnya, kata Siuhoa, Khok Thing-thing bersama ayahnya menumpang betor  hendak ke stasiun kereta api (KA) menuju Rantau Prapat. Tapi, di tengah perjalanan korban dirampok.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Barat Iptu Syarifur Rahman mengatakan, dalam menangani kasus perampokan ini pihak kepolisian masih melakukan penyidikan. “Kita masih melakukan penyelidikan,” ujarnya. (12/2).

Selain itu, kata Iptu Syariful, pihak kepolisian menunggu Laporan Polisi (LP) dari pihak keluarga. Setelah pihak keluarga melaporkan, maka polisi akan memanggil saksi-saksi yang berada di Tempat Kejadian Pertama (TKP).  “Kita masih melakukan olah TKP dan masih mengumpulkan data-data dari tukang parkir dan tukang sate yang berada di dekat lokasi kejadian,” ujarnya.  Sementara itu, jenazah korban dikremasi dan akan dibawa ke kampung halamannya. (mag-19)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/