30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Rumah Dinas TNI AD Ludes Terbakar

Sudah Tiga Kali Kebakaran

MEDAN-Sebanyak 7 rumah dinas TNI-AD di Komplek TNI-AD, Asrama Singgasana II, Kelurahan Gaharu, Medan Timur, di Jalan Gaharu ludes dilalap api, Senin (12/11) siang pukul 14.30 WIB. Tak ada korban jiwa dalam perisitiwa tersebut namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. Api pertama sekali dilihat oleh anak kecil yang saat itu hendak mengambil mangga dan melihat api berasal dari Lantai II saat berada diatas pohon mangga.

TERBAKAR: Petugas P2K mencoba memadamkan kobaran api saat terjadi kebakaram  Jalan Gaharu Medan, Senin (12/11).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
TERBAKAR: Petugas P2K mencoba memadamkan kobaran api saat terjadi kebakaram di Jalan Gaharu Medan, Senin (12/11).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Informasi yang dihimpun, diduga api berasal dari hubungan arus pendek di lantai II rumah milik Almarhum  Mayor Purn Gani yang ditempati oleh anaknya, Anita (40) dan suaminya, Heriansyah (50). Sebelum terbakar sempat terdengar suara ledakan sebanyak tiga kali. Enam unit rumah yang terbakar dalam 1 barak di Komplek TNI-AD, Asrama Singgahsana III, Jalan Gaharu, Medan Timur, yang ditempati oleh Almarhum Mayor Purn Gani K121 yang ditempati Anita dan suaminya Heriansyah, Almarhum Peltu Purn Mariun K120 yang ditempati oleh istrinya Marsaid (52), Sertu Purn Suriyat K119 yang ditempati Salma, Kapten Purn Azmi Ragil K118 yang ditempati anaknya Ahmad Nuzuwil alias Awil (50), Serma Purn Saiman K117 yang ditempati anaknya Adi (30) dan Alm Lettu Purn Rahman K116 yang ditempati istrinya Hj Salmah (80).

Ahmad Nuzuwil alias Awil (50) mengatakan, dirinya saat itu berada di dalam rumah. Dijelaskannya, dia mendengar suara teriakan kebakaran dan langsung keluar rumah.

“Api pertama sekali diketahui oleh anak kecil yang saat itu berada di atas pohon mangga milik Heriansyah. Anak kecil tersebut berada di atas pohon mangga dan setelah berada di atas pohon mangga dia berteriak ada api dari lantai II,” katanya.

“Tadi terdengar tiga kali suara ledakan. Semua warga berteriak kebakaran dan turut memadamkan api,” ujarnya.
Hal senada juga diucapkan Fenardi (40), warga sekitar. Dijelaskannya, warga saat itu berada di dalam rumah dan mengetahui ada kebakaran dari orang yang sedang melintas dari teriakan seorang anak kecil.

“Awal kejadian kebakaran dari hubungan arus pendek di rumah Pak Heri dan tiba-tiba api sudah membesar. Terdengar suara ledakan saat kebakaran sebanyak tiga kali disusul dengan asap hitam yang tebal,” jelasnya.

Sementara rumah milik Peltu S Pasaribu dan kediaman Martina Rajagukguk terpaksa dirusak petugas agar api tak menjalar ke rumah warga yang lainnya. Juga terlihat warga sekitar sibuk mengangkati barang-barang milik mereka dari dalam rumah yang dibantu anak-anaknya.

“Yang terbakar ada 6 unit rumah dan 2 rumah terpaksa dirusak agar api yak menjalar ke rumah warga yang lainnya. Asal api belum diketahui pasti tapi api diduga berasal dari rumah milik Alm Mayor Purn Gani yang ditempati anaknya,” beber Sri Mainarsi (54), Kepala Lingkungan 12, Kelurahan Durian, Medan Timur.

Dijelaskannya, ini merupakan kebakaran yang ketiga kalinya di Asrama Singgahsana ini. “Kebakaran yang pertama tahun 2005, kebakaran yang kedua kalinya tahun 2006 dan kebakaran yang ketiga kalinya tahun ini bulan November,” jelasnya.

Kapolsekta Medan Timur, AKP Efianto mengaku, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Dijelaskannya, api berasal dari rumah Heriansyah.
“Dugaan sementara api berasal dari hubungan arus pendek dan saat ini masih kita lakukan penyelidikan,” tegasnya.

Di lokasi kebakaran, juga terlihat sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran turun ke lokasi untuk memadamkan api. Pemadam kebakaran dibantu warga dalam memadamkan api dan satu anggota pemadam kebakaran juga sempat mengalami luka ringan karena terjatuh dan terkena api saat memadamkan api. Namun, dengan cepat langsung ditolong oleh warga dan petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran itu mengalami luka lecet. Tak hanya itu, seorang warga terpaksa dilarikan ke Rumkit Kodam Putri Hijau karena syok dan pingsan saat melihat kebakaran tersebut.

“Ibu itu terpaksa dilarikan karena dia syok dan pingsan begitu melihat ada kebakaran. Dia dilarikan warga ke Rumkit Kodam,” jelas Ahmad Nuzuwil alias Awil.(jon)

Sudah Tiga Kali Kebakaran

MEDAN-Sebanyak 7 rumah dinas TNI-AD di Komplek TNI-AD, Asrama Singgasana II, Kelurahan Gaharu, Medan Timur, di Jalan Gaharu ludes dilalap api, Senin (12/11) siang pukul 14.30 WIB. Tak ada korban jiwa dalam perisitiwa tersebut namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. Api pertama sekali dilihat oleh anak kecil yang saat itu hendak mengambil mangga dan melihat api berasal dari Lantai II saat berada diatas pohon mangga.

TERBAKAR: Petugas P2K mencoba memadamkan kobaran api saat terjadi kebakaram  Jalan Gaharu Medan, Senin (12/11).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
TERBAKAR: Petugas P2K mencoba memadamkan kobaran api saat terjadi kebakaram di Jalan Gaharu Medan, Senin (12/11).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Informasi yang dihimpun, diduga api berasal dari hubungan arus pendek di lantai II rumah milik Almarhum  Mayor Purn Gani yang ditempati oleh anaknya, Anita (40) dan suaminya, Heriansyah (50). Sebelum terbakar sempat terdengar suara ledakan sebanyak tiga kali. Enam unit rumah yang terbakar dalam 1 barak di Komplek TNI-AD, Asrama Singgahsana III, Jalan Gaharu, Medan Timur, yang ditempati oleh Almarhum Mayor Purn Gani K121 yang ditempati Anita dan suaminya Heriansyah, Almarhum Peltu Purn Mariun K120 yang ditempati oleh istrinya Marsaid (52), Sertu Purn Suriyat K119 yang ditempati Salma, Kapten Purn Azmi Ragil K118 yang ditempati anaknya Ahmad Nuzuwil alias Awil (50), Serma Purn Saiman K117 yang ditempati anaknya Adi (30) dan Alm Lettu Purn Rahman K116 yang ditempati istrinya Hj Salmah (80).

Ahmad Nuzuwil alias Awil (50) mengatakan, dirinya saat itu berada di dalam rumah. Dijelaskannya, dia mendengar suara teriakan kebakaran dan langsung keluar rumah.

“Api pertama sekali diketahui oleh anak kecil yang saat itu berada di atas pohon mangga milik Heriansyah. Anak kecil tersebut berada di atas pohon mangga dan setelah berada di atas pohon mangga dia berteriak ada api dari lantai II,” katanya.

“Tadi terdengar tiga kali suara ledakan. Semua warga berteriak kebakaran dan turut memadamkan api,” ujarnya.
Hal senada juga diucapkan Fenardi (40), warga sekitar. Dijelaskannya, warga saat itu berada di dalam rumah dan mengetahui ada kebakaran dari orang yang sedang melintas dari teriakan seorang anak kecil.

“Awal kejadian kebakaran dari hubungan arus pendek di rumah Pak Heri dan tiba-tiba api sudah membesar. Terdengar suara ledakan saat kebakaran sebanyak tiga kali disusul dengan asap hitam yang tebal,” jelasnya.

Sementara rumah milik Peltu S Pasaribu dan kediaman Martina Rajagukguk terpaksa dirusak petugas agar api tak menjalar ke rumah warga yang lainnya. Juga terlihat warga sekitar sibuk mengangkati barang-barang milik mereka dari dalam rumah yang dibantu anak-anaknya.

“Yang terbakar ada 6 unit rumah dan 2 rumah terpaksa dirusak agar api yak menjalar ke rumah warga yang lainnya. Asal api belum diketahui pasti tapi api diduga berasal dari rumah milik Alm Mayor Purn Gani yang ditempati anaknya,” beber Sri Mainarsi (54), Kepala Lingkungan 12, Kelurahan Durian, Medan Timur.

Dijelaskannya, ini merupakan kebakaran yang ketiga kalinya di Asrama Singgahsana ini. “Kebakaran yang pertama tahun 2005, kebakaran yang kedua kalinya tahun 2006 dan kebakaran yang ketiga kalinya tahun ini bulan November,” jelasnya.

Kapolsekta Medan Timur, AKP Efianto mengaku, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Dijelaskannya, api berasal dari rumah Heriansyah.
“Dugaan sementara api berasal dari hubungan arus pendek dan saat ini masih kita lakukan penyelidikan,” tegasnya.

Di lokasi kebakaran, juga terlihat sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran turun ke lokasi untuk memadamkan api. Pemadam kebakaran dibantu warga dalam memadamkan api dan satu anggota pemadam kebakaran juga sempat mengalami luka ringan karena terjatuh dan terkena api saat memadamkan api. Namun, dengan cepat langsung ditolong oleh warga dan petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran itu mengalami luka lecet. Tak hanya itu, seorang warga terpaksa dilarikan ke Rumkit Kodam Putri Hijau karena syok dan pingsan saat melihat kebakaran tersebut.

“Ibu itu terpaksa dilarikan karena dia syok dan pingsan begitu melihat ada kebakaran. Dia dilarikan warga ke Rumkit Kodam,” jelas Ahmad Nuzuwil alias Awil.(jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/