32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

PLN-UPK Belawan Gelar Pelatihan dan Simulasi Penanganan Bencana

Datangkan PMI, Basarnas, Tim Penjinak Bom & Dinas Kebakaran

ARAHAN; Peserta pelatihan simulasi penanganan bencana dari PT PLN UPK Belawan, mendengar arahan dari Basarnas dan tim yang tergabung.
ARAHAN; Peserta pelatihan simulasi penanganan bencana dari PT PLN UPK Belawan, mendengar arahan dari Basarnas dan tim yang tergabung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Belawan menggelar pelatihan tanggap darurat untuk meminimalkan dampak resiko yang akan ditimbulkan di lingkngan kerja. Kegiatan simulasi penanganan bencana berlangsung di halaman Kantor PLN – UPK Belawan, Rabu (12/2).

Pelatihan dan simulasi dengan tema Optimalisasi Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3 pada Era Revolusi Industri 4.0 Berbasis Teknologi Informasi, bekerja sama dengan mendatangkann

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, Basarnas, tim penjinak bom dari Koprs Brimob Polda Sumut dan Dinas Pencegah Kebakaran Kota Medan.

Manajer PLN – UPK Belawan, Syahminan Siregar mengatakan, kegiatan pelatihan tanggap darurat bencana yang digelar untuk manajemen tahap pelaporan tanggap darurat, evakuasi korban bencana, sistem peringatan dini, P3K, water rescue, penangulangan kebakaran, penangulangan tumpahan kimia, penangulangan massa berdemo dan pelatihan dasar tentang penjinakan bom serta vertical rescue (menolong korban kebakaran dari atas gedung).

“Areal kerja kita adalah salah satu bagian objek vital nasional. Kita tahu bahwa Unit Pelakasan Pembangkitan Belawan ini termasuk yang terbesar di Sumatera sebagai penyuplai sistem kelistrikan untuk bagian Utara mencapai 50 sampai 60 persen. Tentunya rawan terhadap gangguan, baik dari internal, terutama eksternal,” katanya.

Syahminan mengatakan, saat ini juga banyak ancaman teror seperti bom, maka kegiatan digelar intinya agar dapat mengetahui dan memahami dalam menghadapi sesuatu hal-hal yang tidak dipahami. Kegiatan berlangsung dengan berkordinasi dengan pihak lainnya. Sehingga, nantinya jika menghadapi atau mengalami bencana atau teror maka penanganannya bisa tepat sasaran dan minim resiko.

“Harapan kita, dengan digelarnya pelatihan ini manfaatnya bukan hanya untuk internal PT PLN saja, melainkan untuk menangani bencana ditengah masyarakat. Sehingga, nantinya kita juga dapat berperan memberikan bantuan minimal dalam memberikan bantuan tanggap darurat,” pungkasnya. (fac/ila)

Datangkan PMI, Basarnas, Tim Penjinak Bom & Dinas Kebakaran

ARAHAN; Peserta pelatihan simulasi penanganan bencana dari PT PLN UPK Belawan, mendengar arahan dari Basarnas dan tim yang tergabung.
ARAHAN; Peserta pelatihan simulasi penanganan bencana dari PT PLN UPK Belawan, mendengar arahan dari Basarnas dan tim yang tergabung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Belawan menggelar pelatihan tanggap darurat untuk meminimalkan dampak resiko yang akan ditimbulkan di lingkngan kerja. Kegiatan simulasi penanganan bencana berlangsung di halaman Kantor PLN – UPK Belawan, Rabu (12/2).

Pelatihan dan simulasi dengan tema Optimalisasi Kemandirian Masyarakat Berbudaya K3 pada Era Revolusi Industri 4.0 Berbasis Teknologi Informasi, bekerja sama dengan mendatangkann

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, Basarnas, tim penjinak bom dari Koprs Brimob Polda Sumut dan Dinas Pencegah Kebakaran Kota Medan.

Manajer PLN – UPK Belawan, Syahminan Siregar mengatakan, kegiatan pelatihan tanggap darurat bencana yang digelar untuk manajemen tahap pelaporan tanggap darurat, evakuasi korban bencana, sistem peringatan dini, P3K, water rescue, penangulangan kebakaran, penangulangan tumpahan kimia, penangulangan massa berdemo dan pelatihan dasar tentang penjinakan bom serta vertical rescue (menolong korban kebakaran dari atas gedung).

“Areal kerja kita adalah salah satu bagian objek vital nasional. Kita tahu bahwa Unit Pelakasan Pembangkitan Belawan ini termasuk yang terbesar di Sumatera sebagai penyuplai sistem kelistrikan untuk bagian Utara mencapai 50 sampai 60 persen. Tentunya rawan terhadap gangguan, baik dari internal, terutama eksternal,” katanya.

Syahminan mengatakan, saat ini juga banyak ancaman teror seperti bom, maka kegiatan digelar intinya agar dapat mengetahui dan memahami dalam menghadapi sesuatu hal-hal yang tidak dipahami. Kegiatan berlangsung dengan berkordinasi dengan pihak lainnya. Sehingga, nantinya jika menghadapi atau mengalami bencana atau teror maka penanganannya bisa tepat sasaran dan minim resiko.

“Harapan kita, dengan digelarnya pelatihan ini manfaatnya bukan hanya untuk internal PT PLN saja, melainkan untuk menangani bencana ditengah masyarakat. Sehingga, nantinya kita juga dapat berperan memberikan bantuan minimal dalam memberikan bantuan tanggap darurat,” pungkasnya. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/