25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Siswa SMAN 2 dan SMAN 13 Tawuran,1 Luka

Gara-gara Bereng-berengan

MEDAN- Tawuran antar pelajar SMAN 2 Medan dengan pelajar SMAN 13 Medan pecah, di Jalan Karang Sari, Kecamatan Medan Polonia, Rabu (12/9) sekira pukul 13.30 WIB. Akibatnya, Yusuf, salah seorang pelajar SMAN 2 mengalami luka robek di kepalanya. Sejumlah pelajar SMAN 2 juga sempat berjaga di sekolah itu pasca tawuran.

Rio (17), salah seorang siswa SMAN 2 mengatakan tujuannya berjaga-jaga di kantin depan sekolah apabila pelajar dari SMAN 13 Medan kembali datang menyerang, mereka akan siap tempur.

“Kami lagi nunggu orang itu bang (siswa SMAN 13) mana tahu datang lagi n
nyerang kemari, kami udah siap-siap ini. Soalnya, kemarin siang orang itu nyerang kami di sini,” ujarnya.

Petugas Polsekta Medan Baru dan Sat Sabhara Polresta Medan turun ke lokasi untuk mengantisipasi tawuran sesama pelajar itu. Beredar kabar, kalau para pelajar dari masing -masing sekolah hendak menyerang. Pasca tawuran, terlihat sebagian pelajar SMAN 2 berjaga-jaga di kantin.

Namun, Wakasek SMAN 2, Pandiangan dibantu pihak kepolisian berhasil membawa para siswa kembali ke sekolahnya. Hingga kemarin siang, keadaan aman terkendali. Sejumlah personel juga masih menjaga keamanan di lokasi.

Informasi yang dikumpulkan, diduga seorang siswa SMAN 2 Rifky Sirait murid IPS 2 sebagai provokator atas terjadinya tawuran tersebut. Dirinya juga memarahi dan melempar wartawan dengan batu yang hendak meliput.
“Jangan foto-foto woi. Kamera kalian awas,” ujarnya.

Sementara itu, Wakasek SMAN 2, Pandiangan menyebutkan, bahwa siswanya yang menjadi korban sudah melapor ke Mapolsekta Medan Baru. “Siswa kami ssdah melapor ke Mapolsekta Medan Baru. Siswa yang menjadi korban duduk di bangku kelas 3,” sebutnya.

Sementara itu, petugas Polsekta Delitua juga berjaga di SMAN 13 Jalan Brigjen Zein Hamid, Kecamatan Medan Johor. Penjagaan itu dipimpin Waka Polsekta Delitua, AKP Samsuar. Penjagaan yang dilakukan polisi dari Polsek Delitua untuk mengantisipasi tawuran sesama pelajar itu.

Pasalnya, beredar isu, bahwa SMAN 13 akan diserang oleh pelajar SMAN 2. “Memang ada bentrok Selasa (11/9) sore. Namun, beredar isu di sini bahwa SMAN 13 akan diserang oleh pelajar SMAN 2. Makanya saya panggil polisi untuk berjaga-jaga di sini,” ujar kepala sekolah SMAN 13.

Saat disinggung apa motif atas terjadinya tawuran tersebut, ia menyebutkan gara-gara hal sepele, yakni bereng-berengan. “Siswa saya itukan rumahnya dekat dengan SMAN 2, mungkin gara-gara bereng-berengan terus nggak senang terjadilah tawuran. Karena murid dari sekolah, jadi sekolah lah yang terbawa-bawa. Biasalah anak muda sekarang,” sebutnya.

Ditambahkannya, siswanya dan siswa dari SMAN 2 sudah berada di Polsekta Medan Baru untuk melakukan perdamaian. Pihaknya juga membantah kalau para siswanya ada yang terlibat dengan geng motor.

“Sekarang siswa saya dengan siswa SMAN 2 udah di Polsekta Medan baru, mau buat perdamaian. Nggak ada siswa saya yang geng motor. Saya izinkan siswa membawa sepeda motor karena rumah mereka jauh dari sekolah. Lihatlah lokasi sekolah kita, kan jauh dari pasar besar, jadi saya izinkan bawa sepeda motor” ungkapnya.

Waka Polsekta Delitua, AKP Samsuar mengatakan bahwa dirinya dan sejumlah personel datang untuk mengamankan sekolah tersebut. “Saya datang kemari atas permintaan kasek. Isunya sekolah ini akan diserang. Siswa sudah saya pulangkan, jadi bergantian lah, takutnya kalau pulang secara bersamaan nantinya terjadi bentrok lagi, jadi siswa SMAN 13 duluan pulang, baru SMUN 2 pulang biar nggak terjadi bentrok,” ujarnya singkat. (mag-12)

Gara-gara Bereng-berengan

MEDAN- Tawuran antar pelajar SMAN 2 Medan dengan pelajar SMAN 13 Medan pecah, di Jalan Karang Sari, Kecamatan Medan Polonia, Rabu (12/9) sekira pukul 13.30 WIB. Akibatnya, Yusuf, salah seorang pelajar SMAN 2 mengalami luka robek di kepalanya. Sejumlah pelajar SMAN 2 juga sempat berjaga di sekolah itu pasca tawuran.

Rio (17), salah seorang siswa SMAN 2 mengatakan tujuannya berjaga-jaga di kantin depan sekolah apabila pelajar dari SMAN 13 Medan kembali datang menyerang, mereka akan siap tempur.

“Kami lagi nunggu orang itu bang (siswa SMAN 13) mana tahu datang lagi n
nyerang kemari, kami udah siap-siap ini. Soalnya, kemarin siang orang itu nyerang kami di sini,” ujarnya.

Petugas Polsekta Medan Baru dan Sat Sabhara Polresta Medan turun ke lokasi untuk mengantisipasi tawuran sesama pelajar itu. Beredar kabar, kalau para pelajar dari masing -masing sekolah hendak menyerang. Pasca tawuran, terlihat sebagian pelajar SMAN 2 berjaga-jaga di kantin.

Namun, Wakasek SMAN 2, Pandiangan dibantu pihak kepolisian berhasil membawa para siswa kembali ke sekolahnya. Hingga kemarin siang, keadaan aman terkendali. Sejumlah personel juga masih menjaga keamanan di lokasi.

Informasi yang dikumpulkan, diduga seorang siswa SMAN 2 Rifky Sirait murid IPS 2 sebagai provokator atas terjadinya tawuran tersebut. Dirinya juga memarahi dan melempar wartawan dengan batu yang hendak meliput.
“Jangan foto-foto woi. Kamera kalian awas,” ujarnya.

Sementara itu, Wakasek SMAN 2, Pandiangan menyebutkan, bahwa siswanya yang menjadi korban sudah melapor ke Mapolsekta Medan Baru. “Siswa kami ssdah melapor ke Mapolsekta Medan Baru. Siswa yang menjadi korban duduk di bangku kelas 3,” sebutnya.

Sementara itu, petugas Polsekta Delitua juga berjaga di SMAN 13 Jalan Brigjen Zein Hamid, Kecamatan Medan Johor. Penjagaan itu dipimpin Waka Polsekta Delitua, AKP Samsuar. Penjagaan yang dilakukan polisi dari Polsek Delitua untuk mengantisipasi tawuran sesama pelajar itu.

Pasalnya, beredar isu, bahwa SMAN 13 akan diserang oleh pelajar SMAN 2. “Memang ada bentrok Selasa (11/9) sore. Namun, beredar isu di sini bahwa SMAN 13 akan diserang oleh pelajar SMAN 2. Makanya saya panggil polisi untuk berjaga-jaga di sini,” ujar kepala sekolah SMAN 13.

Saat disinggung apa motif atas terjadinya tawuran tersebut, ia menyebutkan gara-gara hal sepele, yakni bereng-berengan. “Siswa saya itukan rumahnya dekat dengan SMAN 2, mungkin gara-gara bereng-berengan terus nggak senang terjadilah tawuran. Karena murid dari sekolah, jadi sekolah lah yang terbawa-bawa. Biasalah anak muda sekarang,” sebutnya.

Ditambahkannya, siswanya dan siswa dari SMAN 2 sudah berada di Polsekta Medan Baru untuk melakukan perdamaian. Pihaknya juga membantah kalau para siswanya ada yang terlibat dengan geng motor.

“Sekarang siswa saya dengan siswa SMAN 2 udah di Polsekta Medan baru, mau buat perdamaian. Nggak ada siswa saya yang geng motor. Saya izinkan siswa membawa sepeda motor karena rumah mereka jauh dari sekolah. Lihatlah lokasi sekolah kita, kan jauh dari pasar besar, jadi saya izinkan bawa sepeda motor” ungkapnya.

Waka Polsekta Delitua, AKP Samsuar mengatakan bahwa dirinya dan sejumlah personel datang untuk mengamankan sekolah tersebut. “Saya datang kemari atas permintaan kasek. Isunya sekolah ini akan diserang. Siswa sudah saya pulangkan, jadi bergantian lah, takutnya kalau pulang secara bersamaan nantinya terjadi bentrok lagi, jadi siswa SMAN 13 duluan pulang, baru SMUN 2 pulang biar nggak terjadi bentrok,” ujarnya singkat. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/