25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Awal Pahit Nerazzurri

SISILIA – Inter Milan menelan pil pahit untuk laga pembuka Serie A. Status sebagai tim tamu, Nerazzurri (sebutan Inter) harus mengakui keperkasaan Palermo di Stadio Renzo Barbera Palermo, Senin (12/9) dinihari WIB. Empat gol Palermo tercipta melalui Miccoli menit ke 48 dan 86, kemudian Hernandez (54′), dan gol penentu kemenangan Il Rosanero (sebutan Palermo) disumbangkan Pinilla pada menit 88. Sedangkan Tiga gol bagi Inter masing-masing hasil dari Milito pada menit ke 33 dan menit ke 51. Menjelang akhir pertandingan Forlan memperkecil ketertinggalan mereka pada menit 90.

Pertandingan yang disajikan kedua tim berlangsung seru sejak awal babak pertama. Gol Diego Milito membawa Inter unggul terlebih dulu 1-0. Di babak kedua Fabrizio Miccoli mencetak gol penyama kedudukan sebelum Milito membawa tim tamu unggul lewat titik putih.

Gol kedua Miccoli serta Mauricio Pinilla membawa Palermo berbalik unggul 4-2 sebelum diperkecil oleh gol debut Diego Forlan yang baru dibeli dari Atletico Madrid.

Sebagai orang terakhir di lini pertahanan kiper Nerazzurri, Julio Cesar pun merasa sangat tak puas dengan penampiliannya tersebut. Khususnya dua gol terakhir Palermo terjadi akibat kesalahannya mengantisipasi bola.
Ini seperti menghapus kesigapan Cesar nyaris sepanjang 80 menit jalannya laga dengan menggagalkan beberapa peluang Il Rosanero. “Saya sangat marah sekali pada diri sendiri. Saya sebenarnya tampil bagus hari ini namun setelah free kick Miccoli saya mau tak mau harus marah. Saya berusaha mencari Miccoli, kenapa saya tidak melihatnya karena saya terlalu bergerak ke kiri dan lalu menahannya dengan tangan yang salah,” aku Cesar usai laga kepada Sky Italia.
“Begitu juga dengan gol keempat jika saya berada di belakang bola namun sayangnya saya tidak melakukannya. Apakah saya terlalu keras pada diri sendiri? Anda harus bisa mengkritik diri sendiri jika Anda ingin menjadi kiper Inter dan timnas Brasil,” akunya.

Pelatih Inter Gian Piero Gasperini tetap bersikap positi atas kekalahan yang mereka telan dari Palermo.”Kami harus berjalan bagaimana membantu serangan, yang tidak mampu kami lakukan dengan baik saat ini. Kami kebobolan dua gol pertama akibat lini pertahanan terlalu naik, jadi situasi ini tak boleh terulang dan harus diperbaiki. Terlepas dari kesalahan itu, penyesalan kami adalah kami tampil baik hingga menjelang akhir dan sepertinya akan menang, tapi kemudian kami bobol dua kali dengan cepat,” akunya.

Gasperini juga menjelaskan alasannya mengganti Muaro Zarate saat babak pertama belum berakhir dan memberikan kesempatan kepada Ricky Alvarez untuk memulai debut. “Zarate tampil sangat baik sepanjang pekan ini, tapi dia kesulitan dalam membantu pertahanan, sehingga saya memasukkan Wesley Sneijder,” sambung sang pelatih.
“Ricky dimainkan karena menjadi kesempatan yang tepat buat kami dan kami butuh tenaga baru di tengah cuaca yang panas di Sisilia,” pungkasnya.

Bagi Palermo kemenangan 4-3 atas Inter Milan berkat semangat pantang menyerah yang dimiliki timnya. “Kami tak pernah pantang menyerah,” ujar Pelatih Palermo Devis Mangia usai laga.

Mangia memperoleh tongkat estafet kepelatihan setelah Stefano Pioli dipecat Zamparini awal bulan ini. Sebelum naik pangkat, Mangia menjabat sebagai pelatih tim yunior.

“Pertandingan ini berjalan pelik, tapi melawan Atalanta pekan berikutnya akan lebih sulit,” sambungnya.
“Secara taktik kami tampil lebih baik,” katanya lagi. (net/jpnn)

SISILIA – Inter Milan menelan pil pahit untuk laga pembuka Serie A. Status sebagai tim tamu, Nerazzurri (sebutan Inter) harus mengakui keperkasaan Palermo di Stadio Renzo Barbera Palermo, Senin (12/9) dinihari WIB. Empat gol Palermo tercipta melalui Miccoli menit ke 48 dan 86, kemudian Hernandez (54′), dan gol penentu kemenangan Il Rosanero (sebutan Palermo) disumbangkan Pinilla pada menit 88. Sedangkan Tiga gol bagi Inter masing-masing hasil dari Milito pada menit ke 33 dan menit ke 51. Menjelang akhir pertandingan Forlan memperkecil ketertinggalan mereka pada menit 90.

Pertandingan yang disajikan kedua tim berlangsung seru sejak awal babak pertama. Gol Diego Milito membawa Inter unggul terlebih dulu 1-0. Di babak kedua Fabrizio Miccoli mencetak gol penyama kedudukan sebelum Milito membawa tim tamu unggul lewat titik putih.

Gol kedua Miccoli serta Mauricio Pinilla membawa Palermo berbalik unggul 4-2 sebelum diperkecil oleh gol debut Diego Forlan yang baru dibeli dari Atletico Madrid.

Sebagai orang terakhir di lini pertahanan kiper Nerazzurri, Julio Cesar pun merasa sangat tak puas dengan penampiliannya tersebut. Khususnya dua gol terakhir Palermo terjadi akibat kesalahannya mengantisipasi bola.
Ini seperti menghapus kesigapan Cesar nyaris sepanjang 80 menit jalannya laga dengan menggagalkan beberapa peluang Il Rosanero. “Saya sangat marah sekali pada diri sendiri. Saya sebenarnya tampil bagus hari ini namun setelah free kick Miccoli saya mau tak mau harus marah. Saya berusaha mencari Miccoli, kenapa saya tidak melihatnya karena saya terlalu bergerak ke kiri dan lalu menahannya dengan tangan yang salah,” aku Cesar usai laga kepada Sky Italia.
“Begitu juga dengan gol keempat jika saya berada di belakang bola namun sayangnya saya tidak melakukannya. Apakah saya terlalu keras pada diri sendiri? Anda harus bisa mengkritik diri sendiri jika Anda ingin menjadi kiper Inter dan timnas Brasil,” akunya.

Pelatih Inter Gian Piero Gasperini tetap bersikap positi atas kekalahan yang mereka telan dari Palermo.”Kami harus berjalan bagaimana membantu serangan, yang tidak mampu kami lakukan dengan baik saat ini. Kami kebobolan dua gol pertama akibat lini pertahanan terlalu naik, jadi situasi ini tak boleh terulang dan harus diperbaiki. Terlepas dari kesalahan itu, penyesalan kami adalah kami tampil baik hingga menjelang akhir dan sepertinya akan menang, tapi kemudian kami bobol dua kali dengan cepat,” akunya.

Gasperini juga menjelaskan alasannya mengganti Muaro Zarate saat babak pertama belum berakhir dan memberikan kesempatan kepada Ricky Alvarez untuk memulai debut. “Zarate tampil sangat baik sepanjang pekan ini, tapi dia kesulitan dalam membantu pertahanan, sehingga saya memasukkan Wesley Sneijder,” sambung sang pelatih.
“Ricky dimainkan karena menjadi kesempatan yang tepat buat kami dan kami butuh tenaga baru di tengah cuaca yang panas di Sisilia,” pungkasnya.

Bagi Palermo kemenangan 4-3 atas Inter Milan berkat semangat pantang menyerah yang dimiliki timnya. “Kami tak pernah pantang menyerah,” ujar Pelatih Palermo Devis Mangia usai laga.

Mangia memperoleh tongkat estafet kepelatihan setelah Stefano Pioli dipecat Zamparini awal bulan ini. Sebelum naik pangkat, Mangia menjabat sebagai pelatih tim yunior.

“Pertandingan ini berjalan pelik, tapi melawan Atalanta pekan berikutnya akan lebih sulit,” sambungnya.
“Secara taktik kami tampil lebih baik,” katanya lagi. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/