MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua kelompok pemuda yang disebut-sebut dari salah satu Organisasi Kepemudaan (OKP) di Medan, bentrok di Jalan Sendok/Ayahanda, Kamis (13/8) dinihari. Akibatnya, satu orang pria yang diketahui bernama Arifin (39) warga Jalan Medan-Binjai KM 8, sekarat dihajar pihak lawan.
Beruntung, nyawa Arifin dapat selamat lantaran dilarikan warga dan petugas Polsek Medan Baru ke RS Bhayangkara Medan, Jalan KH Wahid Hasyim.
Keterangan sejumlah warga, aksi bentrokan bermula saat sekelompok pemuda datang beriringan menggunakan dua mobil angkutan kota (angkot) dan masuk ke Jalan Sendok.
Di tengah jalan, sekelompok pemuda yang belum diketahui identitasnya dan diperkirakan berjumlah 50 orang, dihadang massa dari jarak sekitar 10 meter.
Melihat itu, kelompok pemuda yang di dalam angkot berlompatan turun. “Kelompok yang naik angkot itu mau ke rumah bang Nampat Ginting,” ujar salah seorang warga yang mengaku Dodi.
Mereja membawa senjata tajam.
Tak ayal, bentrokan pun tak terhindarkan. Mereka menyerang massa yang menghadang hingga kedua kelompok pemuda itu saling serang dengan melempar batu dan benda tumpul.
Karena kalah jumlah, kelompok massa penyerang yang disebut-sebut datang dari kawasan Kampung Lalang ini pun mundur. “Tapi satu orang ketinggalan bang. Itulah yang habis dihajar warga,” ungkapnya.
Pria yang diketahui bernama Arifin itu dihajar menggunakan pecahan wastafel dan benda tumpul lainnya hingga babak belur.
Tak berapa lama, petugas Polsek Medan Baru datang ke lokasi dan mengamankan korban. Polisi meminta warga membantu mengangkat korban untuk dibawa ke rumah sakit.
Tetapi, sejumlah warga enggan. “Biarkan aja pak, bau badannya itu. Biar dia bangun sendiri,” cetus warga sembari mengambil foto korban.
Barilah setelah dimarahi seorang ibu-ibu, warga membantu mengangkat tubuh Arifin yang sudah berlumuran darah ke mobil patroli.
Kepala Lingkungan III, Sei Putih Tengah, M Husni (67) mengaku sempat berusaha melerai bentrokan. Menurutnya, kelompok penyerang itu hendak menuju rumah salah satu warga bernama Nampat Ginting. Tetapi warga yang melihatnya menghadang hingga akhirnya penyerang mundur.
Kapolsek Medan Baru Kompol Ronny Nicolas Sidabutar yang dikonfirmasi mengaku, pihaknya sudah memintai keterangan empat orang saksi dan mengamankan satu angkot yang digunakan kelompok penyerang.
Motif penyerangan sementara diduga karena ribut di Diskotik Super. Merasa tak terima, kelompok massa yang menggunakan angkot melakukan penyerangan. “Mohon sabar, anggota masih bekerja di lapangan,” tukasnya. (ris)