25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Air Sungai Naik Ratusan Nelayan Belawan Gagal Melaut

Hujan Deras Terus Mengguyur

BELAWAN- Tingginya curah hujan belakangan ini, membuat debit air Sungai Deli mengalami kenaikan sekitar 40 centimeter dari batas ambang normal. Dampaknya jembatan penghubung antara Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Belawan di Jalan Yos Sudarso kilometer 20,5 Medan Labuhan, dipenuhi air.

Naiknya air sungai ini membuat seratusan kapal ikan nelayan terpaksa batal melaut, karena tidak dapat melintasi kolong jembatan menuju laut.

Seperti yang dituturkan Baharuddin (53) seorang nelayan pada Sumut Pos, Senin (12/11) kemarin menyatakan naiknya debit air Sungai Deli sudah terjadi sejak, Minggu (11/11) malam, hal ini terjadi setelah hujan deras yang terus mengguyur dari sore hingga malam hari. “Kalau sudah hujan, kondisi sungai jadi seperti ini. Airnya terus naik bahkan mencapai 40 centimeter,’’ ucap Baharuddin.

Naiknya volume air sungai, nyaris rata dan menutup bagian bawah jembatan. Akibatnya seratusan kapal ikan nelayan kecil, terpaksa menunda berangkat melaut untuk menangkap ikan dan udang.

“Terus terang kami nelayan disini sangat mengeluhkan soal jembatan itu, kalau sudah musim hujan begini sangat susah. Sudah sejak lama warga disini meminta pemerintah supaya alur sungai di keruk, atau jembatannya yang tinggikan. Namun hingga saat ini tidak mendapatkan tanggapan,” ungkap dia.(mag-17)

Hujan Deras Terus Mengguyur

BELAWAN- Tingginya curah hujan belakangan ini, membuat debit air Sungai Deli mengalami kenaikan sekitar 40 centimeter dari batas ambang normal. Dampaknya jembatan penghubung antara Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Belawan di Jalan Yos Sudarso kilometer 20,5 Medan Labuhan, dipenuhi air.

Naiknya air sungai ini membuat seratusan kapal ikan nelayan terpaksa batal melaut, karena tidak dapat melintasi kolong jembatan menuju laut.

Seperti yang dituturkan Baharuddin (53) seorang nelayan pada Sumut Pos, Senin (12/11) kemarin menyatakan naiknya debit air Sungai Deli sudah terjadi sejak, Minggu (11/11) malam, hal ini terjadi setelah hujan deras yang terus mengguyur dari sore hingga malam hari. “Kalau sudah hujan, kondisi sungai jadi seperti ini. Airnya terus naik bahkan mencapai 40 centimeter,’’ ucap Baharuddin.

Naiknya volume air sungai, nyaris rata dan menutup bagian bawah jembatan. Akibatnya seratusan kapal ikan nelayan kecil, terpaksa menunda berangkat melaut untuk menangkap ikan dan udang.

“Terus terang kami nelayan disini sangat mengeluhkan soal jembatan itu, kalau sudah musim hujan begini sangat susah. Sudah sejak lama warga disini meminta pemerintah supaya alur sungai di keruk, atau jembatannya yang tinggikan. Namun hingga saat ini tidak mendapatkan tanggapan,” ungkap dia.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/