25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pasien Alami Sesak Napas

Listrik di Ruang Isolasi RSUP Adam Malik Padam 3 Jam

MEDAN- Keluarga pasien sesalkan pelayanan RSUP H Adam Malik. Pasalnya, sejumlah pasien di ruang Rindu AI/SIDA atau biasa disebut ruang isolasi bagi para penderita HIV/AIDS, mengalami sesak napas karena alat bantu pernafasan tak berfungsi. Hal ini diduga terjadi karena pemadaman listrik selama tiga jam, Rabu (12/10) sore, mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB.

“Pemadaman listrik ini sudah sering terjadi di ruangan SIDA ini, padahal kita juga sudah sering menyampaikan kekecewaan kepada pihak rumah sakit perihal mati lampu ini, tapi mereka tak peduli dan selalu beralasan ada perbaikan,” kata seorang keluarga pasien yang enggan menyebutkan namanaya saat konfirmasi wartawan koran ini, Rabu (12/10).

“Seharusnya ada alternatif yang dilakukan pihak rumah sakit untuk menanganinya. Malahan pihak rumah sakit juga beralasan gensetnya sedang dalam perbaikan sementara ruangan lain tetap menyala,” sebutnya.

Saat hal ini dikonfirmasi kepada Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik, Lukmanul Hakim, listrik padam ini merupakan hal yang biasa dan wajar. “Kenapa rupanya kalau mati? Itu memang hal yang biasa di rumah sakit. Kalau mati kan dihidupkan kembali Kenapa, hal seperti itu pun mau diberitakan?,” kata Lukmanul Hakim.

Manurutnya, pemadaman listrik itu merupakan kebijakan PLN, dan begitu listrik padam pihaknya langsung menyalakan genset. Terkait tabung oksigen yang tak berfungsi karena listrik padam, Lukmanul Hakim mengatakan, itu semua tidak ada hubungannya dengan listrik padam.

“Mana ada hubungannya antara tabung oksigen dengan mati lampu karena tabung oksigen berjalan dengan sendirinya. Wajar kalau pasien kalang kabut tapi kalau memang sudah mati lampu mau dibilang apa. Pokoknya genset kita hidupkan begitu lampunya mati,” sebut Lukmanul Hakim. (uma/jon)

Listrik di Ruang Isolasi RSUP Adam Malik Padam 3 Jam

MEDAN- Keluarga pasien sesalkan pelayanan RSUP H Adam Malik. Pasalnya, sejumlah pasien di ruang Rindu AI/SIDA atau biasa disebut ruang isolasi bagi para penderita HIV/AIDS, mengalami sesak napas karena alat bantu pernafasan tak berfungsi. Hal ini diduga terjadi karena pemadaman listrik selama tiga jam, Rabu (12/10) sore, mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB.

“Pemadaman listrik ini sudah sering terjadi di ruangan SIDA ini, padahal kita juga sudah sering menyampaikan kekecewaan kepada pihak rumah sakit perihal mati lampu ini, tapi mereka tak peduli dan selalu beralasan ada perbaikan,” kata seorang keluarga pasien yang enggan menyebutkan namanaya saat konfirmasi wartawan koran ini, Rabu (12/10).

“Seharusnya ada alternatif yang dilakukan pihak rumah sakit untuk menanganinya. Malahan pihak rumah sakit juga beralasan gensetnya sedang dalam perbaikan sementara ruangan lain tetap menyala,” sebutnya.

Saat hal ini dikonfirmasi kepada Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik, Lukmanul Hakim, listrik padam ini merupakan hal yang biasa dan wajar. “Kenapa rupanya kalau mati? Itu memang hal yang biasa di rumah sakit. Kalau mati kan dihidupkan kembali Kenapa, hal seperti itu pun mau diberitakan?,” kata Lukmanul Hakim.

Manurutnya, pemadaman listrik itu merupakan kebijakan PLN, dan begitu listrik padam pihaknya langsung menyalakan genset. Terkait tabung oksigen yang tak berfungsi karena listrik padam, Lukmanul Hakim mengatakan, itu semua tidak ada hubungannya dengan listrik padam.

“Mana ada hubungannya antara tabung oksigen dengan mati lampu karena tabung oksigen berjalan dengan sendirinya. Wajar kalau pasien kalang kabut tapi kalau memang sudah mati lampu mau dibilang apa. Pokoknya genset kita hidupkan begitu lampunya mati,” sebut Lukmanul Hakim. (uma/jon)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/