25.6 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Korban Bermimpi Disiram Air oleh Suami

Pasutri yang tewas terpanggang di kamar mandi. Cinta mereka tidak direstui keluarga.
Pasutri yang tewas terpanggang di kamar mandi. Cinta mereka tidak direstui keluarga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menewaskan pasutri Ridwan Ginting (48) dan Rosmawati Hasibuan (46), yang ditemukan terbujur kaku di kamar mandi lantai II rumah kos Jl. Kemiri III No 24, Kel. Sudirejo II, Kec. Medan Kota, akibat kebakaran hebat, Selasa (11/2) dini hari.

Saat wartawan POSMETRO MEDAN di lokasi diperoleh cerita dari seorang wanita berkulit putih dan berambut panjang yang mengaku sebagai salah satu penghuni kos. Menurutnya, sehari sebelum insiden memilukan tersebut, Rosmawati pernah bercerita kepadanya.

Saat itu Senin (10/2) sore, wanita yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan jika dirinya sempat ngobrol dengan Rosmawati yang diketahui tengah hamil 5 bulan. Ketika itu, Rosmawati mengaku bermimpi jika dirinya disiram air oleh suaminya Ridwan.

“Cuma karena aku tak begitu mengerti arti mimpi ya tak ku tanggapi,” katanya.

Sementara itu, seorang penghuni kos lainnya mengaku, saat kejadian dia sedang bekerja di Simpang Limun. Dia mengetahui jika kos-kosannya hangus terbakar setelah pulang ke kos. “Habis semua barang-barangku. Tak ada yang bisa aku selamatkan termasuk baju-baju dan emas,” kata wanita perantau asal Nias itu.

Sementara itu, ibu kandung Ridwan, Rohana (68) yang dikabarkan tak merestui hubungannya dengan Rosmawati mengatakan, jika anak dan menantunya sudah tenang. “Sudah tenang Ridwan sama Ros. Kita berdoa saja,” katanya seraya meminta segala kesalahan putranya semasa hidup dimaafkan.

Sementara itu, seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan yang mengaku sebagai kakak sepupu korban mengatakan, jika Ridwan dan Rosmawati semula menjalani hubungan berbeda agama hingga membuat pihak keluarga menentang hubungan asmara keduanya.

“Sebenarnya tak ada lagi yang harus dibahas soal itu. Cuma dulu karena tak seiman jadi wajar ditentang. Tapi akhirnya kan menikah juga mereka,” katanya.

Sementara itu, diperoleh kabar jika keluarga Rosmawati belum mengetahui kabar kematiannya lantaran belum diketahui keberadaannya.

“Keluarganya belum tahu karena kami tak tahu dari mana sebenarnya asalnya,” kata salah seorang tetangga korban.

Terpisah, pemilik kos-kosan Hj Nurhijanah alias Kinong alias Mami tak bisa di temui. Namun salah seorang kerabatnya mengaku, jika rumah tersebut masih dalam pengawasan pihak kepolisian.

“Ya masih dalam pengawasan polisi, jadi belum bisa dibenahi,” katanya dari balik gerbang rumah.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, AKP Faidir Chaniago SH mengatakan jika pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan tim Labfor. (wel/bud)

Pasutri yang tewas terpanggang di kamar mandi. Cinta mereka tidak direstui keluarga.
Pasutri yang tewas terpanggang di kamar mandi. Cinta mereka tidak direstui keluarga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menewaskan pasutri Ridwan Ginting (48) dan Rosmawati Hasibuan (46), yang ditemukan terbujur kaku di kamar mandi lantai II rumah kos Jl. Kemiri III No 24, Kel. Sudirejo II, Kec. Medan Kota, akibat kebakaran hebat, Selasa (11/2) dini hari.

Saat wartawan POSMETRO MEDAN di lokasi diperoleh cerita dari seorang wanita berkulit putih dan berambut panjang yang mengaku sebagai salah satu penghuni kos. Menurutnya, sehari sebelum insiden memilukan tersebut, Rosmawati pernah bercerita kepadanya.

Saat itu Senin (10/2) sore, wanita yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan jika dirinya sempat ngobrol dengan Rosmawati yang diketahui tengah hamil 5 bulan. Ketika itu, Rosmawati mengaku bermimpi jika dirinya disiram air oleh suaminya Ridwan.

“Cuma karena aku tak begitu mengerti arti mimpi ya tak ku tanggapi,” katanya.

Sementara itu, seorang penghuni kos lainnya mengaku, saat kejadian dia sedang bekerja di Simpang Limun. Dia mengetahui jika kos-kosannya hangus terbakar setelah pulang ke kos. “Habis semua barang-barangku. Tak ada yang bisa aku selamatkan termasuk baju-baju dan emas,” kata wanita perantau asal Nias itu.

Sementara itu, ibu kandung Ridwan, Rohana (68) yang dikabarkan tak merestui hubungannya dengan Rosmawati mengatakan, jika anak dan menantunya sudah tenang. “Sudah tenang Ridwan sama Ros. Kita berdoa saja,” katanya seraya meminta segala kesalahan putranya semasa hidup dimaafkan.

Sementara itu, seorang wanita berusia sekitar 50 tahunan yang mengaku sebagai kakak sepupu korban mengatakan, jika Ridwan dan Rosmawati semula menjalani hubungan berbeda agama hingga membuat pihak keluarga menentang hubungan asmara keduanya.

“Sebenarnya tak ada lagi yang harus dibahas soal itu. Cuma dulu karena tak seiman jadi wajar ditentang. Tapi akhirnya kan menikah juga mereka,” katanya.

Sementara itu, diperoleh kabar jika keluarga Rosmawati belum mengetahui kabar kematiannya lantaran belum diketahui keberadaannya.

“Keluarganya belum tahu karena kami tak tahu dari mana sebenarnya asalnya,” kata salah seorang tetangga korban.

Terpisah, pemilik kos-kosan Hj Nurhijanah alias Kinong alias Mami tak bisa di temui. Namun salah seorang kerabatnya mengaku, jika rumah tersebut masih dalam pengawasan pihak kepolisian.

“Ya masih dalam pengawasan polisi, jadi belum bisa dibenahi,” katanya dari balik gerbang rumah.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, AKP Faidir Chaniago SH mengatakan jika pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan tim Labfor. (wel/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/