30 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

60 Persen Logistik Pangan dari Karo, Pembangunan Jalan Alternatif Medan-Berastagi Dikebut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau perkembangan pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi via Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Selasa (11/4) lalu. Edy pun menjajal langsung pembangunan infrastruktur tersebut.

Untuk diketahui, sepanjang 9,75 kilometer jalan alternatif Medan-Berastagi tersebut, telah selesai diperbaiki dan dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di bawah kepimpinan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi-Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.

Jalur yang telah rampung dibangun berada di Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru. Dan saat ini, masih dalam proses pembangunan dengan membuka jalan baru, yakni di Dusun Tanduk Benua. Di lokasi tersebut, terdapat tanjakan yang sangat curam.

“Ini kita bangun untuk truk pengangkut logistik, karena 60 persen logistik pangan kita dari Karo. Sehingga bisa memotong biaya distribusi, makanya jalan ini harus berul-betul kuat,” jelas Edy, saat meninjau ruas jalan di Dusun Tanduk Benua.

Total jalur alternatif via Kutalimbaru ini sekitar 55,87 kilometer, lebih pendek dari jalur utama (jalan nasional) 76 kilometer. Selain itu, jalur ini juga lebih landai dari jalan nasional, sehingga akan mempercepat waktu tempuh dari Medan ke Berastagi.

“Nanti bisa tembus 3 jam, kalau sekarang (menggunakan jalan utama) bisa 8 jam, berapa bisa kita potong cost-nya? Harga buah-buahan, sayuran dari Karo akan lebih murah,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut, Bambang Pardede mengatakan, pembangunan jalan ini memakan biaya yang tidak sedikit. Ini karena beberapa ruasnya harus dibangun kembali karena jalur yang ada terlalu curam.

“Untuk proyek ruas jalan ini saja sepanjang 21 kilometer, nilainya mencapai Rp75 miliar, karena sebagian harus membuka jalan. Dan saat ini pembangunan yang sedang berjalan, masih sampai Bumi Perkemahan Sibolangit,” tuturnya.

Kepala Desa Suka Makmur,Bahtiar Ginting, mengaku sangat bersyukur, ruas jalan di desanya telah dibangun dan diperbaiki. Namun, dia berharap agar tanah di desanya bisa disertifikasi, karena saat ini sebagian besar kawasan desanya merupakan kawasan hutan.

“Saya mewakili rakyat di sini sangat berterima kasih karena jalan di desa kami sudah sangat bagus walau belum seluruhnya selesai, ini berpengaruh besar pada aktivitas warga kami, tapi kami mohon agar tanah kami disertifikasi, agar ada kepastian hukum bagi masyarakat,” harapnya. (gus/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau perkembangan pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi via Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Selasa (11/4) lalu. Edy pun menjajal langsung pembangunan infrastruktur tersebut.

Untuk diketahui, sepanjang 9,75 kilometer jalan alternatif Medan-Berastagi tersebut, telah selesai diperbaiki dan dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di bawah kepimpinan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi-Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.

Jalur yang telah rampung dibangun berada di Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru. Dan saat ini, masih dalam proses pembangunan dengan membuka jalan baru, yakni di Dusun Tanduk Benua. Di lokasi tersebut, terdapat tanjakan yang sangat curam.

“Ini kita bangun untuk truk pengangkut logistik, karena 60 persen logistik pangan kita dari Karo. Sehingga bisa memotong biaya distribusi, makanya jalan ini harus berul-betul kuat,” jelas Edy, saat meninjau ruas jalan di Dusun Tanduk Benua.

Total jalur alternatif via Kutalimbaru ini sekitar 55,87 kilometer, lebih pendek dari jalur utama (jalan nasional) 76 kilometer. Selain itu, jalur ini juga lebih landai dari jalan nasional, sehingga akan mempercepat waktu tempuh dari Medan ke Berastagi.

“Nanti bisa tembus 3 jam, kalau sekarang (menggunakan jalan utama) bisa 8 jam, berapa bisa kita potong cost-nya? Harga buah-buahan, sayuran dari Karo akan lebih murah,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut, Bambang Pardede mengatakan, pembangunan jalan ini memakan biaya yang tidak sedikit. Ini karena beberapa ruasnya harus dibangun kembali karena jalur yang ada terlalu curam.

“Untuk proyek ruas jalan ini saja sepanjang 21 kilometer, nilainya mencapai Rp75 miliar, karena sebagian harus membuka jalan. Dan saat ini pembangunan yang sedang berjalan, masih sampai Bumi Perkemahan Sibolangit,” tuturnya.

Kepala Desa Suka Makmur,Bahtiar Ginting, mengaku sangat bersyukur, ruas jalan di desanya telah dibangun dan diperbaiki. Namun, dia berharap agar tanah di desanya bisa disertifikasi, karena saat ini sebagian besar kawasan desanya merupakan kawasan hutan.

“Saya mewakili rakyat di sini sangat berterima kasih karena jalan di desa kami sudah sangat bagus walau belum seluruhnya selesai, ini berpengaruh besar pada aktivitas warga kami, tapi kami mohon agar tanah kami disertifikasi, agar ada kepastian hukum bagi masyarakat,” harapnya. (gus/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/