MEDAN-Bus yang ditumpangi skuad dan offisial Persiraja Banda Aceh, diserang sekelompok fans PSMS di kawasan Makam Pahlawan, Jalan Sisingamangaraja hingga Jalan Stasiun, tepat di pusat jajanan Merdeka Walk, Selasa (12/4) malam.
Akibat serangan itu kaca kiri mobil pemain pecah dan melukai 5 pemain. Pantauan wartawan Sumut Pos di Pos Polisi Sat Lantas Merdeka Walk, terlihat suasana arus lalu lintas sangat macet dan padat. Puluhan petugas disiagakan di lokasi tersebut. Penuturan Sisgiardi (47), Asisten Pelatih Persiraja Banda Aceh, mereka diserang oleh orang berbaju hijau.
“Kami diserang mulai dari depan Makam Pahlawan saat keluar dari Stadion Teladan saat mau pulang. Kami tidak tahu penyebabnya ,” terang Sisgiardi.
Hal senada diutarakan Sulaiman Abi, Asisten Pelatih, Hendra, pemain Persiraja. “Mana kami tahu Bang, kami mau pulang dan kami diserang sampai ke Pos Polisi Sat Lantas ini. Kami pilih berhenti disini karena kami lihat ada kantor polisi,” tukas Andre dengan luka dibibir di sekitar Merdeka Walk.
Kapten Tim Persiraja Abdul Musawir mengatakan hal sama. Abdul Musawir juga menunjukkan luka di pelipis mata kirinya akibat dilempar batu. “Saya tidak tahu bang dan saya kena karena saya pas duduk di bangku sebelah kiri,” ujar Abdul Musawir sambil memegang lukanya.
Kasubbag Dal Ops Polresta Medan, AKP M Sofian Sinaga mengatakan, pihaknya mengamankan 2 orang dan masih diperiksa. “Yang diamankan hanya 2 orang,” katanya.
Kedua pria tersebut Ardi (13), warga Pasar X, Medan Helvetia, pelajar Kelas III SLTP PAB II dan Sofian (17), warga Jalan Berdikari, Medan Helvetia, pelajar Kelas II SMU Swasta Medan Area. Penuturan Sofian dan Ardi saat ditanyai di Pos Polisi Sat Lantas Polresta Medan, mereka ditunjang kawannya untuk ikut melempar.
“Kami ditunjang kawan kami saat mau pulang dan diajak untuk melempar mobil pemain Persiraja Banda Aceh,” tukas Ardi sambil mengatakan Rabu (13/4) besok mau ujian sekolah dan meminta agar dibebaskan.
Atas kejadian itu, kubu Persiraja yang sedianya masih akan berada di Medan hingga (18/4) memutuskan pulang lebih awal.
“Rencananya, kami akan menginap sampai tanggal 18 April nanti. Tapi karena kejadian ini, sepertinya kami akan mengurungkan niat. Mungkin besok kami kembali ke Banda Aceh. Untuk malam ini, terpaksa kami masih menginap di Hotel Garuda Citra,” kata Manager Persiraja Banda Aceh Adly Tjalok saat dimintai keteranganya.
Menurut Nata Simangunsong, Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, mengaku tidak mengenal kelompok fans penyerang tersebut. “Kami sangat menyayangkan aksi anarkis seperti itu. Kami SMeCK tidak kenal para pelaku. Semoga di lain hari tidak ada lagi kejadian memalukan seperti ini,” beber Nata. (jon/ari)