25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

6 Sekolah Penyebab Macet jadi Perhatian

MEDAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan terus melakukan penertiban parkir berlapis di sejumlah lokasi parkir di Kota Medan, terutama parkir berlapis di sekolah-sekolah ternama di Kota Medan yang berada di ruas jalan protokol. Dishub akan menyurati sekolah-sekolah tersebut.

Menurut Kadishub Kota Renward Parapat ada sejumlah sekolah menjadi pusat perhatian Dishub Kota Medan. Seperti sekolah Methodis 3 di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Sekolah Sutomo I di Jalan Thamrim Medan, Sekolah Yayasan Pendidik Harahapan Jalan Imam Bonjol, School Internasional di Jalan Tritura Medan, Sekolah Syaifatul Amalia di Jalan Setia Budi dan Santa Thomas Jalan S.Parman. “Sekolah ini menjadi pusat perhatian kita untuk dilakukan penertiban, “sebut Renward kepada Sumut Pos, Jum’at (12/10) siang.

Untuk siswa yang membawa mobil juga menjadi perhatian Dishub Medan.  Solusi yang dilakukan, Dishub akan menyurati sekolah yang siswanya membawa mobil ke sekolah. “Sudah pernah kita surati. Dan pekan depan kita akan kembali menyurati sekolah-sekolah tersebut,”ucap Renward.

Dengan menyurati sekolah, Renward berharap pihak sekolah melakukan sosialisasi kepada siswa agar tidak menggunakan mobil ke sekolah.  Dishub Kota Medan bersama Satlantas Polresta Medan juga melakukan sosialisasi terhadap orang tua/wali siswa yang menjemput anaknya di sekolah agar tidak menunggu di depan sekolah sehingga membuat jalan di depan sekolah macet.

“Anggota saya dengan polisi sudah melakukan razia dan sosialisasi agar orang tua saat menjemput anaknya tidak parkir di depan sekolah. Sudah banyak kita lakukan penguncian roda kenderaan (pengembokan). Seperti di Jalan S.Parman, di sekolah Santa Thomas. Hasilnya,  sudah tidak terlihat parkir berlapis, begitu juga yang lain akan terus kita lakukan penertiban,”ungkapnya.

Dari pantauan Sumut Pos, setidaknya beberapa sekolah yang menyebabkan kemacetan. Hal ini dikarenakan banyaknya mobil yang mengantar jemput anak sekolah dan memakan bahu jalan.
Seperti di TK Rainbow yang berada di Jalan Sekip. Pagi hari jalan Sekip ini macet karena padatnya mobil orang tua atau supir. Tidak sedikit mobil tersebut parkir sampai dua lapis. Padahal, sudah ada rambu-rambu jalan yang menunjukkan bahwasannya parkir hanya sejajar saja. Tak tampak satupun petugas kepolisian atau dinas perhubungan yang melakukan pemecahan arus padat merayap ini.

Salah satu supir Adi Mengatakan, setiap harinya ia mengantar anak bosnya tersebut untuk menuju ke sekolah ini. “Saya seringnya parkir di tempat ini karena pulang anak sekolah pada pukul 11 pagi,”katanya.
Dari pantauan sekolah lain yaitu sekolah Methodist 3 yang berada  di Jalan Printis Kemerdekaan juga terjadi  kemacetan pada pagi hari. Walaupun begitu sudah ada rambu-rambu lalu lintas yang menyatakan bahwasanya jalur ini khusus antar jemput sekolah. Tak jauh berbeda dengan sekolah Sutomo di  Jalan Thamrin. Demikian juga di Prime School yang berada di A.H Nasution.

Kembali ke Dishub Kota Medan,  Renward Parapat mengatakan, Dishub tidak bermain-main dengan parkir berlapis di Kota Medan. Bagi kenderaan yang kedapatan terparkir secara berlapis akan dilakukan pengembokan, kemudian dilakukan penilangan surat kenderaan. Pengucian roda kenderaan, lanjutnya, sudah dilakukan selama dua bulan. Akibatnya sudah ada 20 mobil pribadi dilakukan penggembokan karena sembarangan parkir. Terhadap juru parkir (jukir) yang sesuka hatinya memarkirkan mobil juga diberi sanksi. ‘’Saya akan suruh anggota untuk menarik kartu jukirnya kemudian kita buat perjanjian di kantor dan diberikan pemahamannya,”ujarnya. Saat ini Dishub Kota Medan memiliki 20 gembok pengunci roda, untuk tahun 2013 akan ditambah dalam APBD Kota Medan 2013 sebanyak 20 gembok lagi. (gus/mag-19)

MEDAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan terus melakukan penertiban parkir berlapis di sejumlah lokasi parkir di Kota Medan, terutama parkir berlapis di sekolah-sekolah ternama di Kota Medan yang berada di ruas jalan protokol. Dishub akan menyurati sekolah-sekolah tersebut.

Menurut Kadishub Kota Renward Parapat ada sejumlah sekolah menjadi pusat perhatian Dishub Kota Medan. Seperti sekolah Methodis 3 di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Sekolah Sutomo I di Jalan Thamrim Medan, Sekolah Yayasan Pendidik Harahapan Jalan Imam Bonjol, School Internasional di Jalan Tritura Medan, Sekolah Syaifatul Amalia di Jalan Setia Budi dan Santa Thomas Jalan S.Parman. “Sekolah ini menjadi pusat perhatian kita untuk dilakukan penertiban, “sebut Renward kepada Sumut Pos, Jum’at (12/10) siang.

Untuk siswa yang membawa mobil juga menjadi perhatian Dishub Medan.  Solusi yang dilakukan, Dishub akan menyurati sekolah yang siswanya membawa mobil ke sekolah. “Sudah pernah kita surati. Dan pekan depan kita akan kembali menyurati sekolah-sekolah tersebut,”ucap Renward.

Dengan menyurati sekolah, Renward berharap pihak sekolah melakukan sosialisasi kepada siswa agar tidak menggunakan mobil ke sekolah.  Dishub Kota Medan bersama Satlantas Polresta Medan juga melakukan sosialisasi terhadap orang tua/wali siswa yang menjemput anaknya di sekolah agar tidak menunggu di depan sekolah sehingga membuat jalan di depan sekolah macet.

“Anggota saya dengan polisi sudah melakukan razia dan sosialisasi agar orang tua saat menjemput anaknya tidak parkir di depan sekolah. Sudah banyak kita lakukan penguncian roda kenderaan (pengembokan). Seperti di Jalan S.Parman, di sekolah Santa Thomas. Hasilnya,  sudah tidak terlihat parkir berlapis, begitu juga yang lain akan terus kita lakukan penertiban,”ungkapnya.

Dari pantauan Sumut Pos, setidaknya beberapa sekolah yang menyebabkan kemacetan. Hal ini dikarenakan banyaknya mobil yang mengantar jemput anak sekolah dan memakan bahu jalan.
Seperti di TK Rainbow yang berada di Jalan Sekip. Pagi hari jalan Sekip ini macet karena padatnya mobil orang tua atau supir. Tidak sedikit mobil tersebut parkir sampai dua lapis. Padahal, sudah ada rambu-rambu jalan yang menunjukkan bahwasannya parkir hanya sejajar saja. Tak tampak satupun petugas kepolisian atau dinas perhubungan yang melakukan pemecahan arus padat merayap ini.

Salah satu supir Adi Mengatakan, setiap harinya ia mengantar anak bosnya tersebut untuk menuju ke sekolah ini. “Saya seringnya parkir di tempat ini karena pulang anak sekolah pada pukul 11 pagi,”katanya.
Dari pantauan sekolah lain yaitu sekolah Methodist 3 yang berada  di Jalan Printis Kemerdekaan juga terjadi  kemacetan pada pagi hari. Walaupun begitu sudah ada rambu-rambu lalu lintas yang menyatakan bahwasanya jalur ini khusus antar jemput sekolah. Tak jauh berbeda dengan sekolah Sutomo di  Jalan Thamrin. Demikian juga di Prime School yang berada di A.H Nasution.

Kembali ke Dishub Kota Medan,  Renward Parapat mengatakan, Dishub tidak bermain-main dengan parkir berlapis di Kota Medan. Bagi kenderaan yang kedapatan terparkir secara berlapis akan dilakukan pengembokan, kemudian dilakukan penilangan surat kenderaan. Pengucian roda kenderaan, lanjutnya, sudah dilakukan selama dua bulan. Akibatnya sudah ada 20 mobil pribadi dilakukan penggembokan karena sembarangan parkir. Terhadap juru parkir (jukir) yang sesuka hatinya memarkirkan mobil juga diberi sanksi. ‘’Saya akan suruh anggota untuk menarik kartu jukirnya kemudian kita buat perjanjian di kantor dan diberikan pemahamannya,”ujarnya. Saat ini Dishub Kota Medan memiliki 20 gembok pengunci roda, untuk tahun 2013 akan ditambah dalam APBD Kota Medan 2013 sebanyak 20 gembok lagi. (gus/mag-19)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/