24 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Jalur KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung Selesai 97 Persen

 

MEDAN – Pembangunan fisik jalur rel kereta api (KA) Bandar Tinggi-Kuala Tanjung di Sumatera Utara (Sumut), sudah mencapai 97 persen. Tahun ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo, sekaligus peresmian Pelabuhan Kuala Tanjung, di Kabupaten Batubara.

“Pembangunan jalur kereta api sepanjang 21,5 kilometer tinggal finishing saja. Yang meresmikan nantinya Pak Presiden. Tapi kapan waktunya ia belum bisa dipastikan,” kata ,” Kasubag Tata Usaha Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara, Oktaviandy Ali, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (12/8).

Pembangunan jalur kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, untuk mendukung infrastruktur dalam proses pengangkutan barang dari dan ke Pelabuhan Kuala Tanjung, menggunakan kereta api khusus peti kemas.

“Saat ini, pembangunan fisik 3 stasiun kereta api sedang berlangsung. Yakni Stasiun Tanjung Gading, Stasiun Kuala Tanjung, dan Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung,” jelas Ali.

Pembangunan jalur kereta api ditangani oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara. Menurutnya, pembangunan berlangsung tanpa kendala berarti. “Hanya saja untuk akses kolektor, kita butuh pengadaan tanah lagi di lintas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung,” tuturnya.

Molornya jadwal beroperasi jalur KA, yang sebelumnya dijadwalkan pada Juli 2018, menurutnya karena menunggu pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung selesai. “Kita sudah tahap finishing. Tapi kalau Pelabuhan Kuala Tanjung belum selesai, kita belum bisa beroperasi. Prinsipnya kita menunggu mereka dulu,” sebutnya.

Ali mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan uji coba track atau jalur perlintasan KA yang hampir rampung 100 persen itu. Untuk memastikan secara fisik jalur kereta api itu, layak beroperasi.

Untuk diketahui, Jalur Bandar Tinggi-Kuala Tanjung dibuat dengan panjang 21,5 kilometer (Km) dan akan segera dioperasikan menjadi jalur kereta api angkutan barang atau peti kemas. Moda transportasi itu sebagai infrastruktur di Sumut untuk dijadikan benteng ekonomi Selat Melaka, yang menjadi program pembangunan pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo. (gus)

 

MEDAN – Pembangunan fisik jalur rel kereta api (KA) Bandar Tinggi-Kuala Tanjung di Sumatera Utara (Sumut), sudah mencapai 97 persen. Tahun ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo, sekaligus peresmian Pelabuhan Kuala Tanjung, di Kabupaten Batubara.

“Pembangunan jalur kereta api sepanjang 21,5 kilometer tinggal finishing saja. Yang meresmikan nantinya Pak Presiden. Tapi kapan waktunya ia belum bisa dipastikan,” kata ,” Kasubag Tata Usaha Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara, Oktaviandy Ali, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (12/8).

Pembangunan jalur kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, untuk mendukung infrastruktur dalam proses pengangkutan barang dari dan ke Pelabuhan Kuala Tanjung, menggunakan kereta api khusus peti kemas.

“Saat ini, pembangunan fisik 3 stasiun kereta api sedang berlangsung. Yakni Stasiun Tanjung Gading, Stasiun Kuala Tanjung, dan Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung,” jelas Ali.

Pembangunan jalur kereta api ditangani oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara. Menurutnya, pembangunan berlangsung tanpa kendala berarti. “Hanya saja untuk akses kolektor, kita butuh pengadaan tanah lagi di lintas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung,” tuturnya.

Molornya jadwal beroperasi jalur KA, yang sebelumnya dijadwalkan pada Juli 2018, menurutnya karena menunggu pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung selesai. “Kita sudah tahap finishing. Tapi kalau Pelabuhan Kuala Tanjung belum selesai, kita belum bisa beroperasi. Prinsipnya kita menunggu mereka dulu,” sebutnya.

Ali mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan uji coba track atau jalur perlintasan KA yang hampir rampung 100 persen itu. Untuk memastikan secara fisik jalur kereta api itu, layak beroperasi.

Untuk diketahui, Jalur Bandar Tinggi-Kuala Tanjung dibuat dengan panjang 21,5 kilometer (Km) dan akan segera dioperasikan menjadi jalur kereta api angkutan barang atau peti kemas. Moda transportasi itu sebagai infrastruktur di Sumut untuk dijadikan benteng ekonomi Selat Melaka, yang menjadi program pembangunan pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/