25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Minta Jalan Dilebarkan Dan Lokasi Dibesihkan

Menteri PU tak Mau Meresmikan Pembangunan Fly Over

DIBONGKAR: Alat berat  membersihkan pinggir badan jalan menuju simpang pembangunan Fly Over Sim pang Jamin Ginting.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
DIBONGKAR: Alat berat membersihkan pinggir badan jalan menuju simpang pembangunan Fly Over Sim pang Jamin Ginting.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

MEDAN- Terjawab sudah mengapa Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto tidak kunjung datang ke Medan melakukan peletakan batu pertama pembangunan fly over (jembatan layang) Jamin Ginting, Simpang Pos, Medan.

Rupanya, menteri belum sreg dengan kondisi di lapangan, yang dianggap belum layak untuk dilakukannya peresmian proyek tersebut Direktur Bina Pelaksana Wilayah I (Sumut-NAD) Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Subagyo menyebut dua hal yang harus sudah terpenuhi sebagai syarat bosnya mau datang ke Medan.

Pertama, proyek tersebut juga didahului dengan pelebaran jalan. Nah, nantinya akan diberi beton di lokasi pelebaran jalan itu. Apa hubungannya dengan acara pelatakan batu pertama? Subagyo menjawab, kesiapan pelabaran jalan ini guna menghindari kemacetan saat acara peletakan batu pertama.

“Kalau pelabaran jalannya belum siap, itu nanti bisa macet. Kita tidak ingin proyek ini malah mengganggu masyarakat karena traffic light yang macet, karena di situ nanti tempat launching,” beber Subagyo, kemarin (12/9).

Syarat yang kedua, terkait masih adanya rumah yang belum dirobohkan alias dibersihkan dari lokasi proyek. Subagyo mengakui, Pemko Medan sudah menyelesaikan pembebasan rumah dengan membayar ganti rugi.

“Tapi kan harus dirobohkan, harus dibersihkan,” ujar Subagyo. Dikatakannya, bersihnya lokasi proyek akan menciptakan situasi yang nyaman saat menteri datang untuk acara peresmian.

Selanjutnya, kata Subagyo, jika kedua syarat itu sudah terpenuhi, maka dirinya bersama Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri akan menghadap Djoko Kirmanto untuk minta waktu datang ke Medan. “Kalau sudah siap, saya bersama Pak Sekda yang kebetulan teman sekolah saya, akan datang ke Pak Menteri. Kapan Pak Menteri bisa datang, ya tergantung Pak Menteri sendiri. Prinsifnya, kalau memohon, ya harus siap dulu (terpenuhi dua syarat tersebut, Red),” urai Subagyo.

Subagyo tidak berani memastikan kapan menteri bisa datang untuk acara peletakan batu pertama. Yang jelas, lanjutnya, secara legal formal, proyek sudah bisa mulai dikerjakan. Terlebih, dana dari APBN juga sudah dianggarkan. “Persisnya berapa, saya kurang tahu. Yang hapal satker saya. Tapi proyek bisa langsung jalan. Peresmian itu kan hanya semacam iklan saja,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Medan, Muslim Maksum juga sudah mendesak Pemko Medan untuk bergegas melakukan pembangunan tersebut. Pasalnya, rencana Jembatan Layang Simpang Pos sudah cukup lama.

Penyelesaiannya juga harus berlangsung dengan baik dan tidak menimbulkan masalah. “Rencana pembangunan sudah dari tahun lalu tapi sampai pertengahan tahun ini tidak juga selesai. Seharusnya bisa lebih cepat. Terlebih lagi kemacetan di sana sudah bertambah parah,” katanya.

Anggota Komisi D yang lain, Ahmad Arif, mengatakan pembangunan fly over tak perlu menunggu Menteri PU. “Jika sudah ada maket dan dana, kerjakan saja langsung. Jadi, tak perlu menunggu seremoni segala,” tegas politisi PAN tersebut.

Dia menambahkan, jika wali kota masih mau menunggu Menteri PU maka pastikan jadwal yang tepat. “Kalau memang dua minggu, ya, dua minggu. Jadi, jangan menunggu terus, sedangkan kita sudah sangat butuh fly over itu,” pungkas Ahmad Arif. (sam)

Menteri PU tak Mau Meresmikan Pembangunan Fly Over

DIBONGKAR: Alat berat  membersihkan pinggir badan jalan menuju simpang pembangunan Fly Over Sim pang Jamin Ginting.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
DIBONGKAR: Alat berat membersihkan pinggir badan jalan menuju simpang pembangunan Fly Over Sim pang Jamin Ginting.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

MEDAN- Terjawab sudah mengapa Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto tidak kunjung datang ke Medan melakukan peletakan batu pertama pembangunan fly over (jembatan layang) Jamin Ginting, Simpang Pos, Medan.

Rupanya, menteri belum sreg dengan kondisi di lapangan, yang dianggap belum layak untuk dilakukannya peresmian proyek tersebut Direktur Bina Pelaksana Wilayah I (Sumut-NAD) Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Subagyo menyebut dua hal yang harus sudah terpenuhi sebagai syarat bosnya mau datang ke Medan.

Pertama, proyek tersebut juga didahului dengan pelebaran jalan. Nah, nantinya akan diberi beton di lokasi pelebaran jalan itu. Apa hubungannya dengan acara pelatakan batu pertama? Subagyo menjawab, kesiapan pelabaran jalan ini guna menghindari kemacetan saat acara peletakan batu pertama.

“Kalau pelabaran jalannya belum siap, itu nanti bisa macet. Kita tidak ingin proyek ini malah mengganggu masyarakat karena traffic light yang macet, karena di situ nanti tempat launching,” beber Subagyo, kemarin (12/9).

Syarat yang kedua, terkait masih adanya rumah yang belum dirobohkan alias dibersihkan dari lokasi proyek. Subagyo mengakui, Pemko Medan sudah menyelesaikan pembebasan rumah dengan membayar ganti rugi.

“Tapi kan harus dirobohkan, harus dibersihkan,” ujar Subagyo. Dikatakannya, bersihnya lokasi proyek akan menciptakan situasi yang nyaman saat menteri datang untuk acara peresmian.

Selanjutnya, kata Subagyo, jika kedua syarat itu sudah terpenuhi, maka dirinya bersama Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri akan menghadap Djoko Kirmanto untuk minta waktu datang ke Medan. “Kalau sudah siap, saya bersama Pak Sekda yang kebetulan teman sekolah saya, akan datang ke Pak Menteri. Kapan Pak Menteri bisa datang, ya tergantung Pak Menteri sendiri. Prinsifnya, kalau memohon, ya harus siap dulu (terpenuhi dua syarat tersebut, Red),” urai Subagyo.

Subagyo tidak berani memastikan kapan menteri bisa datang untuk acara peletakan batu pertama. Yang jelas, lanjutnya, secara legal formal, proyek sudah bisa mulai dikerjakan. Terlebih, dana dari APBN juga sudah dianggarkan. “Persisnya berapa, saya kurang tahu. Yang hapal satker saya. Tapi proyek bisa langsung jalan. Peresmian itu kan hanya semacam iklan saja,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Medan, Muslim Maksum juga sudah mendesak Pemko Medan untuk bergegas melakukan pembangunan tersebut. Pasalnya, rencana Jembatan Layang Simpang Pos sudah cukup lama.

Penyelesaiannya juga harus berlangsung dengan baik dan tidak menimbulkan masalah. “Rencana pembangunan sudah dari tahun lalu tapi sampai pertengahan tahun ini tidak juga selesai. Seharusnya bisa lebih cepat. Terlebih lagi kemacetan di sana sudah bertambah parah,” katanya.

Anggota Komisi D yang lain, Ahmad Arif, mengatakan pembangunan fly over tak perlu menunggu Menteri PU. “Jika sudah ada maket dan dana, kerjakan saja langsung. Jadi, tak perlu menunggu seremoni segala,” tegas politisi PAN tersebut.

Dia menambahkan, jika wali kota masih mau menunggu Menteri PU maka pastikan jadwal yang tepat. “Kalau memang dua minggu, ya, dua minggu. Jadi, jangan menunggu terus, sedangkan kita sudah sangat butuh fly over itu,” pungkas Ahmad Arif. (sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/