25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Membatik Tujuh Etnis Sumut

Pameran Promosi Produk UMKM 2011

MEDAN- Pameran Promosi Produk UMKM 2011, di Pusat Industri Kecil (PIK), Menteng, Kecamatan Medan Denai, cukup menyita perhatian pengunjung. Apalagi ketika LPK Saudur Sadalanan, mendemonstrasikan cara membatik.
Di even itu, seorang murid LPK Saudur Sadalanan, unjuk kebolehan dalam mewarnai dan membuat motif batik. Pengunjung yang datang ke stan itu, tampak berdecak kagum melihat keterampilan murid LPK Saudur Sadalanan. Ketua LPK Saudur Sadalanan Nurcahaya Nasution mengatakan, berbagai motif batik dan cara membatik kita coba perkenalkan ke pengunjung. “Tujuannya agar  masyarakat mencintai batik,” katanya.

Nurcahaya mengatakan, motif batik yang dibuat bersumber dari tujuh etnis di Sumatera Utara. Di hal lain, Nurcahaya menjelaskan, LPK Saudur Sadalanan memiliki visi dalam memperkenalkan serta mengangkat batik motif tujuh enis Sumatera Utara ke dunia internasional.

“Kita juga mempunyai misi melakukan pelatihan membatik sebagai pembinaan terhadap perajin batik sekaligus mendorong berkembangnya kemampuan para pengrajin menjadi pelaku UMKM,” tandasnya.

Pameran Produk Promosi UMKM 2011 di Pusat Industri Kecil Medan diikuti sebanyak 90 pelaku UMKM dan kegiatan koperasi di Kota Medan atau  meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Diharapkan kegiatan ini mampu membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan dan memasarkan produknya.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengakui, banyak tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan pasar UMKM. Namun begitu, pemko tetap meminta dukungan dari berbagai pihak, pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan derajat usaha dan kualitas produk UMKM. “Biasanya pameran dilakukan di mall-mall. Tapi tahun ini saya minta dilakukan di tengah-tengah masyarakat agar lebih dekat dan pemasarannya dapat lebih luas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Medan Qamurullah Fattah mengatakan, PIK Kota Medan ini telah lama berdiri dengan jumlah toko 100 unit. Namun memang sampai sekarang dari hasil evaluasi yang dilakukan, sebagian sudah beralih fungsi menjadi tempat hunian.(ful)

Pameran Promosi Produk UMKM 2011

MEDAN- Pameran Promosi Produk UMKM 2011, di Pusat Industri Kecil (PIK), Menteng, Kecamatan Medan Denai, cukup menyita perhatian pengunjung. Apalagi ketika LPK Saudur Sadalanan, mendemonstrasikan cara membatik.
Di even itu, seorang murid LPK Saudur Sadalanan, unjuk kebolehan dalam mewarnai dan membuat motif batik. Pengunjung yang datang ke stan itu, tampak berdecak kagum melihat keterampilan murid LPK Saudur Sadalanan. Ketua LPK Saudur Sadalanan Nurcahaya Nasution mengatakan, berbagai motif batik dan cara membatik kita coba perkenalkan ke pengunjung. “Tujuannya agar  masyarakat mencintai batik,” katanya.

Nurcahaya mengatakan, motif batik yang dibuat bersumber dari tujuh etnis di Sumatera Utara. Di hal lain, Nurcahaya menjelaskan, LPK Saudur Sadalanan memiliki visi dalam memperkenalkan serta mengangkat batik motif tujuh enis Sumatera Utara ke dunia internasional.

“Kita juga mempunyai misi melakukan pelatihan membatik sebagai pembinaan terhadap perajin batik sekaligus mendorong berkembangnya kemampuan para pengrajin menjadi pelaku UMKM,” tandasnya.

Pameran Produk Promosi UMKM 2011 di Pusat Industri Kecil Medan diikuti sebanyak 90 pelaku UMKM dan kegiatan koperasi di Kota Medan atau  meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Diharapkan kegiatan ini mampu membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan dan memasarkan produknya.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengakui, banyak tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan pasar UMKM. Namun begitu, pemko tetap meminta dukungan dari berbagai pihak, pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan derajat usaha dan kualitas produk UMKM. “Biasanya pameran dilakukan di mall-mall. Tapi tahun ini saya minta dilakukan di tengah-tengah masyarakat agar lebih dekat dan pemasarannya dapat lebih luas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Medan Qamurullah Fattah mengatakan, PIK Kota Medan ini telah lama berdiri dengan jumlah toko 100 unit. Namun memang sampai sekarang dari hasil evaluasi yang dilakukan, sebagian sudah beralih fungsi menjadi tempat hunian.(ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/